assyifaaulya238Avatar border
TS
assyifaaulya238
Mengenal penyebaran agama Islam di Pulau Jawa melalui wali songo
Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah sejarah peradaban Islam dengan dosen pengampu Dr.H. Saeful Bahri. S.Ag.MM.CHCM

DAKWAH WALISONGO

Dakwah Walisongo adalah gerakan penyebaran agama Islam di Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16 yang dipimpin oleh sembilan tokoh ulama Islam yang dikenal sebagai "Walisongo." Mereka berdakwah dengan berbagai cara, termasuk melalui ajaran Islam, budaya Jawa, dan bahasa Jawa. Tujuan utama dakwah ini adalah untuk menyebarkan ajaran Islam dan memperluas pengaruhnya di kepulauan Nusantara. Salah satu tokoh terkenal dari Walisongo adalah Sunan Kalijaga. Dakwah Walisongo memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia dan membentuk karakter Islam yang ada di wilayah tersebut saat ini.

ТОКОН - ТОКОH DAKWAH WALISONGO


1. Sunan Gresik (Syekh Maulana Malik Ibrahim)

Syekh Maulana Malik Ibrahim berasal dari Turki, dia adalah seorang ahli tata negara yang ulung. Syekh Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa pada tahun 1404 M. Jauh sebelum beliau datang, islam sudah ada walaupun sedikit, ini dibuktikan dengan adanya makam Fatimah binti Maimun yang nisannya bertuliskan tahun 1082.

2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Raden Rahmat adalah putra Syekh Maulana Malik Ibrahim dari istrinya bernama Dewi Candrawulan. Beliau memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat dengan Surabaya. Di antara pemuda yang dididik itu tercatat antara lain Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan pertama Kesultanan Islam Bintoro, Demak), Raden Makdum Ibrahim (putra Sunan Ampel sendiri dan dikenal sebagai Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), dan Maulana Ishak.Mengenal penyebaran agama Islam di Pulau Jawa melalui wali songo

3. Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)

Nama aslinya adalah Raden Makdum Ibrahim. Beliau Putra Sunan Ampel. Sunan Bonang terkenal sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid. Beliau dianggap sebagai pencipta gending pertama dalam rangka mengembangkan ajaran Islam di pesisir utara Jawa Timur. Setelah belajar di Psai, Aceh, Sunan Bonang kembali ke Tuban, Jawa Timur, untuk mendirikan pondok pesantren. Santri-santri yang menjadi muridnya berdatangan dari berbagai daerah.

4. Sunan Giri

Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishak dan ibunya bernama Dewi Sekardadu putra Menak Samboja. Kebesaran Sunan Giri terlihat antara lain sebagai anggota dewan Walisongo. Nama Sunana Giri tidak bisa dilepaskan dari proses pendirian kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak, la adalah wali yang secara aktif ikut merencanakan berdirinya negara itu serta terlibat dalam penyerangan ke Majapahit sebagai penasihat militer.

5. Sunan Drajat

Nama aslinya adalah Raden Syarifudin. Ada suber yang lain yang mengatakan namanya adalah Raden Qasim, putra Sunan Ampel dengan seorang ibu bernama Dewi Candrawati. Jadi Raden Qasim itu adalah saudaranya Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Oleh ayahnya yaitu Sunan Ampel, Raden Qasim diberi tugas untuk berdakwah di daerah sebalah barat Gresik, yaitu daerah antara Gresik dengan Tuban.

6. Sunan Kalijaga

Nama aslinya adalah Raden Sahid, beliau putra Raden Sahur putra Temanggung Wilatika Adipati Tuban. Raden Sahid sebenarnya anak muda yang patuh dan kuat kepada agama dan orang tua, tapi tidak bisa menerima keadaan sekelilingnya yang terjadi banyak ketimpangan, hingga dia mencari makanan dari gudang kadipaten dan dibagikan kpeada rakyatnya. Tapi ketahuan ayahnya, hingga dihukum yaitu tangannya dicampuk 100 kali sampai banyak darahnya dan diusir

7. Sunan Kudus (Ja'far Sadiq)

Sunan Kudus menyiarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Beliau memiliki keahlian khusus dalam bidang agama, terutama dalam ilmu fikih, tauhid, hadits, tafsir serta logika. Karena itulah di antara walisongo hanya ia yang mendapat julukan wali al-'ilm (wali yang luas ilmunya), dank arena keluasan ilmunya ia didatangi oleh banyak penuntut ilmu dari berbagai daerah di Nusantara.

8. Sunan Muria (Raden Umar Said)

Salah seorang Walisongo yang banyak berjasa dalam menyiarkan agama Islam di pedesaab Pulau Jawa adalah Sunan Muria. Beliau lebih terkenal dengan nama Sunan Muria karena pusat kegiatan dakwahnya dan makamnya terletak di Gunung Muria (18 km di sebelah utara Kota Kudus sekarang).

9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Dakwah yang di gunakan sunan gunung jati melalui perkimpoian. Berbagai sumber mengatakan bahwa beliau mempersunting setidaknya enam wanita untuk di jadikan istri. Pada awalnya, Sunan Gunung Jati menikahi Nyai Babadan, putri Ki Ageng Gedeng Badadan. untuk Memperkuat kedudukan politik juga digunakan untuk berdakwah. sekaligus menjalin hubungan dengan orang-orang penting di Cirebon, Banten, dan Demak. serta rakyat memiliki kekuatan politik dan spiritual, yang memungkinkan Sunan Gunung Jati untuk terus berdakwah dengan penuh keyakinan.

KEMAJUAN ISLAM PERIODE WALISONGO

Selama periode Walisongo, terjadi beberapa perkembangan penting yang menandai kemajuan Islam di Jawa, seperti penyebaran agama Islam, pendirian pesantren, pembaruan budaya, perkembangan sastra dan seni, dan kemajuan ekonomi. Kemajuan islam pada masa walisongo memberikan dampak yang sangat signifikan dalam menyebarkan agama islam, mengintegrasikan budaya lokal dengan ajaran agama dan membentuk karakter Islam yang sangat khas di wilayah Jawa. Periode ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan Islam di Indonesia dan warisan kebudayaan serta nilai-nilai Islam yang ditanamkan oleh para Walisongo yang masih sangat terasa hingga saat ini.

KESIMPULAN

Agama Islam merupakan agama yang universal, yang tidak hanya membawa hal-hal tentang agama, tetapi juga membawa kebudayaannya dan mempengaruhi terhadap berbagai hal,di antaranya pegaruh dibidang bahasa, pengaruh di bidang pendidikan, arsitektur dan juga kesenian. Kedatangan islam membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sosial ekonomi maupun politik di dunia. Walisongo dipercaya sebagai peletak batu pertama Islam dipulau Jawa. Kiprah Walisongo dalam peta dakwah Islam di Indonesia pada umumnya, di pulau Jawa khususnya memang merupakan fakta sejarah yang tidak terbantahkan.Para Walisongo dalam melakukan aktivitas dakwahnya antara lain sangat memperhitungkan wilayah strategis. Beranjak dari sinilah, para Walisongo yang dikenal jumlahnya ada sembilan orang tersebut melakukan pemilihan wilayah dakwahnya. 4 Walisongo ketika itu sangat bijak memanfaatkan seni yang telah berakar dan berkembang dalam masyarakat untuk menopang keberhasilan dakwah mereka.
0
16
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan