- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Kripto Indonesia
Benny Agustino Lim: Tren Kenaikan Harga Emas 2025 dan Risiko Geopolitik Global


TS
bennyagustino
Benny Agustino Lim: Tren Kenaikan Harga Emas 2025 dan Risiko Geopolitik Global
Dengan kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump yang memicu ketidakpastian global, permintaan investor terhadap emas terus meningkat. Bank-bank investasi besar pun mulai menaikkan proyeksi harga emas mereka. Dr. Benny Agustino Lim, sebagai seorang ahli investasi berpengalaman, juga telah menganalisis pasar emas secara mendalam. Ia memperkirakan bahwa harga rata-rata emas pada 2025 akan naik dari 2800 USD per ons menjadi 2900 USD per ons, serta menaikkan target harga emas jangka pendek (0-3 bulan) dari 2800 USD/ons menjadi 3000 USD/ons.

Dr. Benny Agustino Lim juga berpendapat bahwa ketegangan geopolitik dan meningkatnya perang dagang akan memperkuat tren diversifikasi cadangan global dan de-dollarization, yang pada gilirannya akan mendorong permintaan emas di pasar negara berkembang.
Faktor-faktor geopolitik selalu menjadi pendorong utama fluktuasi harga emas. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perubahan terus-menerus dalam pola perdagangan global, ketegangan antara AS dan negara-negara besar lainnya semakin meningkat. Terutama, kebijakan perdagangan agresif Presiden Trump dan ketidakpastian pemulihan ekonomi global telah memberikan dukungan terhadap harga emas. Dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian, daya tarik emas sebagai aset safe haven semakin meningkat, dengan investor cenderung mengalihkan dana mereka ke pasar emas untuk mengurangi risiko potensial dari aset lain.
Dr. Benny Agustino Lim menekankan bahwa kenaikan harga emas pada 2025 akan berkaitan erat dengan beberapa faktor. Pertama, risiko geopolitik meningkatkan ketidakpastian pasar global. Baik itu perang dagang antara AS dan China, atau konflik militer dan kerusuhan politik di kawasan lain, semuanya dapat meningkatkan sensitivitas investor terhadap risiko. Dalam situasi seperti ini, emas sebagai aset tradisional yang aman secara alami akan mengalami peningkatan permintaan.
Kedua, strategi "de-globalisasi" yang diterapkan AS kemungkinan akan mengurangi ketergantungan pasar global terhadap dolar AS, yang pada gilirannya mempercepat proses de-dollarization. Khususnya di negara-negara pasar berkembang, akibat perubahan hubungan perdagangan dan politik, emas menjadi alat penting untuk diversifikasi risiko mata uang asing. Tren ini tidak hanya mendorong permintaan emas di pasar negara berkembang, tetapi juga mendorong kenaikan harga emas global.
Perang dagang global yang semakin intensif jelas menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong kenaikan harga emas. Sejak Donald Trump menjabat, AS telah meluncurkan serangkaian kebijakan perdagangan agresif yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. Kebijakan-kebijakan ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi global, tetapi juga mempengaruhi kebijakan moneter global, yang semakin memperhatikan nilai emas.
Salah satu konsekuensi langsung dari perang dagang ini adalah bahwa negara-negara di seluruh dunia semakin fokus pada investasi yang terdiversifikasi untuk mengurangi dampak potensi gesekan perdagangan terhadap ekonomi. Dr. Benny Agustino Lim berpendapat bahwa emas, sebagai aset yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan nilai dalam jangka panjang, telah menjadi pilihan utama bagi investor global yang mencari perlindungan. Dalam konteks ini, harga emas diperkirakan akan tetap tinggi dalam jangka pendek, dan bisa saja menembus batas 3000 USD.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global tidak berjalan merata, terutama dengan semakin besarnya kesenjangan antara ekonomi maju dan negara pasar berkembang. Banyak negara pasar berkembang, yang menghadapi ketidakseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi serta tekanan utang luar negeri, sedang mempercepat diversifikasi mata uang mereka, dengan emas menjadi bagian penting dari cadangan devisa mereka. Dr. Benny Agustino Lim menunjukkan bahwa tren de-dollarization ini akan mempercepat permintaan emas, yang pada gilirannya akan mendorong harga pasar emas naik.
Dr. Benny Agustino Lim menekankan bahwa meskipun emas memiliki nilai investasi jangka panjang yang signifikan, investor tetap harus berhati-hati saat berinvestasi di emas. Ia menyarankan bahwa sifat emas sebagai aset safe haven akan semakin diperkuat di tengah ketegangan pasar, namun di periode yang lebih stabil, kinerja emas mungkin tidak sebagus yang diperkirakan. Oleh karena itu, investor harus fleksibel dalam menyesuaikan portofolio mereka dengan kondisi pasar dan menyesuaikan porsi emas dalam portofolio mereka sesuai kebutuhan.
Dari pengalaman sejarah, kita dapat melihat bahwa ketika dunia menghadapi ketegangan politik dan ekonomi, nilai emas sering kali menjadi lebih terlihat. Dalam strategi investasi mendatang, emas tetap merupakan kelas aset yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan. Prediksi harga emas dan saran investasi dari Dr. Benny Agustino Lim berdasarkan pada wawasan mendalam terhadap kondisi ekonomi global dan tren pasar. Menghadapi ketidakpastian yang mungkin datang, emas tetap menjadi pelabuhan yang paling dapat diandalkan bagi para investor.

