"Aku bukan pahlawan berparas tampan sayap-sayap
pupus terbakar..salah benar semua pernah ku lakukan
angkat gelas kita bersulang"

Potongan-potongan lirik asing yang enggak begitu familiar
di telinga saya namun memberi sedikit efek kejut untuk
terus menyanyikan lagu yang saya hafal hanya sepotong
itu. Lagu dengan iringan musik yang enggak begitu brutal
dan di beberapa bagian lirik cenderung rada ngepoop.

Potongan Itu terus berputar di kepala dalam bentuk nada-nada abstrak yang terus berulang dari siang bahkan malam. Tahun 2006, media sosial dan Internet rasanya masih lumayan asing untuk anak kecil yang seingat saya waktu itu berumur 11 atau 13 tahunan? Atau lebih entahlah.

Saya lupa tepatnya kapan, waktu sepulang bapak dari
Kalimantan, bapak mengajak saya berkeliling lapangan
puputan dengan menggunakan motor astrea jadul yang
sangat saya benci itu.

(Sering jadi korban buat dorong itu
motor)
Skip..

Belakangan saya baru tau kenapa setiap bawa itu motor
bapak selalu ngajak saya untuk ikut, ya karena beliau tau
kalau saya pasti akan ikut bantu dorong kalau itu motor
mogok.


Di salah satu pojok pasar kreneng, dulu tahun 2006
berdiri dengan gagah toko yang menjual mulai dari vinyl,
kaset pita, hingga dvd. Saya lupa nama tokonya apa
namun yang masi membekas di ingatan saya waktu itu di
pojok dekat kasir di pajang sebuah gitar gretsch tahun
90an

Yang enggak begitu saya tau jenisnya apa. Cuma warna
yang saya ingat yaitu merah. Bapak bercengkrama begitu
akrab dengan penjaga toko yang seorang kokoh tionghoa
berumur sekitar 50an tahun berbadan kurus yang setiap
hari sering menggunakan baju dalaman warna putih dan
celana putih pula.

Tak lupa kacamata minus dengan tali yang akrab
bertengger di hidungnya yang mancung.
Suasana toko pagi itu tidak terlalu ramai. Hanya ada
beberapa turis Jepang (kayaknya) oh iya, tahun itu isu dan
obrolan tentang tragedi bom Bali yang susah hampir
setahun berlalu masih..Cukup hangat dan seru untuk di bicarakan. Saya yang merasa bosan cuma bisa celingukan karena tangan saya masih di gandeng oleh bapak.

"Aku bukan pahlawan berparas tampan sayap-sayap
pupus terbakar. Salah benar semua pernah ku lakukan
angkat gelas kita bersulang"

deg!!

Oke mungkin diantara kalian yang membaca curhat
sampah ini akan mengatakan kalau saya berlebihan, tapi
percayalah saat itu dada saya cukup sesak setelah
mendengar kepingan lirik yang membuat saya tidak tenang
hampir semingguan ini. Lagu yang pertama kali saya
dengar.. Di sebuah tempat bermain dingdong itu membuat saya seolah merasa "de javu!

Entah keberanian dari mana yang membuat saya dengan
tidak sopannya memotong pembicaraan bapak-bapak
yang tengah asyik mendiskusikan hal yang tidak terlalu
saya perdulikan.


"Om itu lagu yang di putar dari kasetnya yang mana? Ucap saya waktu itu memotong pembicaraan bapak-bapak yang tidak saya mengerti itu.

"Yang lagi di putar maksudnya?

Ucap kokoh tadi sambil mengeluarkan ekspresi lucu yang
menurut saya mirip pikolo musuh goku di serial dragonball
itu.

Saya mengangguk dengan polos sembari menggaruk telinga yang tidak gatal.


"lya, bagus lagunya" Ucap saya sambil melirik ke arah
bapak saya yang kumis tebalnya sudah naik turun itu.

Tampa berbasa-basi kokoh itu mengambilkan dvd dengan
gambar bendera "the jolly Roger" versi kunci bengkel
dengan tulisan besar



SUPERMANIS DEAD
BLACK MARKET LOVE

Entah apa yang saya rasakan waktu itu hingga saya yakin
bahwa lirik dari lagu yang saya cari pastilah berada di kumpulan list lagu di balik album gagah itu.

"Pak beli ini ya?" Ucap saya kepada bapak sembari
mendekap album musik itu dengan erat. Saya enggak bisa
membaca ekspresi bapak..
Saat itu.

Yang jelas, apapun yang terjadi saya harus beli itu
dvd bergambar tengkorak dengan kunci menyilang yang terlihat gagah ini.

"Loh bapak enggak bawa uang. Taruh dulu nanti balik
lagi minta uang sama ibu ya"

ujarnya sembari mengacak
rambut botak di kepala saya. Di situ mungkin rasanya saya
sudah siap tantrum demi memiliki album gagah ini

Sampai akhirnya, kokoh tionghoa yang sebelumnya saya
anggap mirip picollo itu seolah menjelma malaikat baik
dan pahlawan untuk saya waktu itu. "Sudah pak han, bawa
saja. Kayaknya enggak beda jauh sama sampean ini gaya
musiknya".

Suara yang awalnya saya kira tipe-tipe suara kokoh cina
yang menyebalkan, malah tiba-tiba terasa merdu nian di
telinga. Dan ending dari cerita saya di toko kaset pagi itu
berakhir dengan indah, album saya dapat walau harus di
omeli habis oleh bapak setiba di rumah.

Oke Kira-kira begitulah awal mula perkenalan saya dengan
band @SID Official superman is dead. Hidup di lingkungan
perumahan aparat yang ketat, rasanya saya terlalu
merdeka dengan musik di tahun itu. Bagaimana tidak?
Referensi musik-musik punk brutal macam ramones, sex
pistols.Social distortion, atau sampai ke nofx adalah hidangan sehari-hari yang saya konsumsi ketika bapak sedang ada di rumah.

Waktupun berlalu, Sedikit demi sedikit saya mulai hafal lagu-lagu dari band superman is dead. Tak jarang saya mengajak om-om tentara di lingkungan saya untuk bersama menikmati musik dari album superman is dead
black market love itu.

Masuk ke inti dari judul treath ini.

SUPERMAN IS SILVER GUN.

adalah nama pertama yang di pakai oleh superman is
dead. Di nahkodai oleh jerinx aka JRX sebagai drummer,
booby kool sebagai gitar dan vokalis, serta "made bawa' di
bagian bass yang kemudian membentuk band sendiri
beraliran alternatif rock dan di gantikan oleh ekarock.

Made bawa membentuk (lolot band)..band yang juga tak kelah sukses dengan membawakan lagu-lagu rock alternatif berbahasa bali.

BAND KELILING

tidak memiliki power orang dalam, tumbuh di persaingan
musik mainstream yang ketat dan membosankan,
bukanlah hal yang mudah untuk mendapat panggung.
Bahkan 1995 setelah kemunculan mereka, mereka harus
mengawali dan survive dari satu kafe ke kafe lainnya.

PENGHIANAT DAN ISU RASISME.

Bukan perkara mudah untuk menembus pasar mainstream
dengan styel dan culture musik punk yang mereka anut.
Mereka harus survive dan mandiri sebagai band, mulai dari
menjajakan kaset atau bahkan merchandise secara
mandiri. (Walaupun banyakan ruginya) haha...


Setelah melewati berbagai
I macam petualangan sebagai
band "Punk indie" mereka mengambil langkah besar untuk
bekerja sama dengan label Sony musik indonesia. Namun
itu juga tidak sertamerta membuat jalan mereka lurus dan
mulus....

Itu smua terbukti munculnya tuduhan mulai dari
penghianat, Serta "pramuria" adalah stempel yang mereka
dapatkan dari para penikmat musik underground saat itu.
Oh iya, waktu itu mereka adalah salah satu band punk rock
pertama di Indonesia yang memutuskan untuk masuk
kedalam major label.

