selamat datang di negar yang katnaya berbudaya, punya kearifan lokal, yang katnaya agamis, yang katanya gotong-royong, yang katnaya pancasila jadi dasar negara, yang katanya masyarakatnya ramah. preettt.....
kalo ngomong inggris dalam konteks belajar, bercakap2 dalam bahasa inggris, latihan, atau dalam situasi formal yang mengharuskan percakapan dalam bahasa inggris, buat ogut sih gak masalah mau sejelek apapun pelafalannya. tapi kalo nyampur2 bahasa, biar kelihatan pinter, biar kelihatan keren padahal
berhentilah menghirup asap rokok, gantilah dengan asap bakaran sampah tetangga yang dungu, bebal, keras kepala
gak jauh beda mentalnya ama tukang parkir bangsad dan koruptor. yang mana ketiga profesi ini sudah menjadi bagian dari budaya bangsa indonesia yang arif dan lestari
namanya kurang kerjaan, terlalu banyak mikir tapi gak lihat realita, gak pernah tau hubungan antar manusia seperti apa, gak pernah mau tau bahwa kesetaraan itu bukan berarti kalah, gak mau tau kalo mengalah itu adalah untuk kebaikan.
gak heran, gak kaget, hanya bisa maklum karena ini adalah budaya asli yang arif dan patut dilestarikan
demi allah saya tidak pernah menerima uang sejumlah 10 milyar karena yang nerima pembantu, karena jumlah uangnya 9,8 milyar, karena kepepet makanya ngucapin "demi allah" biar slamet dulu
mending jadi koruptor, masih dihargai, gak bakal miskin, kalo pilkadal bisa ikutan jadi peserta, dan orang2 masih berpikiran baik, siapa tau hartanya dapet dari usaha ama warisan
kalo nyari makhluk aneh yang suka korupsi, suka ngelanggar lalu lintas, suka ngeremehin korona, banyak tuh di sini
teknologi supaya korupsi hilang, orang indonesia jadi disiplin, patuh peraturan ama gak buang sampah sembarangan masih jauh ya