ketika khilaf se-senti berakibat hukuman mati... turut berduka atas hilangnya hak bersuara seorang pujangga di sebuah kerajaan yg tak pernah kudengar namanya jauh sekali kau berkelana teman seperjalananmu mati semua pula untung aku belum kesana ( :hammer: ) yaa... kini aku hanya bisa bantu doa se...
kadang bayangan wajah mu seperti embun di pagi hari .. mengganggu pikiran ku tetapi dingin :( Ty udah mampir :cendols :D Iya makasih dibolehin mejeng.Belum punya rumah gan, makanya numpang-numpang :hammers Sedingin apapun sikapmu Aku akan menjadi cahaya musim semi Yang perlahan mencairkan bongka
Lagi pingin plesbek :hammer "Kau air yang menggerus batu Tetes demi tetes.. Lambat laun melunakkanku Hingga lubang terbentuk Kasihmu mengalir masuk Mengisi seluk beluk ruang yang hampa Menjadi tempat bagi tangis dan tawaku bermuara"