Banyak warga Jakarta yang hanya mengenal nama patung ini sebagai Patung Pancoran namun tidak mengetahui bahwa sebenarnya patung ini bernama Patung Dirgantara. Patung Dirgantara di bundaran Jalan Jenderal Gatot Subroto (Seberang Wisma Aldiron Dirgantara, dahulu Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia) dibuat berdasarkan rancangan Edhi Sunarso, dikerjakan oleh pematung keluarga Arca Yogyakarta pimpinan Edhi Sunarso. Ide pertama adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa.

Data-data singkat mengenai patung Dirgantara:

Pada awalnya pembuatannya, Bung Karno sendiri lah yang menjadi model nya. Sebelum maket patung dikerjakan oleh Bapak Edhi Sunarso itu, Bung Karno berulang-ulang kali memperagakan bagaimana model patung nya harus berdiri. Biaya pemasangan patung ini pembiayaannya berasal dari kantung pribadi Bung Karno, yaitu dengan menjual sebuah mobil pribadinya.
Proses pemasangan Patung Dirgantara selalu ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.
Patung ini terbuat dari bahan perunggu, berat patung 11 ton, Tinggi patung 11 meter, sementara tinggi voetstuk (kaki patung) 27 meter, dikerjakan oleh PN Hutama Karya dengan IR. Sutami sebagai arsitek pelaksana.

Original Posted By beruangjenggot►ane coba luruskan ya gan, silahkan taroh di page one buat pencerahan. info gw dapetin dari edi sunarso sendiri.

patung dirgantara dibuat untuk menghormati penerbang2 indonesia. para pejuang kita bukan cuma berani dengan bambu runcingnya. pejuang kita bahkan berani terbang dengan peralatan seadanya. bom2 yang dibawa oleh pejuang kita waktu itu dilempar tangan dari pesawat.
patung dirgantara diletakkan di pancoran karena berdekatan dengan markas auri yang berada di belakangnya. patung itu tidak menunjukkan arah apapun, melainkan menggambarkan posisi tubuh manusia yang siap mengudara. posisi tiang penyangganya pun dibuat melengkung untuk mendukungnya.
biaya pembuatan patung tidak (hanya) diambil dari mobil pribadinya. patung dirgantara adalah patung terakhir yang dibuat oleh soekarno. pengerjaan patung itu terhambat karena adanya g30s/pki, dan juga terhambat karena ketidakadanya biaya. menurut ane justru disini misterinya. waktu itu patung sudah selesai dibuat, hanya saja patung masih berada di jogja (di tempat pengerjaan), dan tiang penyangganya sudah berdiri. karena bentuknya yang melengkung, banyak orang mengartikannya sebagai tugu yg menyerupai alit dan mengaitkannya dengan pki. soekarno yang sudah sakit2an waktu itu meminta edi sunarso untuk segera menyelesaikannya agar bisa meredam isu. meskipun sudah selesai dibuat, patung tidak bisa dibawa ke jakarta karena rumah edi sunarso disegel oleh bank karena telah berhutang dalam pembuatan patung tersebut. kemudian soekarno menjual mobil pribadinya untuk meneruskan penempatan patung tersebut. meskipun sakit2an, soekarno masih tetap menyaksikan penempatan patung tersebut. sayangnya, soekarno tidak sempat menyaksikan penyelesaian patung tersebut. soekarno meninggal sebelum patung selesai dibuat.