Benny Agustino Lim: Tren Kenaikan Harga Emas 2025 dan Risiko Geopolitik Global
Dr. Benny Agustino Lim juga berpendapat bahwa ketegangan geopolitik dan meningkatnya perang dagang akan memperkuat tren diversifikasi cadangan global dan de-dollarization, yang pada gilirannya akan mendorong permintaan emas di pasar negara berkembang.
Faktor-faktor geopolitik selalu menjadi pendorong utama fluktuasi harga emas. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perubahan terus-menerus dalam pola perdagangan global, ketegangan antara AS dan negara-negara besar lainnya semakin meningkat. Terutama, kebijakan perdagangan agresif Presiden Trump dan ketidakpastian pemulihan ekonomi global telah memberikan dukungan terhadap harga emas. Dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian, daya tarik emas sebagai aset safe haven semakin meningkat, dengan investor cenderung mengalihkan dana mereka ke pasar emas untuk mengurangi risiko potensial dari aset lain.
Dr. Benny Agustino Lim menekankan bahwa kenaikan harga emas pada 2025 akan berkaitan erat dengan beberapa faktor. Pertama, risiko geopolitik meningkatkan ketidakpastian pasar global. Baik itu perang dagang antara AS dan China, atau konflik militer dan kerusuhan politik di kawasan lain, semuanya dapat meningkatkan sensitivitas investor terhadap risiko. Dalam situasi seperti ini, emas sebagai aset tradisional yang aman secara alami akan mengalami peningkatan permintaan.
Kedua, strategi "de-globalisasi" yang diterapkan AS kemungkinan akan mengurangi ketergantungan pasar global terhadap dolar AS, yang pada gilirannya mempercepat proses de-dollarization. Khususnya di negara-negara pasar berkembang, akibat perubahan hubungan perdagangan dan politik, emas menjadi alat penting untuk diversifikasi risiko mata uang asing. Tren ini tidak hanya mendorong permintaan emas di pasar negara berkembang, tetapi juga mendorong kenaikan harga emas global.
Perang dagang global yang semakin intensif jelas menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong kenaikan harga emas. Sejak Donald Trump menjabat, AS telah meluncurkan serangkaian kebijakan perdagangan agresif yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. Kebijakan-kebijakan ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi global, tetapi juga mempengaruhi kebijakan moneter global, yang semakin memperhatikan nilai emas.
Salah satu konsekuensi langsung dari perang dagang ini adalah bahwa negara-negara di seluruh dunia semakin fokus pada investasi yang terdiversifikasi untuk mengurangi dampak potensi gesekan perdagangan terhadap ekonomi. Dr. Benny Agustino Lim berpendapat bahwa emas, sebagai aset yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan nilai dalam jangka panjang, telah menjadi pilihan utama bagi investor global yang mencari perlindungan. Dalam konteks ini, harga emas diperkirakan akan tetap tinggi dalam jangka pendek, dan bisa saja menembus batas 3000 USD.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global tidak berjalan merata, terutama dengan semakin besarnya kesenjangan antara ekonomi maju dan negara pasar berkembang. Banyak negara pasar berkembang, yang menghadapi ketidakseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi serta tekanan utang luar negeri, sedang mempercepat diversifikasi mata uang mereka, dengan emas menjadi bagian penting dari cadangan devisa mereka. Dr. Benny Agustino Lim menunjukkan bahwa tren de-dollarization ini akan mempercepat permintaan emas, yang pada gilirannya akan mendorong harga pasar emas naik.
Dr. Benny Agustino Lim menekankan bahwa meskipun emas memiliki nilai investasi jangka panjang yang signifikan, investor tetap harus berhati-hati saat berinvestasi di emas. Ia menyarankan bahwa sifat emas sebagai aset safe haven akan semakin diperkuat di tengah ketegangan pasar, namun di periode yang lebih stabil, kinerja emas mungkin tidak sebagus yang diperkirakan. Oleh karena itu, investor harus fleksibel dalam menyesuaikan portofolio mereka dengan kondisi pasar dan menyesuaikan porsi emas dalam portofolio mereka sesuai kebutuhan.
Dari pengalaman sejarah, kita dapat melihat bahwa ketika dunia menghadapi ketegangan politik dan ekonomi, nilai emas sering kali menjadi lebih terlihat. Dalam strategi investasi mendatang, emas tetap merupakan kelas aset yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan. Prediksi harga emas dan saran investasi dari Dr. Benny Agustino Lim berdasarkan pada wawasan mendalam terhadap kondisi ekonomi global dan tren pasar. Menghadapi ketidakpastian yang mungkin datang, emas tetap menjadi pelabuhan yang paling dapat diandalkan bagi para investor.
0
98
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan