secangkir pelukan erat, di tengah gerimis. Hangat… Sehangat coklat di malam dingin, pekat.. Sepekat kopi hitam ayahku yang penuh makna, sarat.. Akh.. sebenarnya hanya pelukan tanpa syarat yang mampu menyisakan hangat, begitu pekat..
Siang bukan malam. Mentari enggan bersahabat denganku. Hari ini, aku kalah. Tutur langit kepada awan, mengeluh berkesah… Dan awan pun menangis.
sudah saatnya sekarang, dan ini waktuku untuk berhenti memikirkannya untuk berhenti peduli terhadapnya aku lelah setiap malam dipenuhi tentangnya berhenti, berhenti, aku akan berhenti aku akan berjalan dan meninggalkan semuanya secepatnya, sebisa aku mampu, secepatnya tak akan lagi kurangkai kisa...