Masih ingatkah dengan Tara Nasiku? produk nasi instan yang satu ini pernah eksis di masanya. Produknya kini telah menjadi kenangan karena produk tara nasiku sudah lama hilang dari pasaran dan hanya bertahan beberapa tahun saja. Dengan berbagai varian rasa yang ditawarkan tentunya strateginya cukup menarik. Sebuah inovasi baru nasi instan dengan aneka rasa merupakan sesuatu yang baru namun juga aneh.


Pada awal iklan ini muncul jika kita lihat iklannya tara nasiku ini disebut sebagai snack sehingga hal ini menjadi aneh karena nasi adalah makanan pokok di negeri ini dan bukan sebagai snack. Permasalahan pun muncul setelah iklan ini tayang, hal ini terlihat dari adanya iklan demo masak produk tara nasiku dipandu chef terkenal yang membawa acara masak-masak di televisi pada masanya. Penawaran produk yang katanya nasi instan praktis ini nyatanya cukup ribet prosesnya, hal ini terlihat dari cara memasaknya yang perlu berbagai langkah tak seperti produk bubur instan atau mie instan yang cukup diseduh saja.


Dari segi pemasarannya jika dilihat dari iklannya kemungkinan produk ini menyasar anak-anak karena biasanya sncak lebih menyasar kepada anak-anak. Namun di iklan lain juga produknya kemungkinan menyasar kepada orang dewasa juga. Berbagai varian rasanya juga cukup menarik, akan tetapi sangat disayangkan jika kita mencermati setiap iklan tara nasiku prosesnya cukup ribet dan lebih praktis membuat nasi goreng ketimbang memasak produk tara nasiku.

Tara Nasiku adalah sebuah produk inovasi, namun karena berbagai faktor produk ini ditarik dari pasaran. Banyak faktor kenapa produk ini gagal di pasaran mulai dari cara pembuatannya yang ribet, rasanya yang kurang enak hingga sudah biasanya masyarakat dengan nasi biasa dibanding nasi instan membuat produk tara nasiku ini gagal meraih simpati para konsumen yang membuat produk ini ditarik dari pasaran. Produk nasi instan di indonesia bisa dibilang gagal menarik minat konsumen, hal ini terlihat dari produk serupa yang dirilis setelahnya yaitu garudafood nasi instan pun bernasib serupa dimana produknya hilang begitu saja dari pasaran.


Dari kasus yang menimpa produk tara nasiku ini bisa menjadi pelajaran bahwa produk inovasi belum tentu diterima oleh konsumen atau masyarakat. Untuk itulah sebelum membuat produk inovasi atau produk unik alangkah baiknya riset yang mendalam agar produk bisa diterima di pasaran. Jangan sampai produk yang seharusnya instan malah ribet dalam pengolahannya, jika kita melihat contoh seperti bubur instan dan mie instan tentunya pemasakannya lebih praktis dan mudah. Rasa pada suatu produk itu penting, saat suatu produk dicap tak enak bukan tak mungkin produk tersebut lambat laun hilang dari pasaran karena banyak orang yang tak menyukainya. Tak semua produk inovasi bisa sukses, untuk itulah inovasi harus di sertai dengan hal lain agar produk tetap sukses di pasaran. Demikian paparan tulisan ane kali ini, bagaimana pendapat agan dan sista? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber :
Opini Pribadi dan diolah dari berbagai sumber (via google dan youtube)
Sumber 1
sumber 2
Sumber gambar via google images
Sumber video via youtube