:Yb:hi: frelyz Spesimen artinya sampel, satu orang bisa beberapa kali diambil spesimennya. Apalagi untuk dinyatakan sembuh perlu 2x negatif berturut2. Betul, hasil tes 100% positif bisa dijelaskan dengan itu konfirmasi rapid test. Tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah kapasitas testing kit
:Yb:hi: frelyz Itu data ane ambil dari Kemkes. Bukan dari detik. Makanya lu buka aja situs kemkesnya. Yg ane ambil bukan angka spesimen, tapi angka ORANG yang SUDAH DITES. :beer:
:Yb:hi: Situ belum buka situasi terkini yang harian ini rilis hari ini untuk data kemarin: https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-2-april-2020/
:Yb:hi: frelyz Yg dilaporkan di tabel itu bukan spesimen lho ya. Tapi orang. Itupun yang SUDAH SELESAI. Bukan yg dalam proses. Jumlah kasus positif juga dari hasil pemeriksaan yang sudabh selesai. Selesai sama selesai. Jadi ya tetep aja jumlah kasus <= jumlah pemeriksaan. :malu
:Yb:hi: Bagaimana bisa lebih gede kalo penambahan kasus itu adalah hasil dari tes. Ya pasti penambahan kasus <= jumlah tes. Yg perlu dipertanyakan itu apa bener data yg disampaikan mewakili populasi, lha kapasitas pengujiannya aja minim. :malu
:Yb:hi: Kalau berangkatnya dari asumsi data yang diberikan pemerintah itu data lapangan sebenarnya, maaf hasilnya ane bilang pasti ngaco. Kecuali kalo asumsi yang dipakai itu data pemerintah itu underreporting. Yang pemodelan dari tim inggris sono asumsi yang dipakai data pemerintah underreportin...