Laku 5 Biji
Kamis, 23 Maret 2023 | 14:40 WIB
Bisnis Kuliner Milik Seleb yang Viral (Instagram/@menantea.toko)
Adia Rahmansyah
Publik mendadak heboh dengan pengakuan viral salah satu warganet terkait bisnis franchise minuman milik Jerome Polin, Menantea.
Pasalnya, akun itu mengungkap adanya scam atau penipuan dari bisnis Menantea.
Informasi ini diungkap oleh akun Twitter bernama @MenanteaHarapan.
"Twitter please do your magic.. jangan sampai banyak masyarakat nanti yg kena gocek sama bisnis yg ownernya lg viral.. Menurut kami yg sudah pernah jadi MITRA mereka (ngeluarin 400jt++), ini merupakan scam yang nyata," kata akun tersebut, dikutip Kamis (23/3/2023).
Akun itu mengkritisi perusahaan Menantea yaitu PT Teh Ramen Indonesia yang menjual sahamnya di situs Bizhare.id.
Dari situs yang dilampirkan, Menantea terpantau menjual sahamnya dengan target Rp2,9 miliar. Tercatat sudah ada 2503 orang yang membeli saham tersebut.
Selain itu, website juga menunjukkan total keuntungan yang bisa dihasilkan investor dengan angka Rp 730-900 juta per tahun.
Sedangkan waktu balik modalnya hanya memerlukan sekitar 38 hingga 27 bulan.
Hanya saja akun itu mengungkap fakta sebaliknya. Ia mengatakan kalau mitra Menantea bisa memerlukan modal hingga Rp 400 juta per bulan untuk membuka outlet.
Tapi keuntungan itu justru minim. Sehingga butuh waktu begitu lama bagi mitra untuk balik modal.
"
Ada yg cuma 5 biji jualannya
pdahal ngumpulin duit berapa lama itu buat modalin bukanya 400jt ++," terang akun tersebut.
Akun itu juga mengklaim kalau perwakilan mitra Menantea sudah melayangkan surat ke manajemen. Tapi ajakan pertemuan belum pernah ditanggapi.
Quote:
Modal Rp 70 Juta Bisa Buka Waralaba Nasi Bakar Ayam, Mau?
21 March 2023 11:04
Ilustrasi Pecel Ayam. (Dok. 8spices) Foto: Ilustrasi Pecel Ayam. (Dok. 8spices)
Entrepreneur - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia -Bisnis waralaba biasanya identik dengan harga yang mahal. Resto 8Spices menawarkan bisnis waralaba makanan nasi bakar dan ayam penyet dengan harga yang terjangkau. Pendiri 8Spices Abraham Hendrata mengungkapkan, resto 8Spices yang mengandalkan berbagai macam jenis nasi bakar dan ayam penyet menawarkan skema waralaba mulai dari Rp 70 juta.
"Dengan modal Rp70 juta, mitra 8spices mendapatkan lisensi kemitraan selama 3 tahun, perlengkapan masak, marketing tools, software POS selama 1 tahun, training karyawan dan SOP book, review influencers dan produk opening gratis," kata Abraham yang biasa dipanggil Abe.
Abe menjelaskan, dengan rata-rata transaksi per hari sekitar 70 porsi dan rata-rata nominal transaksi Rp 35 ribu maka net profit yang bisa didapat mencapai Rp 15,4 juta per bulan. Selain skema waralaba dengan harga Rp 70 juta, ada juga dengan skema Rp 120 juta dan Rp 150 juta.
Abe menceritakan, 8Spices berdiri pada 2010 dan menempati lokasi di sebuah gang di dekat kampus Bina Nusantara di Kemanggisan, Jakarta Barat. Target awal adalah mahasiswa dan pekerja kantoran. Namun, seiring perjalanan waktu, mulai banyak orderan termasuk dari kantor pemerintahan.
"Yang kami sajikan lauknya ada diluar nasi bakar bukan di dalam seperti nasi bakar pada umumnya, jadi dipastikan customer merasa kenyang," ungkap Abe yang merupakan jebolan dari Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, jurusan room division management.
Harga makanan di resto 8Spices mulai dari Rp 28 ribu untuk nasi bakar ayam dan ada juga menu jamur kriuk dan cah buncis ebi sebagai makanan pendamping.
Abe mengaku belajar bisnis makanan dari sang kakak Suryanto Wijaya yang lebih dulu mempunyai rumah makan dan juga dari ibunya yang juga hobi memasak. Ketika pertama kali memutuskan untuk membuka rumah makan sendiri, dia meminjam uang dari bank sebesar Rp 45 juta.
"Di masa awal, omset masih sedikit antara Rp 500 ribu hingga 1 juta. Baru pada 2017, 8Spices bisa membuka cabang kedua dan pada 2021 mulai membuka bisnis waralaba," jelas Abe.
Saat ini, 8Spices sudah memilik enam cabang yaitu di Kemanggisan, Living World Alam Sutera, Cengkareng, Pantai Indah Kapuk, Green Lake City dan di Bangka Belitung. Cabang di Pantai Indah Kapuk merupakan waralaba pertama dan waralaba kedua akan segera buka di Kelapa Gading Jakarta Utara.
Abe menambahkan, target jangka pendek yang ingin dicapai adalah membuka lebih banyak lagi franchise atau waralaba. Namum, dia tidak ingin latah seperti waralaba lain yang membuka banyak cabang tapi juga banyak yang tutup.
"Kami ingin buka waralaba lagi tapi mungkin tidak akan terlalu banyak, jadi akan kami seleksi lebih ketat. Lalu target jangka panjang saya adalah gerai 8Spices ada di seluruh Indonesia," jelas Abe.
Kini, Abe dibantu oleh istrinya Martha Feberine dalam menjalankann bisnis resto 8Spices. Sang istri juga mempunyai bisnis salon sendiri yaitu Jeonju Hair Studio. Keduanya ingin 8Spices melakukan ekspansi lebih banyak lagi pada tahun ini.
(rob/ayh)
Sumber
Dari dulu TS selalu merasa kalau franchise itu bisnis fishy.
Seperti contoh di atas ini. Mau bakar ayam aja musti kudu bayar 70 juta dulu.
Lha tinggal beli ayamnya di pasar toh.
Arang sekantong 5 ribu juga udah dapat banyak.
Bikin teh musti bayar 400 juta dulu.
Jualan cuma laku 5 biji.
Jerome ini entrepreneur ato tukang gendam (?)
Boro2 balik modal, bayarin karyawan aja belum tentu bisa.
Bikin booth dari kontainer juga cuma 2 juta.
Nutrisari 10 ribu juga dapat 10 sachet.
Anjay tenan.
Bagaimana menurut kalian gaes ?