Festival Bau Nyale

MOD

littlesmith

19-12-2022 04:36

Festival Bau Nyale

Bau Nyale adalah sebuah tradisi yang berasal dari pulau Lombok, Indonesia. Tradisi Bau Nyale adalah tradisi dari suku adat sasak, Lombok. Dalam bahasa sasak Bau berarti Menangkap dan Nyale adalah Cacing laut.

Masyarakat setempat percaya kalau Nyale adalah jelmaan Putri Mandalika, anak pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting dari kerajaan Tonjang Beru. Dalam hikayat kuno Sasak, Putri Mandalika diceritakan sebagai sosok yang cantik jelita yang diperebutkan oleh banyak pangeran. Tak ingin terjadi kekacauan jika dia memilih salah satu diantara pangeran tersebut di kemudian hari, Putri Mandalika pun menolak semua pinangan tersebut dan mengasingkan diri.

Akhirnya Putri Mandalika mengundang seluruh Pengeran beserta Rakyat ke Pantai Kuta, Lombok pada tanggal 20 bulan 10, tepatnya sebelum subuh. Putri Mandalika yang di kawal prajuritnya muncul di lokasi dan menuju ke sebuah batu di pinggir pantai. Tak lama, ia pun terjun kedalam air laut dan menghilang tanpa jejak. Seluruh undangan yang datang sibuk kencari keberadaan Putri Mandalika, namun mereka hanya menemukan cacing laut yang kemudian di percayai sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Festival Bau Nyale

Bau Nyale sendiri merupakan sebutan untuk cacing laut yang muncul di pantai sekitar bulan Februari hingga Maret, atau setiap tanggal 20 bulan 10 pada kalender suku Sasak. Cacing ini dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kesuburan bagi masyarakat setempat. Saat festival Bau Nyale, masyarakat Lombok akan berkumpul di pantai untuk menyambut datangnya cacing nyale, serta mengadakan upacara, pertunjukan, dan perayaan lainnya.

Cacing Nyale

Selain itu, Bau Nyale juga merupakan simbol perdamaian dan persatuan bagi masyarakat Lombok. Saat festival ini, semua orang dari berbagai latar belakang, agama, dan suku bisa berkumpul dan merayakannya bersama-sama, menjadikannya sebuah tradisi yang sangat dihargai dan dijaga oleh masyarakat setempat.

Perayaan Bau Nyale adalah perayaan yang diadakan oleh masyarakat setempat di sekitar Kuta, Lombok, Indonesia, setiap tahunnya pada bulan Februari atau Maret saat Nyale muncul di pantai-pantai di sekitar wilayah tersebut. Perayaan ini biasanya diadakan untuk merayakan keberuntungan yang dianggap dibawa oleh Nyale, dan juga untuk menghormati tradisi dan budaya setempat. Acara-acara yang biasanya dilakukan selama perayaan ini meliputi pertunjukan seni dan budaya, kompetisi menyusui Nyale, dan pesta makan bersama.
[url=<div][/url]