Ane yakin tamparan dari Dhara bukan karena dia kesel bibirnya mau disosor lagi, tapi Dhara deg-degan karena wajah Irfan deket banget dengan dia. Selain itu, juga karena Dhara masih ada rasa sayang buat Irfan.
Gue suka buka baris demi baris di chapter 88—89, seakan-akan gw berada diposisi Irfan. Ungkapan perasaan patah hati, penyeselan atas kebodohan diri sendiri yang telah "terlambat" dan membohongi diri sendiri seolah tegar melihat Dhara. Haha gak kebayang muak dan hancurnya Irfan saat itu.