Ing segoro lahire banyu-banyu seng suci Ing jembare segoro uripe kabeh makhluk bumi Kabeh gegayuan lahir lan nyuce ake Ing kaulo panembahan sucining diri Ingsun tulodho mung wejang ake Kaulo miriki amargo tugas Sendiko dawuh marang panjenengan Cah ayu putri ing tanah njawi Putrane kesatria ingkang
Kemarin aku begitu kesepian di tengah sebuah keramaian. Aku selalu saja mencari dan haus akan perhatian. Sosokku begitu hambar dan kosong, seberapa banyak orang datang, aku tetaplah aku seorang diri. Aku begitu lonely, seseorang menemukanku meringkuk di tengah keramaian. Namun sialnya dia pun harus
Pada suatu titik aku begitu meringis, meringkuk di tengah malam yang sepi. Meratapi segala hal yang begitu menghujam diri. Terkadang selalu iri melihat kebahagiaan yang orang lain miliki. Namun aku tetaplah aku yang ingin menemukan di mana titik yang harus kuperbaiki, sampai pada suatu masa, aku me
Aku tetap menamai itu sebagai cinta, nyatanya aku begitu mencintaimu, Sweetheart. Ketika malam-malam tak lagi hangat bermandikan rembulan dan bintang. Namun nyatanya aku tetap ada dan hadir di bawah luasnya bentangan angkasa. Bagaimana bisa kuberpaling jika hatiku sepenuhnya kau genggam? Aku yang b
Genderang bertabuh di langit Kepulan asap menebal tinggi Abu-abu betebaran tak terkendali Bara api bergelimpangan memenuhi anak sungai Jerit-jerit alam semesta memohon diri Membersihkan segala material di bumi Mensucikan diri yang bermandikan lumpur Mengalir murni ke tepian tanpa tersentuh Dentuma
Ada sesak yang tak bisa kupahami Beberapa saat napasku tersengal Udara terasa sempit dan meghimpit Begitu lirih menyiksa batin Gemuruh itu terus saja masih terlihat Angin itu terus saja berputar-putar Air itu masih saja menyapu daratan Alam masih dalam tahap pembersihan Percampuran dua elemen itu
Bias itu tergambar jelas di atas permukaan Wajah muram lesu penuh kekosongan Jiwanya mengawang tinggi ke awan Melintasi luasnya bentangan cakrawala Kulihat mata sayu itu memandangku Ringkih tubuh terkadang terbatuk Ingin kudekap namun jauh Mata menetes begitu saja tak tersentuh Kini tubuhku kembal
Tak ada jejak dalam jenjang Leher putih tanpa bekas Noda pun hilang di balik badan Jeritan tak lagi terdengar di telinga Bibir senyum menoreh luka Merindukanmu yang begitu kupuja Nyeri hati memendam asa Derita berkecamuk membidik asmara Tak kah kau pahami Bahwa aku merintih di sini Menahannya agar
Di balik kelamnya malam Kusimpan segala jeritan hasrat Apa pun tak akan ada gunanya Tubuhku terlanjur menggigil seorang Di bawah sinar purnama Kusebut namamu di setiap ujung kata Namun tetap saja bayangmu tersingkap Waktu yang tak menghadirkan Aku di sini, kekasih yang merintih Memanggilmu di seti
Haus terkoyak rindu Jerit pilu menyebut namamu Derita malam selalu menyentuh Tak ada peluk sekedar peluruh Dahagaku semakin menjadi Rinduku semakin mencabik Asaku semakin perih Asmaraku semakin sakit Tak kah kau dengar untaian bait Yang tersusun dalam aksara hati Aku menunggumu di sini Di tempat p
Sekuat kuberlari mengejar bayangmu Agar gemuruh rinduku hilang dan sembuh Namun tak kutemui apa pun Selain kabut putih yang menghalangi pandanganku Aku terus berlari mengejarmu Kulihat lagi bayangmu tersenyum Dadaku semakin berdebar mendekatimu Namun lagi-lagi bias hilang di antara kabut Kini lang
Cinta Welas Asih Aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku yang berbeda, mencintaimu dengan caraku yang dewasa, mencintaimu dengan apa adanya aku dan padamu. Terkadang kubertanya, cinta itu bagaimana? Ketika orang-orang begitu liar dan membara, sedangkan aku begitu tenang dan mendinginkan. Suda
Api Cemburu Ada kalanya rasa yang begitu panas terbakar, menjalar ke seluruh tubuh, hingga kulihat begitu indah ujung belati. Kumainkan untuk sekedar merasakan sensasi yang begitu perih, tapi aku tetaplah takut menyakiti. Meski tanpa kusadari, kita sama-sama saling membunuh. Ada banyak alasan unt
Pertemuan yang Abadi Matamu terus saja menatapku, senyum bibir tipismu menghiasi ketampanan biasmu. Rambutmu yang hitam dengan polesan kumis dan brewok tipis. Matamu begitu tajam membidikku dari kejauhan, degub jantungku semakin tak menentu. Hingga di suatu ketika, wajahku tersipu bertemu dengan k
Bahagia Selalu Sayang Begitulah sepucuk surat cinta yang begitu manis untukmu. Kutulis bersama aksara hati yang begitu menyentuh. Tak kubiarkan sebaitpun tanpamu. Puisiku adalah milikmu, puisiku adalah segala hal cintaku padamu. Sampai suatu ketika, malam itu kerinduanku terbakar hebat. Kutulis b
Puisiku bukan bagaimana rangkaian diksi itu terlihat indah dan memukau. Namun bagaimana risalah hati tersampaikan padamu kasih. Bagaimana malam-malam selalu saja menahan perih. Bagaimana diam di balik hening malam, menjerit memanggil, berharap bisa melipat jarak agar aku mencapai hadirmu. Namun
Ajari aku untuk terus mencintaimu, sampai napasku pun adalah dirimu. Ajari aku untuk terus mengerti akan tentangmu, sampai seluruh duniamu hanya padaku. Ajari aku untuk terus menerimamu, sampai seluruh lukamu kubalut dengan cintaku. Ajari aku untuk terus mendampingimu, sampai sayapmu begitu tangguh
A long time together Sudah bertahun-tahun kau menggenggam tanganku, tak membiarkanku tersenyum selain padamu. Kau, kekasih yang selalu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi. Aku mencintaimu dari awal perjumpaan hingga kini. Meskipun gejolak, luka, dan hantaman peluru selalu saja berhasil membuat pe
Di bawah gelapnya malam Wajahmu terus saja terbayang Mata elangmu membidik tanpa lelah Aku membisu diiringi kebimbangan Kau datang menancapkan cinta Tanpa sepatah kata Aku terjatuh di atas buaian asmara Bibirku tertutup oleh jemari lembut sentuhan Mata kita saling beradu Detak jantung kian tak men
Saling menggenggam erat Ketika angin menerbangkan dahan Senyummu selalu saja menawan Degub jantungku selalu saja tak beraturan Sentuhanmu selalu saja kurindukan Di sudut ruang yang kunantikan Betapa aku mencintaimu Tanpa ada kata meski membisu Aku, kekasihmu yang selalu menantimu Tak peduli dunia