https://s.kaskus.id/images/2022/02/05/9532339_202202050704240839.jpg Terkadang ikhlas mencintai itu begitu luar biasa pengorbanannya. Mencintai, tapi tidak bisa memiliki. Hanya bisa melihat dari jauh, melihat mereka tersenyum, berbagi bahagia. Sedangkan aku, diam menatap langit penuh hampa. J
indrag057 insya Allah, sambong doa terbaik untuk sosok Marry. Amiiinnn.... 🤲🤲🤲 Makasih atas support'y, gan. Hehehe... Sudah lama g' menulis cerita, jadi kaku. Perlu latihan lagi. Terkadang ide banyak, tapi bingung eksekusi mengingat ada bagian-bagian yang tidak boleh diceritakan. Contoh'...
Lamanyaaaaaa baru diupdate, sekalinya update makin nambah penasaran:) Hasil penyelidikan tentang kematian Merry gimana sist? Apa memang sengaja ndak diceritakan karena satu dan lain hal, atau memang belum terungkap? Mungkin untuk waktu sekarang, sengaja belum diungkap karena belum berkenan. Hanya
Oh, Tuhan. Tolong aku! Aku ingin menangis, aku tidak mau mati di sini. Bagaimana dengan kedua orang tuaku dan adikku? Jangan mati dulu! Aku terus berusaha keluar, tapi nihil. Pada akhirnya aku pasrah, tubuhku semakin terhisap ke dalam. Selamatkan aku, Tuhan. Doaku yang terakhir kalinya. Tiba-tib...
udah baca serius tapi ko ane masih belum mudeng yak :shakehand2 Makasih... Wkwkwk... Enih hanya cerita pendek saja. Setiap judul beda cerita. :ngakak: Jadi kagak nyambung.
Masih tentangmu Mataku terus saja membidik pilu Bulir bening hangat terjatuh Meneriaki malam amat sendu Kini kau hadir membawa seutai rindu Namun tetap saja ada jarak menjauh Ah, rasamu benarkah untukku? Atau hanya sekadar singgah di hatiku? Ah, tetap saja kau membisu Hatimu tetap tak ingin mengu
Hari ini aku mencumbu dalam rindu Membuai penuh syahdu Mengukir namamu Di palung jiwaku Andaikan kau dengar jerit hatiku Memanggil namamu terus menerus Memintamu hadir dalam mimpiku Menemani di samping ragaku Ah, kau sungguh menyakitiku Membiarkanku merintih penuh rindu Sendu tak mampu mendekapmu
Dentum riuh Niscaya aku bukan siapa pun Tanpamu tanpaku tak menyatu Jika langit jingga tanpa hadirmu Begitu gelap nan gulita tertutup mendung Aku tanpamu hanyalah gumpalan salju Dingin beku tanpa hangat sentuh Namun hadirmu mengubah jiwaku Kau membakar dengan cintamu Di ruang rindu Jerit hatiku m
Di rimbun dedaunan desik angin menyapa Membawa sekeping rindu menggema Menyebut namamu tanpa jeda Hay, kau kasih yang kupuja Di antara aksara, namamu terpatri indah Mengukir sudut malamku yang hampa Kini begitu syahdu bagaikan bait rima Terus memujamu tanpa lelah Kau kasih yang selalu saja membuat
Aku yang mencintaimu sebening embun Begitu mendambamu ketika hariku rapuh Hadirmu membawa angin sejuk Memelukku penuh kasih dan tulus Kau datang menghujaniku dengan cinta Menanam bibit demi bibit agar tumbuh bermekaran Merawat penuh ketulusan tanpa pamrih Sekali lagi aku terjatuh pada rengkuhmu Ma
Jangan pernah kembali, jika hanya untuk menyakiti. Jika kamu ingin kembali, mari sama-sama memperbaiki. Aku yang mengobati hatiku sampai bisa menerimamu kembali. Kamu yang memperbaiki diri untuk meyakinkan dan menghargaiku sampai aku bisa menerimamu. Namun jika tidak, mari sama-sama menghargai ba...
Pertama kali kumengenalmu, tak mengerti siapa sosokmu. Kau datang begitu saja tanpa kutahu mengapa. Waktu terus saja bergulir, daun-daun berguguran, bunga silih bermekaran. Namun tetap saja aku tak pernah tahu siapa dirimu. Hingga masa itu tiba ketika rintik-tintik rinai kesedihan akibat kegelisah
Masih tentang kenangan yang menjerit ketika fajar datang Mengumpulkan sisa-sisa tenaga setelah melewati malam panjang Ketakutan, kecemasan, kegundahan, gelisah yang tidak pernah tahu bagaimana Selalu saja menghantui pada malam-malam kesunyian Aku masih menikmati secangkir kopi beraroma harapan Mimp
Pada daun-daun berguguran Ombak riak menggulung ke tepian Di sudut batas kota Kenangan senja sirna bersama malam Duduk di tepian pantai Sesekali bermain dengan air Menggerakan jemari mungil Berharap kau segera hadir Namun rinduku terus saja bergemuruh Mencabik-cabik begitu perih runtuh Bayangmu ma
Sabar untuk Tuan dan Puan Ada kala malam harus benar-benar membeku agar tersadar kehadiran itu terus saja menjadi angan yang akhirnya tercipta. Sabar untuk Tuan dan Puan Ada kala cinta harus berjarak penuh gejolak dan perih di jiwa agar tersadar sesungguhnya rasa itu benar atau hanya napsu belaka
Di balik malam kelabu Cerita kita pernah bersatu Begitu berseri awan biru Hingga hati terus menggebu Namun kini semua telah berlalu Rasamu dan rasaku tak lagi menyatu Kau di ujung malam penuh luka sembilu Aku menanti fajar begitu mencintaimu
Tatap matamu mengkoyak hati Menghujam sampai ke dasar diri Setiap bait aksara membuat jatuh hati Tak pernah kusangka akan secepat ini Di dalam pertanyaan diri terdapat kekaguman yang tak berakhir Meski katamu begitu pedas menusuk sanubari Namun bagiku kau tetap manis Menyelimuti dinding hatiku yang