Halo kaskuser semua :) Saya sebagai newbie berbekal tulisan sederhana ini turut bergabung dalam forum ini Untuk kenyamanan bersama, tetap mengikuti general rules forum poetry Terima kasih
Dear Mentariku Hai Mentariku... Bolehkah aku ini menyapamu Sekedar tuk menikmati sinarmu Saat pagi ini mulai berlalu Berganti dengan teriknya sinarmu Dan jika kau izinkan Terima kasih ada dalam hariku Walau tak selama yang ku mau Terima kasih genggaman jemarimu Ketika badai hadir memburu Mentarik
Bait do'a untukmu... Ri, hiasilah dunia dengan keindahanmu Hadapilah tantangan dengan kemilaumu Berilah pertolongan dengan kehangatanmu Harumkanlah namamu dengan prestasi Hadapi sukses dengan kerendahan hati Saat letih ingatlah bahwa kau dicintai Ri, do’a tak hanya sampai disini Masih ada kalim
Pagi di enam januari Aku yang tengah jatuh hati hanya bisa terdiam Aku tak mampu melawan bentangan jarak Aku tak mampu buktikan apapun Hanya lantunan do'a yang ku punya Karena kita yang akan mengukir cerita tak kuasa untuk bersama
Apakah rindu itu? Seperti inikah rindu Hadir tak tahu waktu Permainkan isi kalbu Lekat bagai belenggu Seperti inikah rindu Rasa pilu tak berujung Menghantui tiap waktu Apa sebenarnya rindu
Mentariku, ini tentangmu... Ini adalah dirimu Dirimu yang kutahu Mentari hatiku Idola panutanku Skill luar biasa kau punya Proporsi tubuh kau ada Tekad kuatmu membara Sukses ada di hadapanmu Aku suka kamu bukan hanya begitu Sifat hangatmu luluhkan hatiku Kebaikan hatimu raih percayaku Indah senyu
Arti hadirmu Kau korbankan sinarmu Tuk terangi setiap hariku Kau tak pernah memaksaku berubah Kau biarkan aku berubah sesuai niat Tiada kesal kau akan aku Awalnya ku acuhkan dirimu Namun itu cepat berlalu Kau ajarkan aku hal baru Kau sabar temani setiap malam Berbekal perlahan sebuah tekad Aku be
Kapihatur Jungjunan Jungjunan kumaha anjeun ayeuna? Mugia jauh tina hariwang Naha aya dina bagja di Pasundan? Mugia bajga salawasna Sanajan urang pa anggang Kade haté ulah rék ingkar Sing tumut kana gusti Bisi kapoékan poho diri Jungjunan sing suhud di dinya Pidua "Tan" moal rék pe
Realita rindu Hilang kabar sebab sibuk ku mengerti Hilang kabar tak jelas justru ku takuti Apakah ada lain hati yang menyinggahi Lalu pengorbanan ini tak lagi punya arti Sejauh detik jam terus bergulir kumenanti Kapanpun kau kembali kan sambut sepenuh hati Walau berat hati tertimpa rindu Aku akan t
Cerita kita Ini bukan hanya tentang aku Ini adalah rangkaian dalam hidup Ini juga terkait kamu dan mereka Ini hidup dan ini adalah cerita Entah kapan ini bermula Kemarin, hari ini, dan esok nanti Adalah durasi cerita kita Penuh warna drama dan emosi Ini bukan semata barisan kata Ini cerita kita y
Yakinlah Mentari mungkin kau bahagia menjadi kawan dari sebuah bola voli Melawan entah berapa tim hingga lelahnya tubuh tak kau gubris Semua yang kau lakukan aku tahu bukan sebatas mimpi Perjuanganmu juga tak sekedar beberapa langkahan kaki Bagimu impian adalah ambisi dan tekad dalam diri Kejarlah
Sebatas kerisauan hati Aku yang terobsesi akan puisi setidaknya lebih memahami getirnya hati lewati hari demi hari sendiri Kata kata selalu memeluk dan menemaniku ketika seorangpun tak ada yang memberi peduli Tanpa sinarnya aku bagaikan langit mendung yang putih tanpa satupun goresan garis Dalam
Dua puluh januari Rindu di dua puluh Januari Membawa kembali memori Memori yang begitu berarti Saat sendiriku kau temani Memori indah kala musim itu Hadirkan berjuta rasa dan haru Terangkum begitu rapi Detail dalam s'tiap detik Teringat jelas ketika hari itu Kita bersama merajut waktu Menyatukan
Sajak tak jelas Tak pernah berujung itulah tulisanku Bercerita banyak hal sepanjang waktu Entah itu biasa, istimewa, sedih dan bahagia Semuanya sama, berpadu menjadi cerita Entah aku ini sedang bersajak apa Jika menulis tak ingin lepas dari rima Segalanya harus harmonis dan seirama Padahal ini buk
Kisah hari Hari berjalan tiada henti Goreskan lembar sejarah Warnai peran dan takdir Hidupkan kisah tiap insan Tentang cinta yang menghampiri Tentang duka terbungkus raga Tentang bahagia yang dinanti Tentang rindu dalam lantunan do'a
Entah ini dorongan dari kalbu, atau ketidaksengajaan tulisan tanganku untukmu ri Akupun kuat menghadapi hal yang tak bisa ku mengerti Lalu masihkah kau takut akan takdir yang penuh misteri Jika iya, ku pertanyakan tekad kuatmu yang dulu pasti Jika tidak, berarti aku tak salah dalam meletakan hati
Kesunyian pagi ini tak juga mengerti Bagaimana hati tak bisa dipungkiri Cerahnya mentari tak juga hangatkan Kosongnya hati sejak kau tinggalkan Penghujung januari 2016 Tan
... Riak hujan malam ini Bawakan rasa gelisah Bersama hawa dingin Tiupkan rasa tak berarah Terasa mengalir begitu saja Seolah mencari titik muara Hingga mencipta Mencipta kerinduan tiada akhir Hingga memaksa Memaksa raga tuk bisukan bibir Hingga berusaha Berusaha tiada lelah berfikir Hingga ber
Jika mereka menganggapku tak punya hati Mengapa aku bisa merasakan cinta hari ini Iya seperti ini dan tak juga ingin berhenti Sekalipun kini kau telah beranjak pergi Ku tahu kau tengah berganti mimpi