Dear you, kenapa kamu diam saat aku tanyakan hal itu? kenapa kau hanya diam melihatku tersedu. apakah hatimu terlalu keras untuk mengerti mauku? atau kepalamu yang dipenuhi pikiran logis menolak inginku.
Dear you, Mungkin dalam waktu setahun, banyak sekali yang sudah berubah antara aku dan dia, kami. entah itu goresan luka, maupun lukisan bahagia lainnya yang telah kami jalani masing-masing. namun jauh di dalam lubuk hati, dia masih ada.
Dear You..... Tuhan memang adil. Dia mengganti mu dengan yang lebih mengerti aku. bukan hanya sekedar aku cintai setengah mati.