Benedict Anderson cerita begini... Visum et repertum jenazah Pahlawan Revolusi ini jelas bukan barang baru. Benedict Anderson dari Cornell University telah menyalin ulang visum et repertum itu dalam artikelnya, How Did the Generals Die? di jurnal Indonesia edisi April 1987. Artikel Ben Anderson ini
menurut yg ane baca ada luka tembak di bokong sebelah kanan kiri terhitung penganiayaan karna ga ke organ vital seperti otak atau jantung berarti memang niat nyiksa maybe yes or maybe no kalau mereka dibunuh dengan cara berondongan senapan, peluru yang keluar pasti tak terarah. bisa kena mana
Pdhal ditembak jg penganiayaan lurusin dulu definisi "penganiayaan" penganiayaan itu lu nembak orang ke sasaran yang tidak mematikan tapi menimbulkan rasa sakit yang amat sangat contoh : tembak di lutut, tembak di pler tembak di jantung atau di kepala langsung mati, gak sempet ngerasa
“Meluruskan fakta sejarah tidak akan mengurangi derajat kepahlawan para Pahlawan Revolusi.” intinya jenazah pahlawan revolusi tidak dimutilasi seperti yang sudah ditulis dalam laporan Visa et Reperta hasil Visa et Reperta itu memiliki kekuatan hukum! sayangnya bisa dikudeta dengan artikel yan...