Sifat kurang terpuji dilakukan oleh salah satu pelajar SMK yang ada di Kabupaten Tuban, pasalnya ia memaki anggota Lalu Lintas dari Polres Tuban saat
ketahuan melanggar lalu lintas dengan berboncengan tiga serta tidak memakai helm.
Saat itu, para pelajar yang akan diberikan peringatan tersebut justru balik mengumpat petugas kepolisian. Akibatnya, pelajar SMK itu langsung dikejar petugas dan kemudian diberikan hukuman dan dibawa ke Mapolres Tuban untuk diberikan pembinaan, Jumat (26/04/2013).
Kejadian tersebut berawal saat tiga pelajar dengan mengendarai satu kendaraan sepeda motor Xion S 5996 EV melintas di jalan Parmuka, Kota Tuban. Selanjutnya saat di jalan itu, para pelajar berpapasan dengan petugas kepolisian dari Polres Tuban.
Mengetahui hal itu, Kanit Turjawali Sat Lantas Polres yang sedang melintas berusaha memperingatkan pelajar tersebut. Namun saat diberikan peringatan, salah satu palajar itu justru memaki sembari memacu kendaraannya.
Selanjutnya petugas langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelajar yang berboncengan tiga itu. Kemudian, kendaraan pelajar tersebut diambil kuncinya dan dihukum dengan berjalan kaki sampai Polres Tuban.
Saat berada di Mapolres Tuban, ketiga pelajar ini dibina dengan disuruh berbaris dan ditanya mengenai beberapa pengetahuan umum. Salah satunya dengan disuruh menghapal teks pancasila satu persatu.
Namun dua dari tiga pelajar tersebut ternyata tidak hapal sama sekali teks Pancasila.
Akibatnya pelajar ini dihukum dengan cara berdiri diatas motor Vixion Nopol S 5996 EV yang mereka kendarai dan hormat pada bendera.
"Sudah melanggar aturan lalu lintas, berkata kotor, teks Pancasila pun tidak hapal," ujar Iptu Musa Bahtiar, Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Tuban saat memberikan pembinaan terhadap para pelajar itu.
Setelah dilakukan pembinaan dan diberikan hukuman itu kemudian diperbolehkan untuk pulang dengan catatan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. "Mereka tidak kita tilang mas, kita beri pembinaan saja agar mereka tidak mengulangi lagi," sambung Musa.
[mut/kun]
Quote:
enak bener ga di tilang
menurut kaskuser apa yg pantas hukumannya untuk ketiga monyet pengendara tersebut Vixion ???
requets dari kaskuser:
Quote:
Original Posted By inthenameofgod►berdiri tengah jalan sambil dicaci maki ama pengguna jalan laen selama 3 jam
Quote:
Original Posted By dante_craze►wah bocah macem ini mestinya dihukum angkat tu motor bertiga trus kliling lapangan
Quote:
Original Posted By Rizier►keplak ndhase wae
Quote:
Original Posted By dbpart1►yah hormatnya di polres -_-
dipinggir jalan aja padahal hormat ke pengguna jalan lain haha
Quote:
Original Posted By khucinghitam►menurut gw hukumannya paling bagus tuh ngesot dari tempat ditangkap sampai ke polres sambil nyanyi indonesia raya berhubung pancasila gak hapal, terus diri di perempatan sambil menghormat ke pengguna jalan, eh mesti ditambah lagi suruh bongkar motornya sampe part terkecil terus suruh pasang lagi kasih target waktu, kalau gak tercapai targetnya ulangi lagi dari awal lakukan terus menerus sampe target waktu tercapai.
Quote:
Original Posted By spcdemang►share pengalaman kakak saya tahun 1992
sekitar tahun 1992 .. kakak saya sudah kenal namanya balap liar ..
waktu malam minggu seperti biasa kakak saya lagi kongkow2 sama temen2nya siap2 nunggu lawan yang nantang balap liar ...setelah lewt tengah malam baru balap liar di laksanakan ... belum ada 30 menit ada grebekan dan penankapan balap liar oleh polisi blitar ... banyak rang di ringkus termasuk kakak saya ..
paginya kakak berserta teman2 nya yang tertangkap .. di hukum hormat lampu merah di pinggi jalan mulai jam 8 pagi sampe jam 12 siang
barulah jam 14.00 saudara saya yang lain suruh jemput di kantor polisi sambil membuat pernyataan tidak mengualngi lagi
sumber yg lain
Quote:
Original Posted By 0ralucu►Umpat Polisi, Tiga Pelajar SMK Dihukum Baca Teks Pancasila
Tuban - Ini akibatnya jika berani melanggar lalu lintas dan menantang anggota Satlantas. Tiga pelajar SMK Negeri Tuban ini dihukum mendorong motor sejauh 1 kilometer menuju Mapolres Tuban, dan menghafalkan isi teks Pancasila.
"Itu tadi berboncengan 3 lewat Jalan Pramuka berpapasan dengan Musa (anggota Satlantas Polres Tuban), diperingatkan malah nantang bilang danc**," kata Edy Purnomo, seorang saksi mata kepada detikcom, Jumat (26/4/2013).
Merasa dihina, Iptu Musa yang menjabat Kanit Pengatur Jalan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Tuban, langsung membalikan laju motornya untuk mengejar para pelajar yang masih memakai seragan sekolah tersebut.
Aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi hingga menuju Jalan Basuki Rahmat. Namun ketiga pelajar tersebut akhirnya tertangkap karena salah mengambil jalan sempit di Kelurahan Ronggomulyo.
Untuk memberi efek jera, ketiga pelajar tersebut kemudian digiring ke Mapolres Tuban. Namun mereka dilarang mengendarai motornya, melainkan harus mendorongnya sejauh 1 kilometer.
"Intinya mereka melanggar lalu lintas boncengan 3 dan tidak memakai helm, tapi hanya kita bina tanpa kita beri tilangan," ujar Iptu Musa kepada wartawan.
Selain Mendorong sepeda motor, ketiga pelajar itu juga diberi hukuman menghafal Pancasila sambil berdiri di atas motor. Setelah hafal Pancasila, polisi menyuruh mereka kembali pulang.
"Sudah melanggar aturan lalu lintas, berkata kotor, teks Pancasila pun tidak hapal. Tapi ini tidak kita tilang, hanya kita beri pembinaan saja," tandas Musa.
[URL=http://news.detik..com/surabaya/read/2013/04/26/120233/2231207/475/umpat-polisi-tiga-pelajar-smk-dihukum-baca-teks-pancasila]http://news.detik..com/surabaya/read...teks-pancasila[/URL]
Quote:
Original Posted By 0ralucu►
Hukum Pelajar dengan Baca Pancasila, Iptu Musa: Generasi Muda Harus Disiplin
Tuban - Langkah Iptu Musa Bachtiar menghukum tiga pelajar SMK dengan cara disuruh membaca teks Pancasila patut diapresiasi. Mantan Komandan Brimob Bojonegoro yang sekarang dinas di Polres Tuban ini memang dikenal disiplin dan supel.
Kanit Pengatur Jalan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Tuban ini memang namanya tak asing di masyarakat dan anggota kepolisian di Bumi Ronggolawe.
Namun sikap supel dan murah senyum yang selalu ditunjukan Iptu Musa tidak menghilangkan ketegasan dan disiplinnya dikala menjalankan tugas-tugas sebagai penegak hukum.
Perwira polisi kelahiran ngawi tahun 1977 itu tidak mau main-main dalam menjalankan tugas dan mengatur anak buah di lapangan.
"Waktunya apel pagi ya harus apel. Terpenting kalau ada perintah di lapangan, anggota harus segera cepat dan tanggap melaksanakan karena itu akan berhubungan dengan kepentingan masyarakat. Saya tidak akan memberi toleransi ketedoran," jelas Iptu musa saat ditemui detikcom disela-sela menjalankan tugas di pos Polisi Patung Tuban, Sabtu (27/4/2013).
Sikap disiplin yang dimiliki Iptu Musa ini tidak lepas dari didikan orangtuanya, Sardani dan Sri Suminten. Sang ayah yang merupakan tentara berpangkat kolonel dan sang ibu yang guru SD mendidik Musa kecil dengan tegas dan penuh kedisiplinan.
"Ya tahu sendirilah bagaimana tentara dan guru kalau mendidik. Saya ingin generasi muda itu yang tegas dan disiplin dalam melakukan apa saja," katanya dengan tersenyum.
Pendidikan tegas dan disiplin tersebut hingga sekarang terus terjaga dan ditularkan di keluarganya. Kepada istrinya, Nunuk Srihariyati serta 2 anaknya yaitu Brama Sang Fatih Bawono (9) dan Rangga Sang Jabar (3), Musa menerapkan rasa tanggungjawab dan kedisiplinan.
Seperti harus bangun pagi, salat berjamaah, belajar, hingga harus tertib lalu lintas saat di jalan raya. "Naik kendaraan harus pakai helm, karena demi keselamatannya sendiri. Itu saya ajarkan ke keluarga," pungkasnya.
Iptu Musa sebelumnya diberitakan telah menghukum tiga pelajar SMK di Tuban dengan cara yang unik. Pelajar yang berboncengan tiga dan mengumpat polisi itu dihukum dengan cara harus menghafalkan teks Pancasila dan mendorong motornya sejauh 1 Kilometer.
Alasan dia menghukum dengan cara beda itu, untuk pembinaan agar generasi muda mengetahui dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung di Pancasila. Dan ia menyatakan tidak ada yang istimewa terhadap langkahnya.
"Biasa saja kok itu. Tidak ada yang istimewa, dan itu tugas untuk ikut bersama-sama mengamalkan nilai-nilai Pancasila," pinta Iptu Musa.
(gik/gik)
[URL=http://news.detik..com/surabaya/read/2013/04/27/141625/2232012/475/hukum-pelajar-dengan-baca-pancasila-iptu-musa-generasi-muda-harus-disiplin]http://news.detik..com/surabaya/read...harus-disiplin[/URL]