Bener banget sis!! :ngakak Ibarat kata lagi nikmat2'y makan diwarteg. Eh.. Lihat mantan n pacar'y makan romantis bareng. :( Curhat buk? :think:
Ending'y ko' sama ky yg kemarin. Gemes2, greget, nggantung gimana gtu.. :ngakak :betty ngeselin ye Huuft tegang bacanya. Tp syg gk ada kelanjutannya :nohope :Peace: cerpen soalnya gan..
sip lahhh :hammer yang mayatnya ilang? :takuts halah, paling juga karena diambil orang buat pesugihan :capedes diikhlasin aja dech :ngakaks :ngakak bener juga, udah susah balik nya kl gtu..
seru ceritanya, sayang terlalu cepat tamatnya :beer: cuma cerpen gaje soalnya gan. :Peace: seru ceritany.. alhmdulillh ada yg selamat.. :D tetap brkarya mba.. ceritany slalu sya tunggu.. :2thumbup Terima kasih sista:peluk thread yg dlu kok di hapus bu?klo gk salah yg "ada hantu di sekolah"
Asikk treat baru ny.sukrisna hehe ane udh ngikutin trit2 enter dari dulu, walaupun ada yg kentang hehe Hehehe. Eh yg mana yg kentang... :Peace: kentangnya memang mirip film horor. good..good..good.. Kentang goreng.. :cendolgan
"Karena mereka terinfeksi." . "Maksud, Bapak?" . "Dulu saya adalah seorang ilmuan, sejak kematian putri tunggal saya, ada sebuah serum yang saya buat agar dapat menghidupkan lagi kematiannya. Saya berhasil." ucap Pak Zaelani dengan ekspresi wajah mengerikan. . "Zo
Pak Zaelani hanya tersenyum sinis. "Kalian tidak akan bisa kabur dari kami." . "Apa yang terjadi dengan teman-teman kami?" . "Itulah akibatnya, kalian mengusik tempat ini. Apa kalian tidak melihat papan di depan gapura hutan? " . "Papan?" . Tiba-tiba Thomas t
"Caranya?" . Thomas melirik pintu kamar. "Cuma itu jalan ke luar kita." . "Serius?" . "Tapi mereka di luar loh, Thom." . Thomas menarik nafas panjang. "Kita harus lawan!" . Mereka bertiga saling tatap yakin bercampur khawatir. Karena apa yang dihad
Thomas dan Rosa membulatkan kedua mata lalu beralih pandang satu sama lain. Rosa meraih lengan Thomas lalu merapatkan tubuhnya. "Gimana dong? Kita bakal mati juga?" rengek Rosa dengan menatap dua temannya itu. . Akan tetapi tidak ada yang bisa memberikan jawaban dan harapan apapun. "
Tubuhnya bergetar hebat. Lututnya lemas hingga terduduk begitu saja di lantai yang masih berupa tanah. "Iya, Thom. Kamu nggak apa apa?" tanya Rosa. "Nggak apa apa. Gimana yang lain?" "Mereka semua ... MATI!" sahut Zaki dengan menundukan wajah. "Apa?" Th
Mereka sangat ketakutan, sampai-sampai tidak ada nyali untuk membatu sesama di saat situasi genting seperti sekarang. "Gaes! Itu ...." tunjuk Rosa ke arah mobil Rama. Semua mata terbelalak. Dengan histeris, penumpang mobil Thomas berteriak dan menyuruh Rama dan yang lain segera pergi d
"Ke mana?" "Ke sini!" Mata mereka membulat diiringi degup jantung yang berdebar kencang. "Bohong! Nggak usah nakut-nakutin deh, tau dari mana elu?" tanya Rasyid dengan menepis tangannya di hadapan Zaki. "Ck! Serius, Bro. Haikal sendiri yang cerita. Aku aja ni
Rosa mengerjapkan mata lalu meliukkan tubuhnya, dan bangun dari mimpinya barusan. "Apa sih, Ram?" "Ini bener nggak jalannya? Kok nggak sampai-sampai? Tuh, Thomas udah ngomel mulu!" cecar Rama, tak kalah kesalnya. Sudah berjam- jam ia duduk di belakang kemudi. Rasa lelah dan nga