- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ungkapan Seorang Putri untuk Ayahnya. Pria menangislah..


TS
idealista
Ungkapan Seorang Putri untuk Ayahnya. Pria menangislah..



Quote:
Teruntukmu, Ayah.
Ketika aku menulis kata Ayah di makroblog ini, bukan berarti aku mengabaikan ibuku.
Ketika aku membahas ayahku, ibuku tahu bahwa aku sedang membicarakan pria yang mencintainya. Ibuku juga tahu, bahwa aku sedang membicarakan pria yang ia sayangi.
Ketika aku membahas ayah, ibuku tahu..
Bahwa ini menunjukan ungkapan cinta dari putrinya untuk pria yang ia cintai.
Ayah, entahlah bagaimana memulainya.
Air mata rasa bangga memilikimu selalu menetes ketika aku tahu kau selalu berusaha memenuhi apa yang kami butuhkan. Dengan jelas, aku mampu melihat punggungmu terbungkuk kelelahan. Air mata ibaku bergulir ketika melihat ini.
Ayah, Bagaimana caranya untuk seperti kau?
Selesai mencari nafkah dengan sembrawutnya dunia tanpa pernah mengeluh sedikitpun.
Ayah yang selalu berada di depan kami ketika kau memimpin keluarga. Ayah yang selalu di belakangku ketika semua orang menertawai ambisiku.
Kau tidak pernah memberhentikan idealisku. Tapi, kau selalu membuat aku mampu memporsir idealisku dengan realitas dan wawasan yang kau tahu.
Walau aku sangat mampu melihat raut wajahmu yang amat bangga melihat gadis kecilmu yang sedikit ambisius.
Entahlah.. bagaimana mengatakannya ini ayah..
Sedih rasanya ketika semua orang memintaku menghentikan idealisku dengan mereka menunjukan tawanya.
Mereka tertawa ketika mendengar serentetan idealisku. Tawa yang semata hanya untuk membuatku berhenti tanpa pernah mencoba.
Kau membelaku di hadapan mereka. Walau mereka termasuk ibuku, kakakku dan adikku. Kau mampu mengimbangi kami. Kau menunjukan bahwa mereka sebenarnya merasa khawatir jika aku jatuh. Karena jatuhku, jatuhnya mereka. Dan sakitku, sakitnya mereka.
Salah satu penghormatanku padamu adalah dengan seberusaha mungkin menyertakan putramu untuk menemaniku keluar rumah. Menemaniku ke tempat yang berpotensi bertemu dengan pria yang mungkin buatku tidak nyaman. Putramu itu adalah salah satu pria yang kau percaya mampu menjagaku selain kau. Aku selalu berusaha membuatmu tidak cemas dengan menyertakan putramu dihari-hariku. Kehadiran putramu disampingku membuat pria pria lain tidak menggangguku.
Ya, dia adikku. Aku cukup bergantung kepadanya. Walau ia belum tentu merasa bahwa aku cukup bergantung padanya.
Dan, aneh rasanya ketika aku bersanding dengan pria yang tidak kau kenal. Aku merasa aku melukaimu. Mempercayai pria lain yang kau tak kenal. Yang mau tidak mau ketika pria mulai menyentuh tangan mungilku dan memelukku erat seraya melindungiku. Aneh rasanya ketika permatamu tersentuh pria diluar sana tanpa izinmu dan aku mengunci mulutku.
Mungkin semacam putri yang tidak pernah kenal dengan ayahnya. Semacam putri yang tidak peka dengan rasa memiliki seorang ayah terhadapnya.
Maafkan aku ayah. Entah lah, bagaimana mungkin kau mengatakan sudi jika kulit lembut putrimu tersentuh pria, tawa riang penuh hasrat menggoda terdengar liar di telinga pria, wajah cantik putrimu terlezat-lezati banyak pria.
Sedangkan.. kau berharap tentang pria yang tau "hak" atas diriku.
Ayah, kau sama dengan pria tua lainnya. Yang sangat melindungi anak perempuannya. Ayah yang terampil membaca kondisi putrinya. Termasuk ketika aku menyembunyikan sesuatu.
Berbicara pakaianku. Jilbabku, ya! Itu salah satu bentuk aku menyayangimu, Ayah! Bagaimana mungkin aku dengan sadar menyeretmu ke neraka karena nafsu dunia. Tidak.
Aku rela ayah..
Ketika pria hanya menilaiku dari wajah dan telapak tanganku saja.
Aku rela ayah..
Ketika pria lebih memuja wanita berbusana minim dari pada aku.
Aku tidak peduli itu. Aku lebih peduli dengan masa depan kau dan aku di akhirat.
Dan aku memastikan bahwa pria baik-baiklah yang akan melirikku.
Ayah, kau tentu masuk daftar hal mewah di dunia ini. Kedua setelah ibuku, ya Istrimu.
Ayah, hanya satu doa aku yang teratas untukmu. Doa ini di atas segalanya. Doa ini teratas setelah kesehatanmu, kebahagiaanmu, karirmu dsb.
Ayah, aku berdoa. Jika saat semua manusia berkumpul di padang mahsyar nanti dan saat itu pun kami sekeluarga bertemu kembali di dahsyatnya alam akhirat. Do'aku adalah aku ingin kami bersama selalu, berpelukan di tengah milyaran manusia nanti. Berjabat tangan tidak terlepaskan. Itu doaku teratas, Ayah! ini sungguh harapan agung tentang keluarga.
Ayah, ku mohon.. berdoalah agar kami terhindar dari nafsu dunia yang berusaha memisahkan kami nanti.
Yang membuat masing-masing dari kami kesulitan mencari satu sama lain.
Dimana mungkin aku butuh jutaan tahun menemukanmu diatas tanah yang gersang dan panas.
Ayah, entah bagaimana rasanya mencarimu ditengah triliunan manusia yang sibuk nanti. Atau mungkin kesalahanku pada Allah yang akan menghambat pencarianmu nanti, atau mungkin karena ada kesalahanku padamu. Mohon maafkan aku, ayah.
Sulit bagiku membayangkan jika kita tidak akan bertemu selamanya. Tidak ayah! Itu tidak akan terjadi
Rasanya aku akan gila membayangkan kami tidak akan bertemu lagi di akhirat nanti. Tidak ayah! Tidak. Aku mencintaimu. Memelukmu erat di tengah hiruk pikuknya alam akhirat nanti. Sebagai seseorang yang memeliharaku di dunia. Yang mencintai, melindungiku selama hayat hidupmu. Allah memberkahimu ayah. Allah tahu, bagaimana kau mati-matian melindungiku putrimu, dan keluarga. Kau sosok yang menemaniku dalam pencapaian ambisi besar tentang dunia.
Deras jatuh air mataku menulis ini. Mengingat semua bimbinganmu waktu ku kecil. Menjemputku, menggendongku, canda tawa bersama. Ah ayah! Entah lah bagaimana menghentikan air mata ini. Seorang pria yang menggiringku ke tempat yang aku mau. Seorang pria yang menghalangi bahaya bahaya yang siap menerkamku. Uang pendidikan yang kau siapkan untukku.
Entahlah bagaimana cara membalasmu. Aku mencintaimu ayah. Dan, terbesit harapan. Putriku kelak, akan terlindungi baik oleh suamiku nanti. Hingga, putriku nanti mencintai suamiku. Sebagaimana aku putrimu mencintai kau. Ayah, Aku amat mencintaimu.
Ketika aku menulis kata Ayah di makroblog ini, bukan berarti aku mengabaikan ibuku.
Ketika aku membahas ayahku, ibuku tahu bahwa aku sedang membicarakan pria yang mencintainya. Ibuku juga tahu, bahwa aku sedang membicarakan pria yang ia sayangi.
Ketika aku membahas ayah, ibuku tahu..
Bahwa ini menunjukan ungkapan cinta dari putrinya untuk pria yang ia cintai.
Ayah, entahlah bagaimana memulainya.
Air mata rasa bangga memilikimu selalu menetes ketika aku tahu kau selalu berusaha memenuhi apa yang kami butuhkan. Dengan jelas, aku mampu melihat punggungmu terbungkuk kelelahan. Air mata ibaku bergulir ketika melihat ini.
Ayah, Bagaimana caranya untuk seperti kau?
Selesai mencari nafkah dengan sembrawutnya dunia tanpa pernah mengeluh sedikitpun.
Ayah yang selalu berada di depan kami ketika kau memimpin keluarga. Ayah yang selalu di belakangku ketika semua orang menertawai ambisiku.
Kau tidak pernah memberhentikan idealisku. Tapi, kau selalu membuat aku mampu memporsir idealisku dengan realitas dan wawasan yang kau tahu.
Walau aku sangat mampu melihat raut wajahmu yang amat bangga melihat gadis kecilmu yang sedikit ambisius.
Entahlah.. bagaimana mengatakannya ini ayah..
Sedih rasanya ketika semua orang memintaku menghentikan idealisku dengan mereka menunjukan tawanya.
Mereka tertawa ketika mendengar serentetan idealisku. Tawa yang semata hanya untuk membuatku berhenti tanpa pernah mencoba.
Kau membelaku di hadapan mereka. Walau mereka termasuk ibuku, kakakku dan adikku. Kau mampu mengimbangi kami. Kau menunjukan bahwa mereka sebenarnya merasa khawatir jika aku jatuh. Karena jatuhku, jatuhnya mereka. Dan sakitku, sakitnya mereka.
