Masih di sini, bertemankan sepi mengukir sajak rindu tanpa henti Masih di sini, bertemankan sunyi ketika rumus cinta kian membunuh hati Masih di sini, menghadapi gelap tak lagi ada lagu bernyanyi Masih di sini, mendengarkan angin sepoi membuat tubuh menggigil Gelungan sutra tak lagi lembut Waktu te
Selalu ada kata yang terjeda ketika eja tak mampu bertahta Begitu pun rindu yang kian mendera Tak tahu kemana angin kan membawa Hingga pengap menyiksa hati mengembara Buih-buih lautan tak lagi nampak Bayangmu hilang di tengah samudera Tak ada lagi sajak sekedar ungkap Rinduku kian memudar di bali
Ada senyum yang terukir Ketika malam kian hening Aku masih di sini menanti Tenggelamnya rindu dalam hati Semakin kupaksa berhenti Semakin terbakar membunuh diri Rindu itu kian perih Mengoyak, mencabik asa tanpa belas kasih Aku masih di sini Bertemankan rindu yang tak ingin menepi Hanya lagu sunyi
Kulihat bayangmu dari balik awan Ketika senyummu semakin merekah Bibir sexymu kian membuncah Menggigit lukamu yang kian tak terjamah Mengatup kedua mata Berharap bayangmu kian memuja Namun terbuka semua tiada Angin membawamu pergi untuk menghilang Jejak rindu tak mampu kuartikan Sesak penat tak l
Biarkan saja dinding itu kosong Kehilangan sinar yang tersorot Ketika jarak kian membungkam Rindu yang terus saja terbakar Menyeru namamu yang entah di mana Memainkan jemari lembut memanja Meliuk asmara menari cinta Degub jantung yang kian berirama Lagu-lagu terus saja berdawai Tak henti meski rin
Asliii bener bener gilaa nih seniman seniman kereenn semuaaa gan Bener banget, gan. Totalitas berkarya. :tepuktangan Pendapat ane tetep keren banget banget banget wkwk Setuju gan! :tepuktangan
Petrikor Elegi Sayap-sayap itu kembali pulih Tubuh tegap itu kian kokoh berdiri Kulepas rantai pengobat diri Kini burung itu terbang tinggi Kulepas dengan iringan senyum Meski penolakan selalu meruntuh Dentum getar sesak gemuruh Lentera padam tersapu pilu Silahkan terbang, kini kau begitu bebas
Bulan merah jambu Puing-puing kristal meruntuh Dahan-dahan membisu Desau angin membatu Dentingan tak lagi fana Kian meronta di ketinggian Menggenggam merah bara Melepuh tak lagi terkata Hilang, kini lepas Merobek batas kepalsuan Bedebah berkicau rancu Bertopeng senyum pilu Hilang, kini lepas Tak
Sudah saatnya semua selesai Memaklumi segala hal berakhir Bisu kata antah berantah diri Menutup mata menghilang jati Awanmu kian merintih Menghujain badai tanpa henti Namun aku tetap di sini Berdiri tanpa menggoyahkan hati Sudah saatnya semua berakhir Lelah atas segala pengertian hati Sudah saatny
Akhirnya aku benar-benar melepasmu, Tuan. Melepas dari segala elegi jiwaku. Semoga Tuan bahagia, semoga Tuan bahagia, dimanapun Tuan berada. Hanya itu yang bisa kuberikan yang terakhir kalinya sebelum benar-benar melepas, Tuan. Maafkan aku, Tuan. Jika esok tak kau temui lagi rumahmu. Aku sudah lel
Jujur ane sampai terkesima dengan hasil lukisan semcam ini ya gan karena hasilnya memamg benr benar fantastis dan pasti lukisan semcam ini pasti mempunyai nilai jual yang sangat tinggi Betul banget, lukisan yang begitu luar biasa dari seniman yang luar biasa.
Apa pun jika itu sumber dari kebahagiaanmu, aku akan selalu mendukungmu. Meskipun ketika memintaku menjauh dan pergi, aku akan pergi sesuai permintaanmu. Tak akan banyak bertanya, kuhormati segala hal tentangmu. Meski hati menyimpan banyak tanya dan rasa sakit, begitulah mencintaimu. Aku bukan menc
Ada banyak kesalahan yang terjadi mengawali sebuah hati. Namun pada akhirnya titik itu sampai pada penerimaan bahwa aku memang mencintainya. Mencintai sepenuh hati tanpa kusangkal lagi. Yah, aku memang begitu mencintaimu, Sweetheart. Perasaan ini bernama cinta yang ketika itu aku kebingungan merasa
Malam yang begitu indah ditemani derasnya hujan, dua raga berdiri penuh kerinduan menyatu dalam dekapan asmara. Ada hangat peluhmu yang berkeringat, ada napas yang terus memburu, dan detak jantung tak beraturan menghiasi malam ini. Aku di sini, bersama jutaan rindu yang kian terbakar, terasa lema
Pesona matamu begitu memancar, mematikan gerakku untuk terus memandang jauh ke relung hati terdalam. Bagaimana kurajut setiap kata dalam asa agar terus saja memanggil namamu. Kuhabiskan seluruh desah napasku untuk mencintaimu. Kau, kekasihku yang selalu saja kupuja ketika denting lagu terus saja
Kau, jiwaku yang terus saja mengisi kekosongan hatiku. Menyejukkan degub jantungku yang selalu terbakar karena merindumu. Kau, jiwaku yang selalu menjadi irama syair lagu mengiringi setiap waktu berganti tanpa henti, aromamu begitu candu. Kau, belahan jiwaku yang selalu kucumbu tanpa henti, meski
Sudahi Dunia Bukan Milik Kita ( Part 2 ) Gemuruh ombak menyapu pantai menghantam karang Ribuan jejek tertinggal di antara ribuan pasir lembut nan hangat Kebisuan merajai langit tanpa angan Bayang-bayang kian menipis dan hilang Sudahi dunia yang bukan milik kita Biarkan mereka menggigil dalam kemat
Pada masanya aku pernah berlari dan menaiki anak tangga yang begitu melelahkan untuk sampai padamu, Sweetheart. Bahkan untuk setara saja, aku begitu terseok-seok. Ada rasa tidak pantas untuk mendampingimu. Aku yang begitu dingin dan terlalu lama tinggal di belahan dunia tak tersentuh dipertemukan
Aku pernah ingin egois, memaksa rasaku padamu. Namun aku tersadar bahwa hati tak akan pernah bisa dipaksa untuk mengikuti setiap mauku. Aku pernah menjadi sosok yang selalu bertanya, "Mengapa?" Hingga akhirnya aku kembali tersadar bahwa aku masih belum layak dan siap. Kini, aku hanya me
Mencintaimu tak pernah lekang oleh waktu Aku, kekasihmu yang selalu saja terus memujamu Tak peduli waktu terus saja hilir mudik meninggalkanku Namun ku tetap di sini, mencintaimu Mencintaimu itu seperti menjaga dan merawat seekor burung yang terluka. Ketika sayapnya patah, kemudian terjatuh di pan