Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shifu356Avatar border
TS
shifu356
Guru Besar UGM Perkirakan Covid-19 Berakhir 29 Mei dengan Total 6.174 Orang Positif

Ilustrasi virus corona | Pixabay/Vektor Kunst iXimus

[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-1068984-read-guru-besar-ugm-perkirakan-wabah-covid19-berakhir-29-mei-dengan-total-6174-orang-positif]AKURAT.CO[/url], Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dedi Rosadi memperkirakan persebaran [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Virus+Corona][color=#f9a01b][b]Virus Corona[/b][/color][/url] atau infeksi [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Covid-19][color=#f9a01b][b]Covid-19[/b][/color][/url] di Indonesia akan berhenti pada akhir Mei 2020 dengan minimum total penderita positif mencapai [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=6.174+Kasus][color=#f9a01b][b]6.174 Kasus[/b][/color][/url]. 
"Dari hasil analisis pandemi [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Covid-19][color=#f9a01b][b]Covid-19[/b][/color][/url] akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif di sekitar [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=6.174+Kasus][color=#f9a01b][b]6.174 Kasus[/b][/color][/url]," kata Dedi Rosadi saat jumpa pers secara daring di Yogyakarta, Rabu (1/4/2020).

Ia mengatakan prediksi itu merupakan hasil pemodelan matematika yang dikembangkan bersama dengan sejumlah pakar dengan nama model probabilistik yang berdasar pada data nyata atau probabilistik data-driven model (PPDM).

Dia menyebutkan hasil prediksi ini perlu disampaikan mengingat sejumlah hasil prediksi model matematika dinamik terhadap data penderita positif [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Covid-19][color=#f9a01b][b]Covid-19[/b][/color][/url] yang cenderung terlalu berlebihan.

Melalui model itu, menurut dia, diperkirakan angka maksimum total penderita [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Covid-19][color=#f9a01b][b]Covid-19[/b][/color][/url] setiap harinya terjadi pada pekan kedua April 2020, antara 7 hingga 11 April 2020.

"Penambahan lebih kurang 740 sampai 800 pasien per 4 hari dan diperkirakan akan terus menurun setelahnya," kata dosen FMIPA UGM ini.

Berdasarkan data yang ada, diperkirakan pandemi akan berakhir lebih kurang 100 hari setelah 2 Maret 2020 atau sekitar 29 Mei 2020. Adapun maksimum total penderita [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=Covid-19][color=#f9a01b][b]Covid-19[/b][/color][/url] positif adalah sekitar [url=https://akuraS E N S O Rindeks?tag=6.174+Kasus][color=#f9a01b][b]6.174 Kasus[/b][/color][/url].

Dia menjelaskan sejak pertengahan Mei 2020, penambahan total penderita sudah relatif kecil.

Mengacu pada hasil ini, Dedi menyarankan untuk tidak melakukan ritual mudik lebaran dan kegiatan shalat tarawih berjamaah di masjid selama Ramadan.

Intervensi ketat oleh pemerintah melalui parsial lockdown dan penjarakan fisik, kata dia, juga harus diperketat sampai pandemi benar-benar berakhir di awal Juni 2020.

Prediksi tersebut berdasar data penderita hingga Kamis (26/3) dan diasumsikan telah ada intervensi ketat dari pemerintah sejak pekan ketiga Maret 2020.

Lebih lanjut dikatakan dia, efek pemudik dari kota besar yang terdampak Covid  -19 selama masa diberlakukannya aturan jaga jarak fisik sejak minggu ketiga Maret 2020 diasumsikan tidak signifikan.

“Model ini juga masih membatasi efek-efek eksternal lainnya, seperti suhu udara, jumlah populasi, dan kepadatan penduduk,” paparnya.

Dedi mengklaim berdasar model PPDM, rata-rata kesalahan prediksi selama dua pekan terakhir hanyalah sebesar 1,5 persen. Setelah diujikan, prediksi selama empat hari terakhir sejak Kamis (26/3) model ini ternyata sangat akurat, dengan kesalahan (error) yang dihasilkan selalu di bawah 1 persen.


Baca Juga:

[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-1068924-read-perangi-corona-di-perbatasan-rimalaysia-yonif-133-semprot-tiga-desa-di-kalbar-dengan-disinfektan][color=#ef4623][b]Perangi Corona Di Perbatasan RI-Malaysia, Yonif 133 Semprot Tiga Desa Di Kalbar Dengan Disinfektan[/b][/color][/url]
[url=https://akuraS E N S O Rgayahidup/id-1068764-read-tetap-glowing-dan-menawan-ini-6-tips-merawat-kulit-wajah-saat-isolasi-diri-di-rumah][color=#ef4623][b]Tetap Glowing Dan Menawan, Ini 6 Tips Merawat Kulit Wajah Saat Isolasi Diri Di Rumah[/b][/color][/url]
[url=https://akuraS E N S O Rnews/id-1068916-read-kodam-xviiikasuari-terima-bantuan-alat-penanganan-penyebaran-corona][color=#ef4623][b]Kodam XVIII/Kasuari Terima Bantuan Alat Penanganan Penyebaran Corona[/b][/color][/url]



"Error maksimum sebesar 0,9 persen dan minimum 0,18 persen," pungkasnya. []


4iinch
sebelahblog
tien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
8.1K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
widya poetraAvatar border
widya poetra
#31
emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Hi

Kalau berangkatnya dari asumsi data yang diberikan pemerintah itu data lapangan sebenarnya,
maaf hasilnya ane bilang pasti ngaco.

Kecuali kalo asumsi yang dipakai itu data pemerintah itu underreporting.
Yang pemodelan dari tim inggris sono asumsi yang dipakai data pemerintah underreporting.



Ini ane kasih rekap data pemerintah:


tanggal 30-31 kok bisa jumlah tambahan positif = jumlah orang yang dites?
Kalo jumlah yang harian positif itu nilainya 20%-an atau kurang dari jumlah orang yang dites ya baru wajar.

Tebakan ane sih itu yang dites 30-31 maret adalah yang udah dinyatakan positif pake rapid test. Artinya ya masih banyak positif-positif lain yang belum dites dan belum masuk ke data pemerintah.

Kalau data begitu dijadiin data forecast dengan berdasarkan asumsi datanya bener ya pasti forecastnya ngaco.


Yang dari ITB yang meramalkan puncak itu 8 ribuan aja bolak-balik menegaskan syaratnya kalau datanya bener. Nah ini malah di bawahnya lagi cuman 6 ribuan.

emoticon-Malu (S)
Diubah oleh widya poetra 02-04-2020 04:18
eggnostick
ATR42
rizaldi.sarpin
rizaldi.sarpin dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup