Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Lindungi dari Serangan Drone, Rusia Menutupi Sayap Pesawat Bomber Pakai Ban Mobil
Quote:


Pada awal bulan September 2023 kali ini, media sosial dihebohkan dengan foto pesawat bomber Rusia yang dititupi ban pada bagian atas sayapnya dengan berbagai pola, gambar yang difoto memakai satelit itu muncul tak lama setelah Ukraina menyerang S-400 di Krimea memakai rudal anti kapal Neptune yang sudah dimodifikasi untuk menyerang target darat. Serangan terhadap S-400 tersebut terjadi pada 23 Agustus 2023.

Sementara lokasi bomber yang ditutupi ban mobil itu berada di Pangkalan Udara Engels-2, merupaka rumah dua pesawat bomber Rusia, yakni Tu-160M Blackjack dan Tu-95MS Bear. Pada 5 Desember 2022, pangakalan yang berjarak sekitar 700 km dari perbatasan Ukraina diserang memakai drone Tu-141 Soviet. Dua pesawat Tu-95MS rusak dalam serangan tersebut, serangan kedua terjadi pada 26 Desember 2022, 3 perwira Angkatan Udara Rusia meninggal dalam serangan tersebut.

Ban mobil digunakan karena disebut bisa menyerap benturan dan memantulkan serangan dari drone kamikaze, sehingga drone meledak jauh dari pesawat. Ban mobil yang ditempatkan pada kedua sayap pesawat pembom, kemungkinan digunakan untuk melindungi tangki bahan bakar pesawat agar tidak meledak.

Tetapi, ban itu berlubang; dan untuk serangan memakai drone masih bisa mengenai sayap pesawat. Selain itu, drone juga bisa dikendalikan untuk meledak di bagian bawah sayap pesawat. Membuat efektivitas ban tersebut dipertanyakan. Selain kedua faktor tersebut, ban juga mudah terbakar. Meski butuh suhu yang tinggi untuk membakar ban, jika ban diletakkan di tempat yang sama dalam jumlah banyak dan terjadi proses pembakaran, hal ini bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar.

Quote:


Menurut analisis dari TheDrive.com, selain untuk menangkal serangan drone, ban yang diletakkan di badan pesawat bomber Rusia juga digunakan untuk memecah tanda inframerah pesawat ini. Sehingga membingungkan rudal jelajah yang menggunakan pencocokan gambar untuk penargetan. Teknik ini juga sering disebut sebagai DSMAC (Digital Scene Matching Area Correlator)atau ATR (Automated Target Recognition) bila digunakan pada rudal jelajah.

Memecah bentuk pesawat dalam pita inframerah memakai ban akan menghilangkan pengaturan sistem pencari jenis ini pada rudal jelajah. Ada kemungkinan juga bahwa drone jarak jauh Ukraina bisa mulai menggunakan kemampuan pelacak serupa, namun saat ini belum ada bukti mengenai hal tersebut.

Seorang pejabat Ukraina mengkonfirmasi kepada TheDrive.com bahwa, serangan darat yang memakai rudal Neptune menggunakan sistem panduan GPS yang dikembangkan secara lokal untuk membawa rudal ke lokasi yang telah ditentukan. Rudal tersebut kemudian menggunakan sistem pencari imaging infrared untuk mencari dan mengunci target berdasarkan gambar yang dimuat sebelumnya. Secara umum, rudal yang menggunakan panduan terminal tersebut tidak dapat mencocokkan target dengan memorinya. Otomatis serangan akan dibatalkan. Menghancurkan siluet inframerah target adalah salah satu tujuan penempatan ban pada pesawat bomber Rusia baru-baru ini.

Rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP-EG yang disumbangkan ke Ukraina juga menggunakan pengaturan terminal homing seperti rudal Neptune, tetapi Kyiv dilarang menggunakannya untuk menyerang sasaran di dalam perbatasan Rusia. Dan kini mereka telah merubah rudal anti kapal Neptune menjadi rudal permukaan ke darat untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia. Masih harus dilihat kedepannya, apakah ban mobil efektiv untuk membuat bingung rudal Neptune ?

Quote:


Sementara itu, Pangkalan Engels-2 adalah rumah bagi Resimen Penerbangan Pengebom Berat ke-121 yang menerbangkan Tu-95MS dan Resimen Penerbangan Pengebom Berat ke-184 yang menerbangkan Tu-160M Blackjack. Pangkalan ini telah mendukung operasi militer khusus yang dilakukan di Ukraina, biasanya kedua pesawat pembom ini membawa rudal jelajah Kh-101 untuk menyerang target darat di Ukraina. Dalam beberapa waktu tertentu, Rusia memarkirkan 8 unit Tu-95MS dan 4 unit Tu-160 secara berdampingan.

Pangkalan ini juga sudah sering jadi sasaran serangan balasan Ukraina, karena lokasinya dekat dengan perbatasan. Kelemahan mencolok dari pangkalan udara Rusia adalah tidak punya hanggar yang kuat untuk menyimpan pesawatnya. Sering kali kita melihat pesawat tempur atau pesawat pembom diparkir begitu saja di area terbuka. Tak heran jika mendengar kabar pesawat Rusia yang terparkir di darat rusak akibat serangan drone dan rudal jelajah. Waktu akan mejawab, apakah ban mobil mampu melindungi pesawat bomber yang mahal tersebut dari kerusakan ?



----------------




Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 09-09-2023 06:29
black.roboAvatar border
geopoliticsgeekAvatar border
gonugraha76Avatar border
gonugraha76 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan