Original Posted By moekyun►Kalo rigid mah dari th 94' sampe sekarang tetep masih cuma bedanya skrg SS. Ane paling doyan maen di makadam, mau nanjak, turun, datar asik2 aja pake rigid.
Skrg lg doyan maen ke tamiya sama stamford puncrut, ga usah ragu pake rigid yg penting badan harus aktif dan dinamis. Kalo badan kaku pake rigid malahan bahaya bisa bikin cedera.
Cara latihan biar badan lentur paling asik di pumping trek, kalo badan udah lentur bisa dicoba di makadam halus dan meningkat ke makadam kasar.
Untuk jalan makadam kuncinya adalah mengendalikan titik berat supaya benturan bisa 'dibuang' ke arah yg aman. Siku dan lutut menjadi suspensi dan badan harus selalu waspada terhadap obstacle yg bisa bikin pergerakan tak terduga.
Sering2 juga latihan trackstand buat melatih keseimbangan dan yg terakhir belajar jatuh atau melepas sepeda untuk menghindari cedera.
Alasan kenapa pake rigid..
Spoiler for alasan..:
1. Simpel
2. Ringan
3. Tidak menimbulkan efek 'bobing' di tanjakan
4. Tidak perlu perawatan
5. Tidak mahal
penjelasan mengenai kemiringan fork rigid oleh ki daisuk..
menurut wikipedia, disini dijelaskan bahwa kebanyakan 'trail' membuat sepeda terasa lebih sulit dibelokkan. 'Trail' itu jarak antara kontak ban dengan tanah dengan posisi as roda (liat gambar)
dijelaskan juga, bahwa, ya memang fork rigid yang melengkung agak sedikit memiliki daya serap, tapi lebih ngefek tekanan ban, ama posisi tangan (jauh banget rasanya.)
jadi lengkung ke depan atau bisa kita sebut 'rake' atau jarak antara as roda dengan axis fork itu penting untuk mengatur 'trail'. Hubungan antara rake dan trail disebut 'offset'
Spoiler for rake:
Plus ane pikir gan, fork yang lurus ama fork yang melengkung sebenarnya sama aja, soalnya kalo fork yang lurus, dia maju ke depannya (atau disebut rake) melalui steerer yang lebih dibengkokkin terhadap crown fork. kalo fork yang melengkung, dia si batangnya yang dibengkokkin. Mungkin pabrikan mtb sekarang lebih gampang bikin steerer yang udah dipotong miring udah gitu dipasangkan ke crown daripada dibikin melengkung di batang bawahnya (lebih akurat dan lebih aman diproduksi massal...
atau semuanya lurus baik steerer maupun batang bagian bawahnya, tapi ditambah pelat untuk menghasilkan 'rake' tadi
Spoiler for fork rigid pake pelat tambahan untuk menghasilkan rake:
Spoiler for fork yang steerernya dipotong miring terus dipasang ke crown:
Even if your planned use of the bike includes a bit of off-road riding, a rigid bike would be best. This is because suspension forks are more expensive, heavier, more likely to go wrong, and more attractive to thieves than rigid forks. In addition, if you stand up to pedal you can lose a fair bit of your energy in bobbing the fork up and down
(Jika Anda berencana untuk menggunakan sepeda sesekali untuk offroad, sepeda rigid adalah yg terbaik. Karena sepeda yg bersuspensi lebih mahal, berat dan buruknya lagi, menarik bagi pencuri daripada sepeda rigid. Selain itu, jika Anda menggenjot sambil berdiri, Anda akan kehilangan tenaga dikarenakan efek memantul dari fork yg bergerak naik turun)
Rigid bikes rule. They are so much harder to ride, so your skill has to be that much greater. I've spent almost 20yrs on a rigid bike (and I can still feel my fingers) and I will always keep one around.
(sepeda rigid adalah yg terbaik. lebih sulit dikendarai, dengan begitu keterampilanmu juga harus lebih baik. Aku menghabiskan waktu 20 tahun pada sepeda rigid (dan aku masih bisa merasakan jari2ku) dan aku akan selalu memeliharanya.
Rigid rides great though, the steering is better and I like the concept of no maintenence and absolute reliability. (mengendarai rigid itu mantap, pengendalian lebih baik dan aku suka akan bebas perawatan dan kekuatannya)