Salah satu penghormatanku padamu adalah dengan seberusaha mungkin menyertakan putramu untuk menemaniku keluar rumah. Menemaniku ke tempat yang berpotensi bertemu dengan pria yang mungkin buatku tidak nyaman. Putramu itu adalah salah satu pria yang kau percaya mampu menjagaku selain kau. Aku selalu berusaha membuatmu tidak cemas dengan menyertakan putramu dihari-hariku. Kehadiran putramu disampingku membuat pria pria lain tidak menggangguku.
Ya, dia adikku. Aku cukup bergantung kepadanya. Walau ia belum tentu merasa bahwa aku cukup bergantung padanya.
Dan, aneh rasanya ketika aku bersanding dengan pria yang tidak kau kenal. Aku merasa aku melukaimu. Mempercayai pria lain yang kau tak kenal. Yang mau tidak mau ketika pria mulai menyentuh tangan mungilku dan memelukku erat seraya melindungiku. Aneh rasanya ketika permatamu tersentuh pria diluar sana tanpa izinmu dan aku mengunci mulutku.
Mungkin semacam putri yang tidak pernah kenal dengan ayahnya. Semacam putri yang tidak peka dengan rasa memiliki seorang ayah terhadapnya.
Maafkan aku ayah. Entah lah, bagaimana mungkin kau mengatakan sudi jika kulit lembut putrimu tersentuh pria, tawa riang penuh hasrat menggoda terdengar liar di telinga pria, wajah cantik putrimu terlezat-lezati banyak pria.
Sedangkan.. kau berharap tentang pria yang tau "hak" atas diriku.
Ayah, kau sama dengan pria tua lainnya. Yang sangat melindungi anak perempuannya. Ayah yang terampil membaca kondisi putrinya. Termasuk ketika aku menyembunyikan sesuatu.
Berbicara pakaianku. Jilbabku, ya! Itu salah satu bentuk aku menyayangimu, Ayah! Bagaimana mungkin aku dengan sadar menyeretmu ke neraka karena nafsu dunia. Tidak.
Aku rela ayah..
Ketika pria hanya menilaiku dari wajah dan telapak tanganku saja.
Aku rela ayah..
Ketika pria lebih memuja wanita berbusana minim dari pada aku.
Aku tidak peduli itu. Aku lebih peduli dengan masa depan kau dan aku di akhirat.
Dan aku memastikan bahwa pria baik-baiklah yang akan melirikku.
Ayah, kau tentu masuk daftar hal mewah di dunia ini. Kedua setelah ibuku, ya Istrimu.
Ayah, hanya satu doa aku yang teratas untukmu. Doa ini di atas segalanya. Doa ini teratas setelah kesehatanmu, kebahagiaanmu, karirmu dsb.
Ayah, aku berdoa. Jika saat semua manusia berkumpul di padang mahsyar nanti dan saat itu pun kami sekeluarga bertemu kembali di dahsyatnya alam akhirat. Do'aku adalah aku ingin kami bersama selalu, berpelukan di tengah milyaran manusia nanti. Berjabat tangan tidak terlepaskan. Itu doaku teratas, Ayah! ini sungguh harapan agung tentang keluarga.
Ayah, ku mohon.. berdoalah agar kami terhindar dari nafsu dunia yang berusaha memisahkan kami nanti.
Yang membuat masing-masing dari kami kesulitan mencari satu sama lain.
Dimana mungkin aku butuh jutaan tahun menemukanmu diatas tanah yang gersang dan panas.
Ayah, entah bagaimana rasanya mencarimu ditengah triliunan manusia yang sibuk nanti. Atau mungkin kesalahanku pada Allah yang akan menghambat pencarianmu nanti, atau mungkin karena ada kesalahanku padamu. Mohon maafkan aku, ayah.
Sulit bagiku membayangkan jika kita tidak akan bertemu selamanya. Tidak ayah! Itu tidak akan terjadi
Rasanya aku akan gila membayangkan kami tidak akan bertemu lagi di akhirat nanti. Tidak ayah! Tidak. Aku mencintaimu. Memelukmu erat di tengah hiruk pikuknya alam akhirat nanti. Sebagai seseorang yang memeliharaku di dunia. Yang mencintai, melindungiku selama hayat hidupmu. Allah memberkahimu ayah. Allah tahu, bagaimana kau mati-matian melindungiku putrimu, dan keluarga. Kau sosok yang menemaniku dalam pencapaian ambisi besar tentang dunia.
Deras jatuh air mataku menulis ini. Mengingat semua bimbinganmu waktu ku kecil. Menjemputku, menggendongku, canda tawa bersama. Ah ayah! Entah lah bagaimana menghentikan air mata ini. Seorang pria yang menggiringku ke tempat yang aku mau. Seorang pria yang menghalangi bahaya bahaya yang siap menerkamku. Uang pendidikan yang kau siapkan untukku.
Entahlah bagaimana cara membalasmu. Aku mencintaimu ayah. Dan, terbesit harapan. Putriku kelak, akan terlindungi baik oleh suamiku nanti. Hingga, putriku nanti mencintai suamiku. Sebagaimana aku putrimu mencintai kau. Ayah, Aku amat mencintaimu.