Bahka bertebaran isu rasial yang beredar di kalangan penikmat musik undergroun saat itu. Bahwa superman is dead adalah band rasis yang mendiskriminasi orang jawa. Dengan muncul isu lagi, di kantor mereka ada tulisan dan banner "fuck java" dan drummer merek jrx memiliki tatto "fuck java" pula.

Perlakuan tidak mengenakan itu tidak hanya sebatas verbal, bahkan di medan, jogja dan Surabaya, trio prompak senja itu nyaris tinggal nama akibat brutalnya aksi anarkis penikmat musik underground yang seolah tidak puas dengan keputusan yang di pilih oleh superman is dead.

Namun bukan superman is dead namanya kalau tidak menjawab semua tuduhan itu. Mereka bisa membuktikan bahwa slogan "Do It Yourself" masih relevan untuk mereka pakai. Bisa di lihat dari semakin brutal dan kolektifnya mereka sebagai sebuah band "punk rock"  yang terjun ke major label, tapi tetap pada karakter dan konsep pertama punk rock yang mereka anut.


SEMAKIN DI KENAL!





dengan mental militan khas anak punk di tahun "segitu" perlahan apa yang dilakukan SID (SUPERMAN IS DEAD) mulai berbuah manis. Itu terjawab dengan berangkatnya mereka untuk menggelar tour bertajuk "from bali with rock" 16 kota di amerika. Dan "Warped tour 2009"

Warped tour itu bisa di bilang adalah puncak tertinggi pencapaian sebuah band punk, jadi tidak heran bila mereka bisa diberikan gelar band punk "terbaik" versi saya pribadi. Hehehe.



TIGA PEROMPAK SENJA TETAP SOLID!

Pada 2020 lalu, saat dunia heboh dilanda pandemi, statemen kontroversial "idi kacung WHO" menyeret drummer superman is dead itu kedalam balik jeruji besi. Semangat militansi ala "punk rock" yang sudah mendarah daging, membuat beliau (jrx) tidak bisa menahan diri untuk tidak berkomentar.

Akibatnya, dia harus berbesar hati dengan menerima hidup dari balik teralis penjara. Berbagai pembelaan dan dukungan penikmat musik di semua kota di Indonesia serentak menuntut jrx untuk di bebaskan. Satu tahun lamanya outsider dan ladyrose puasa mata tidak bisa menikmati pertunjukan dari superman is dead.

Setahun bebas, tak berselang lama jrx kembali berkonflik dengan seorang publik figur yang kembali menyeretnya untuk "kuliah" S2 di penjara.




Namun point yang menarik justru adalah bagai mana solidnya para punggawa SID dalam menghadapi badai yang menerpa rekan dan saudara di band mereka. Tak seperti kebanyakan band lain di Indonesia yang mudah renggang hanya karena hal sepele, justru solidaritas punggawa superman is dead betul-betul teruji.

Pesan dalam lagu mereka yang berjudul tentang tiga,
Dalam liriknya yang berbunyi "Tiada pernah kan terganti
Satu hilang semua abadi Sebesarnya cinta Sesamudra benci Kita kan di sana Tuk jatuh cinta bersama" adalah hal manis yang kini mereka nikmati.


KEMBALI KE JALUR UNDERGROUND!

Kabar ini disampaikan langsung oleh Bobby Kool, Jerinx, dan Eka Rock bertepatan dengan hari ulang tahun SID yang ke-27 pada Kamis (18/8) lalu. Sebagai informasi, band yang terbentuk 18 Agustus 1995 itu pernah hadir di jalur indie dengan merilis tiga album independen antara lain Case 15 (1997), Superman Is Dead (1998), dan Bad Bad Bad (2002).

(Di kutip dari artikel hai)

Menjelang 30 tahun sid berkarya, easanya semangat mereka perlu kita jadikan contoh diantaranya solidaritas dan rasa persaudaraan.
Di akhir kata, outsiders forever!!!