" Ta.... Aretha!!!" suara Kiki ada di luar Kamarku. Aku menggeliat sambil menatap ponsel di samping. Pukul 01.00 ? Haduh , Si Kiki mau apa lagi malam malam begini ? gumam ku . Segera aku berjalan untuk membuka pintu dengan sempoyongan. " apaan sih ?" gerutuku. " temenin
Malam ini Kami berkumpul di ruang tengah . Kami akan melakukan KKN besok . persiapan sudah beres semua ,tinggal berangkat saja . Dan ,kebetulan yang memang disengaja , kami semua satu kelompok . Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena Doni . Entah apa yang dia lakukan , sampai sampai kami satu ke
Malam ini kami merencanakan untuk mengambil kalung yang Kiki pakai . Aku sangat yakin , bahwa kalung itulah , sumber dari keanehan Kiki seharian ini . Putus dengan Doni dan menggandeng pria lain dalam waktu satu hari . itu luar biasa sekali pokoknya . Pukul 23.00 , kami sudah berkumpul di ruang te
Hari ini mba Alya pulang. Rumah pun sudah lebih tenang sekarang. Sudah tidak banyak kejadian kejadian janggal dan aneh lagi. Tak terasa kami pun sudah masuk ke semester 4 . Sekarang aku sedang ada di kantin bersama Radit dan Danu . " kiki mana sih ?" tanyaku sambil tengak tengok ke sana
Arden's pov Pagi ini aku sangat bersemangat sekali , karena tadi malam , Alya memberitahu kalau dia akan datang . Hm ... jujur aku sangat merindukannya . walau kami jarang bertemu ,tapi komunikasi kami tetap lancar . Alya akan datang hari ini karena dia sedang libur kuliah . " yuk ,bera
Setelah sholat maghrib berjamaah , kami ngobrol di teras sambil minum teh dan makan pisang goreng buatan bu Ira . " eh ... itu sumur di pakai kagak ?" celetuk Dedi sambil menunjuk sumur dengan dagunya. karena tangan nya sibuk memegang pisang goreng dan teh . " katanya sih udah gak
"Ta!! Aretha!!!" suara ketukan di pintu kamarku pagi ini membuat kepalaku pusing. Danu benar benar merusak mood pagi ku. dengan langkah gontai , aku berjalan menuju pintu dan membuka nya . Dengan rambut acak acakan ,mata masih setengah tertutup , iler ke mana mana , kacau banget deh poko
ku kerjap kerjap kan mataku . Dan saat ku buka mataku lebar lebar , sudah ada bunda, ayah dan pak dhe yusuf di kamar ku. " eh.. bunda, ayah, pak dhe. kapan dateng ?" tanyaku sambil garuk garuk kepala. bunda dan ayah hanya geleng geleng kepala. "kamu itu apa apaan sih ,nduk ? kamu ta
Sampai kost Radit segera meletakkan ku di ranjang, lalu dengan sigap mengambil kotak obat dan mengurut kaki ku dengan balsem. kak arden datang bersama Dedi dan Danu. Sementara itu Kiki dan Doni sedang duduk di luar. "Dek?! kamu nggak apa-apa kan??" tanya Kak Arden panik . "Nggak ap
"Tha... Aretha... " panggil Kiki di luar pintu kamar ku. "Apa?" tanyaku setelah kubuka pintu . " hape ku, Tha, ketinggalan di kampus!" rengeknya heboh. "Ya ampun, ada ada aja deh. Ya udah besok aja, kan besok ke kampus juga. udah maghrib ini loh, " tukas ku
"Hallo? Aretha! Buruan ke kampus ya!" tut...tut...tut.. "Buset ni orang, nggak kasih salam, basa basi apa kek gitu," gerutu ku, sambil membereskan buku buku yg hendak ku bawa. Barusan adalah kak vico yg menelepon. Memang saat BAKSOS kemarin, kami saling bertukar nomor telepon.
"Hai, Tha, tumben sendirian aja," sapa kak Ramdan yang tiba tiba duduk di depan ku. Sekarang ini, aku sedang ada di perpustakaan. "Eh kak Ramdan. Iya, kak. kiki lagi sama Doni. Biasa, mojok," terang ku . "Lho Radit ke mana ?" "Radit ada urusan sebentar. kak Ramd
Pagi ini seperti biasa aku dan Kiki berangkat kuliah bersama. Sampai di kampus, kiki mengajak ku ke ruang laboratorium karena harus bertemu dengan teman nya, katanya sih ada perlu. Ini memang pertama kali nya aku menginjak kan kaki ku di ruang laboratorium. "Ana!!!" teriak Kiki sambil me
Malam ini kami akan berangkat ke kota sebelah, karena besok kami sudah harus masuk kuliah. Radit baru saja sampai di rumahku . " kamu udah makan ?" tanyaku. "Udah, sayang. " "Sebentar ya, aku ambil tas." Lalu keluar lah 2 kardus mie instan yg tentunya berisi perbeka
Setio sudah seminggu di rumah sakit, dan hari ini dia sudah bisa pulang . alhamdulillah ,orang tua setio mulai merubah sikap. Dan sekarang meninggalkan kegiatan sesat mereka ,karena melihat kondisi setio yg parah tempo hari . Hari ini juga kami akan pulang ke rumah karena weekend dan kuliah juga li
Setelah sholat isya , aku pun segera naik ke ranjang dan mencoba untuk tidur . Kak Arden dan yg lain nya sudah kembali ke kost mereka masing masing sejak sejam lalu . kiki juga sepertinya sudah tertidur ,karena kamar nya sudah sepi . Biasanya suara musik masih kudengar jika kiki masih terjaga . huj
Setelah kejadian tragedi meninggalnya Lilis beberapa tahun lalu terungkap, suasana kost kini lebih nyaman. Bahkan beberapa kamar kost yg awalnya masih kosong, sekarang sudah mulai ada yg menempatinya. "Ai...," sapa Radit yg tau tau nongol dari balik pintu. Kalau sore sore begini, aku mem
Kami tidak tau akan dibawa ke mana oleh 'nya', dan mengikuti saja ke mana dia pergi. Radit terus menggandengku. Makin lama, suasana sekitar kami makin menunjukan keanehan, dan jujur, baru kali ini aku mengalami hal seperti ini. Ada sedikit rasa takut jika tubuh kami akan di manfaatkan oleh jin jin
Tungguu!!! Kepala siapa ini yah, batinku. Saat aku menoleh ke pinggir ranjang , ternyata radit masih tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya diletakkan di pinggiran kasur . Ku belai kepalanya . Dia bereaksi . lalu mendongak menatapku sambil mengucek ucek matanya . "Pagiii ,aii..." s
unclevello wah kenapa ya. Coba ane cek pake hape lain. Coba buka pake browser, gan. Seharusnya sih bisa nih.