SUMBER


Quote:
Dengan senang hati silahkan klik tombol share kalo mau..
Buat banyak orang inget tentang ayah

Ini sumber dari blog TS sendiri,
hitunganberbagi.blogspot.com
asalnya ngga berani TS share, karena ini terlalu sakral untuk banyak orang baca. Cuma setelah tante bujuk dengan alesan siapa tau bisa menginspirasi akhirnya TS share aja. Apalagi tante ane juga tau, TS hobi nulis-nulis. Jadi, ini ajang penyaluran.
Thanks yang udah komen, rate, bahkan silent reader pun.. TS teramat bangga atas laju pertambahan viewers di setiap trit TS, Komen apapun, buat TS adalah bentuk interaksi plus apresiasi pembaca atas karya yang jauh untuk disebut bagus.
Terima kasih komen positifnya, hampir 90% komen pada bermutu. Sampe bingung mana yang harus di taro di page one. Ada di komentar ke dua, itu TS taro komen yang wow inspiratifnya,
Silahkan bagi yang masih punya komentar apapun, TS tunggu. Insha Allah komentar inspiratif lainnya akan di taro page one. Ngga terlambat kok buat berbagi. Cause love never end.

Ok. i'll keep post for a kindness.

Quote:
Ini ts taro page one, para komentator yang ngga segan untuk mengaku nangis terang2an di kolom ini. Terus terang aja gan, TS nulis note ini di hp aja sampe nangis deres. Emang ngga boong air mata bergulir, deras jatuh air mata yang tercantum di narasi itu. Emang ada.
Bahkan waktu editting aja masih nangis. Lebih dari sepuluh kali TS nangis tiap baca tulisan sendiri. Sampe butuh tisu. Jadi ya ngerti kenapa kebanjiran komentar yang ngaku nangis. Sebenernya masih bnyk yang ngaku nangis, cuma agan2 yang kecantum disini ngaku nangisnya beserta komentar lain yang lumayan inspiratif.
Walau merasa senang atas parameter kesuksesan trit ini, tapi TS ikut merasa berduka atas komentar selipannya kayak bapaknya yang udah pulang dll
terima kasih udah mampir, ikut berbagi, ikut meramaikan, ikut memberi apresiasi. Sejauh ini, ini pencapaian reaksi khalayak terluas yang pernah TS dapet. TS seneng ketika sempet hot trit, viewernya banyak banget, komen byk banget, rate juga di tambah yang nge share ke medsos juga ngga nanggung byk nya.
Quote:
Original Posted By d4D4n81►baca ini dikantor jam 18.14
ane nangis
ane seorang ayah yg insya allah menjadi ayah dr 2 anak
ane nangis
ane seorang ayah yg insya allah menjadi ayah dr 2 anak
Quote:
Original Posted By luphnduk►hwaaaaaaaaaa,,,meweeek gan,,,,,
Quote:
Original Posted By p4u5►Sukses sis Thread nya...
bikin Ane seorang cowok nangiss, Inget PAPA
dan ane berharap jika ane berkluarga nanti bisa punya seorang putri yg kya gitu dan ane pengen banget jadi seperti PAPA ane dolo, Ajaran nya keras, tapi lembut, dan di buktikan oleh tindakan / keseharian nya

bikin Ane seorang cowok nangiss, Inget PAPA




Quote:
Original Posted By ketutketut►ane ampir nangis gan bacanya soalnya Ayah ane meninggal pas ane kelas 2 SMP (sekarang kuliah semester akhir) 
asalnya mau nangis gan cuman malu lagi dikampus
btw, bagus gan ceritanya

asalnya mau nangis gan cuman malu lagi dikampus

btw, bagus gan ceritanya

Quote:
Original Posted By 240814►
ane sampe meneteskan airmata bacanya gan

Quote:
Original Posted By cezhy►Aduh pagi2 baca ginian bikin nangis bombay :'(
Jadi kangen Papa.. Papa ane di Tangerang, ane tinggal sama Suami di Lombok.
Jauh banget kan.. ketemu paling cuma setahun sekali.. kalo jg bisa lebaran bareng
Jadi kangen Papa.. Papa ane di Tangerang, ane tinggal sama Suami di Lombok.
Jauh banget kan.. ketemu paling cuma setahun sekali.. kalo jg bisa lebaran bareng

Quote:
Original Posted By sherinakwsuper►aduh ane ga kuat bacanya sampe selesai.
jujur...baru baca setengah udah
jujur...baru baca setengah udah

Quote:
Original Posted By adelp3r►
baru padahal baru baca beberapa kalimat,,
ayah yang selalu mendukung ku dimana mereka tidak tau apa maksudku.

ayah yang selalu mendukung ku dimana mereka tidak tau apa maksudku.
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By pieter69►terharu lg terdiam sejenak membaca tread ini, sayang ane lg gawe kalo ga uda nangis dah

Quote:
Original Posted By rendera►aku izin nangis dulu ya gan

Quote:
Original Posted By hostingidweb►jadi sedih gan, ane juga deker banget sama Ayah, jadi kalau ada cerita-cerita sedih kaya gini ane suka ikutan mewek ngelihatnya gan
tapi buat ayah, pastinya ane selalu berdoa yang terbaik buat beliau

tapi buat ayah, pastinya ane selalu berdoa yang terbaik buat beliau

Quote:
Quote:
Original Posted By mazdar►pagi pagi udah 

Quote:
Original Posted By babonjawa►pagi2 bikin mewek aj ni TS nya 

Quote:
Original Posted By CallMeEbo►aduh anying lg jagain bapak di rumah sakit ada thread ginian, mau ga mewek gimana anjir ih ts nya jahat :'((
Quote:
Original Posted By begodz►hanya bisa nangis saat baca tulisan ini
Quote:
Original Posted By delanarisa►Masih pagi udah bikin mewek

Quote:
Original Posted By edwinpudja►Ga kuat bacanya ane 

Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By fokuskus►Bikin mewek gan.. Menyentuh
Quote:
Original Posted By bondze►
DAAAAMMMN ANE MEWEK GAN,
UDAH HAMPIR 5 TAHUN ANE GAK KETEMU AYAH



UDAH HAMPIR 5 TAHUN ANE GAK KETEMU AYAH










Quote:
Original Posted By indutz►gemeter ane bacanya
Quote:
Quote:
Original Posted By farceu►terharuuuu..mewek deh ah
ane jd inget papah..beliau yg slalu motivasi ane apalagi d saat ane lg jatuh terpuruk n berada d titik terendah dlem idup
izin share y..trit bagus ini
ane jd inget papah..beliau yg slalu motivasi ane apalagi d saat ane lg jatuh terpuruk n berada d titik terendah dlem idup
Quote:
Original Posted By terryous►Haru banget gan ceritanya, sumpah 

izin share y..trit bagus ini
Quote:
Original Posted By zeast►dalam sehari ini.. ini tulisan ketiga tentang ayah yang ane baca. dan untuk ketiga kalinya ane sukses menangis :"(
Quote:
Original Posted By friendship00►Tulisan ini sukses buat orang nangis, lebih kerasa lagi kalo jauh dr orang tua...
Quote:
Original Posted By oktaniol►yallah, belum punya anak aja udah sedih bacanya 

Quote:
Original Posted By lickerz►ngak kuat baca ampe selesai 

Quote:
Original Posted By jadi..pocong►

ga tau mu ngemeng ape, wlopun sbenernya tulisan tsb lbh cocok d baca kakak ane,



ga tau mu ngemeng ape, wlopun sbenernya tulisan tsb lbh cocok d baca kakak ane,


Quote:
Original Posted By AnonymousIna►netes aer mata ane baca nya gan.. 

Thanks gan
Eh iya, ini waktu pertama kali ane hot trit
Spoiler for judulnya : Ungkapan Rasa Cinta Seorang Putri Untuk Ayah:
Spoiler for Judul terbaru : I Love you, Ayah...:
mungkin tujuannya supaya lebih luas cakupannya.
Quote:
Oh iya Terima kasih yang telah meluangkan waktu untuk ikut berinteraksi di trit ane. Terima kasih telah mengapresiasi karya ane, bagaimanapun jenis apresiasinya buat ane..., komentar komentar ini cukup berharga untuk ane pegang.
Mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidak berkenannya trit ane. Mohon maaf untuk agan agan yang ikut miris karena ngga bisa ikut euforia meneteskan air mata untuk seorang ayah, ketika orang-orang beramai-ramai mengatakan mereka mencintai ayahnya dll tapi ada segelintir orang yang merasa terintimidasi.
Ane berusaha memposisikan diri ane di posisi orang2 yang tidak bisa merasakan momentum warga kaskus ttg seorang ayah. Iya, mungkin ini menyakitkan. Ane pun beristigfar, jikalau sadar tidak sadar ane membuat orang lain berpikir "Allah tidak adil, mengapa ayah saya sangat buruk"..
Mohon maafkan ane kalo trit ane mengganggu pikiran agan agan.
Cuma, di setiap keluarga selalu ada anggota yang menjadi ujian bagi sekeluarga itu. Dan sebaliknya, pasti ada sosok yang paling menjadi istimewa dan , entah itu seorang ibu, adik, kakak dll,.
Kebetulan TS adalah ayah yang menjadi figur keluarga.
Mungkin temen2 kaskuser ini adalah ibu yang menjadi high light nya atau siapapun.
Kalo random di tarik seorang aja dari yang ikut euforia atas kecintaannya sama ayah.. Tanya deh.. Apakah ada sosok yang menjadi ujian di keluarganya? misalnya seorang ibu yang hobi menzalimi anaknya dll, atau kakaknya yang bengis dll? Kemungkinan kecil kalo ada yang bilang ngga ada.
Intinya kebetulan aja ttg ayah.
Jadi mohon maaf jika tidak berkenan. Yang jelas, ayah adalah sosok yang mencintai kita tanpa syarat. Pria tua memang tidak pandai menyiratkan rasa cintanya kepada anak istrinya.
Untuk para agan2 yang ayahnya kasar dll..
Pernah kah terpikir bahwa setelah seorang ayah melakukan keburukan di hadapan keluarga.. Ia merasa malu sebenarnya? Ia malu trhadap anaknya yang setiap hari mendoakannya?
Itu lah setan, mereka akan menggoda seseorang untuk berbuat salah. Terus panjatkan doa kepada ayah ayah agan, agar terhindar dari godaan setan yang mendorong seseorang melakukan hal yang menyesal dikemudian hari
Terus doakan ayah, terima kasih sekali lagi atas bentuk apresiasinya.
Semoga allah memberkati kehidupan agan agan semuanya.
Salam

Thanks momod, mimin



Diubah oleh idealista 16-11-2014 00:34
0
379.1K
Kutip
790
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan