- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Hewan-hewan Mamalia Khas Indonesia yang Jarang Orang Tahu! PART III


TS
hyperzectrooper
Hewan-hewan Mamalia Khas Indonesia yang Jarang Orang Tahu! PART III
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH


Gimana kabar agan-agan sekalian? Sudah mulai masuk-masuk angin nonton pildun? Atau lagi pada galau negara jagoannya kalah? 
Yah ane juga lagi galau kok trit yang part 2 sepi banget.
Yaudalah daripada stres baca berita bola tambah komen-komen roasting di medsos, kita selingan dulu liat hewan-hewan yang unyu sekalian menambah pengetahuan tentang negeri kita.
Langsung aja kickoff ke bagian utama..

Yah ane juga lagi galau kok trit yang part 2 sepi banget.

Yaudalah daripada stres baca berita bola tambah komen-komen roasting di medsos, kita selingan dulu liat hewan-hewan yang unyu sekalian menambah pengetahuan tentang negeri kita.

Langsung aja kickoff ke bagian utama..

Quote:
Daerah: Sumatera, Kalimantan, Malaya, Thailand
Status: Endangered
Musang air ini super unik, soalnya satu-satunya musang yang doyan berenang. Di internet agak susah cari fotonya yang bagus meskipun video penampakannya lumayan banyak. Maklum soalnya musang air hidup soliter dan cuma keluyuran di malam hari, kebalikan berang-berang. Mungkin di dunia cuma 1 kebun binatang yang miara hewan ini.
Ciri khas musang air adalah moncongnya yang gemuk serta kumis yang panjang. Kumis ini berguna buat meraba keadaan sekitar ketika berenang.
Status: Endangered
Musang air ini super unik, soalnya satu-satunya musang yang doyan berenang. Di internet agak susah cari fotonya yang bagus meskipun video penampakannya lumayan banyak. Maklum soalnya musang air hidup soliter dan cuma keluyuran di malam hari, kebalikan berang-berang. Mungkin di dunia cuma 1 kebun binatang yang miara hewan ini.
Quote:
Kalong kacamata
Pteropus conspicillatus

©Mnolf, via Wikimedia Commons
Daerah: Halmahera (Maluku Utara), Papua, AustraliaPteropus conspicillatus

©Mnolf, via Wikimedia Commons
Status: Least Concern
Entah kenapa semua kalong2 yang bermotif indah asalnya dari Indonesia Timur, mungkin karena disana predatornya sedikit jadi nggak terlalu butuh kamuflase kali ya.

Anak kelelawar di RSH Tolga, Australia. Mnolf, via Wikimedia Commons
Quote:
Anoa Gunung
Bubalus quarlesi

©BronxZooFan, via Wikimedia Commons
Daerah: SulawesiBubalus quarlesi

©BronxZooFan, via Wikimedia Commons
Status: Endangered
Pernah liat kebo gondrong?


Quote:
Daerah: Jawa, Bali, P. Lombok
Status: Vulnerable
Beda sama lutung biasa, lutung budeng punya rambut jambang yang panjang serta gak punya jambul. Sehingga seolah-olah punya rambut gondrong. Badannya juga cuma 1 warna, tapi yang jantan abu-abu dan yang betina warna kuning.
Status: Vulnerable
Beda sama lutung biasa, lutung budeng punya rambut jambang yang panjang serta gak punya jambul. Sehingga seolah-olah punya rambut gondrong. Badannya juga cuma 1 warna, tapi yang jantan abu-abu dan yang betina warna kuning.
Quote:
Daerah: Sumatera, Indocina
Status: Least Concern
Kalo liat gambar di atas, mungkin agan berpikiran Indonesia punya spesies marmut sendiri dengan ukuran imut kayak marmut piaraan kan?
Eits jangan salah, gambar bawah akan mencengangkan agan.
Makhluk gendut ini bukan marmut tapi masih satu famili sama tikus tanah gundul afrika, keliatan dari bentuk badannya dan buntutnya yang pendek. Ukuran badannya segede kucing, 50an cm dan beratnya bisa sampe 4 kilo. Mereka hidup di gorong-gorong dan doyan makan akar pohon bambu, kadang-kadang makan tebu dan umbi-umbian petani juga. Orang Karo biasa nyebut hewan ini pedi.
Tikus bambu lebih sering diternak atopun ditangkep buat dimakan, katanya sih dagingnya enak banget. Hmm, kalo agan-agan lebih tertarik makan atau miara aja nih?
Status: Least Concern
Kalo liat gambar di atas, mungkin agan berpikiran Indonesia punya spesies marmut sendiri dengan ukuran imut kayak marmut piaraan kan?
Eits jangan salah, gambar bawah akan mencengangkan agan.

Makhluk gendut ini bukan marmut tapi masih satu famili sama tikus tanah gundul afrika, keliatan dari bentuk badannya dan buntutnya yang pendek. Ukuran badannya segede kucing, 50an cm dan beratnya bisa sampe 4 kilo. Mereka hidup di gorong-gorong dan doyan makan akar pohon bambu, kadang-kadang makan tebu dan umbi-umbian petani juga. Orang Karo biasa nyebut hewan ini pedi.
Tikus bambu lebih sering diternak atopun ditangkep buat dimakan, katanya sih dagingnya enak banget. Hmm, kalo agan-agan lebih tertarik makan atau miara aja nih?

Quote:
Balabo Suit / Short-tailed Gymnure
Hylomys suillus

©stefanie_de_win
Daerah: Sumatera, Jawa, Kalimantan bagian Utara, IndocinaHylomys suillus

©stefanie_de_win
Status: Vulnerable
Masih satu famili sama landak mini dan landak berbulu, cuma yang ini lebih mini lagi. Misal diganggu, mereka bakal ngeluarin bau busuk mirip bawang.
Quote:
Gumbem / Quoll
Dasyurus albopunctatus, D. spartacus

D. albopunctatus. ©Hamsandweech, via Wikimedia Commons
Daerah: PapuaDasyurus albopunctatus, D. spartacus

D. albopunctatus. ©Hamsandweech, via Wikimedia Commons
Status: Near Threatened
Satu famili sama Tasmanian Devil temennya Bugs Bunny nih


D. maculatusyang cuma ada di Australia. ©JJ Harrison, via Wikimedia Commons
Suwer, di internet susah amat nyari foto quoll Papua.

Quoll ini di Australi dijuluki kucing berkantung karena ukuran dan badannya, bahkan salahsatu senator Australia pernah mengajak warganya untuk memelihara quoll sebagai pengganti kucing. Karena kucing di Australia sudah jadi spesies invasif yang mengancam hewan-hewan lokal. Kira-kira di Papua bisa direalisasikan juga gak ya?

Quote:
Daerah: Sumatera, Kalimantan, Malaya
Status: Least Concern
Sebutan lainnya pulusan chuk-puteh atau musang kepala putih. Masih anggota Mustelidae juga. Sepertinya hewan diurnal ini agak pemalu karena katanya jarang ditemui manusia. Tapi kalau lihat di yusub sih, udah lumayan banyak orang miara hewan eksotis ini. Mudah-mudahan sudah ada penangkarannya ya
.
Status: Least Concern
Sebutan lainnya pulusan chuk-puteh atau musang kepala putih. Masih anggota Mustelidae juga. Sepertinya hewan diurnal ini agak pemalu karena katanya jarang ditemui manusia. Tapi kalau lihat di yusub sih, udah lumayan banyak orang miara hewan eksotis ini. Mudah-mudahan sudah ada penangkarannya ya

Quote:
Lenawai Sayap Terawang / Clear-winged Woolly Bat
Kerivoula pellucida

Public domain, via Wikimedia Commons
Daerah: Indonesia Barat, Malaysia, FilipinaKerivoula pellucida

Public domain, via Wikimedia Commons
Status: Near Threatened
Beh nama lokalnya senja bener

Quote:
Ajak / Dhole
Cuon alpinus

©Davidvraju, via Wikimedia Commons
Daerah: Sumatera, Jawa, Himalaya, CinaCuon alpinus

©Davidvraju, via Wikimedia Commons
Status: Endangered
Inilah satu-satunya anggota famili Canidae asli Indonesia ̶b̶u̶k̶a̶n̶ ̶R̶o̶g̶e̶r̶ ̶S̶u̶m̶a̶t̶e̶r̶a̶. 2 dari 7 subspesies ajak di seluruh dunia ada di Indonesia, C. a. fomosus di Jawa dan C. a. sumatrensis di Sumatera. Ajak ini beda genus dari anjing atau serigala ya, kalo status halal haramnya jangan tanya ane

Ajak biasa hidup dalam kawanan kecil 2-5 ekor, jarang kumpul ramai-ramai kayak serigala.

©Taman Nasional Baluran/Nature Conservation Copenhagen Zoo
Quote:
Daerah: Papua, Australia
Status: Least Concern
Agak beda sama hewan pengerat biasanya, si rakali ini doyannya justru makan ikan dan hewan-hewan air. Luar biasanya, si tikus wannabe berang-berang ini gemar makan bangkong tebu yang punya racun mematikan. Rakali akan membelah badan kodok dengan gigi dan cakarnya lalu hanya memakan jantung kodok yang nggak beracun. Kebiasaan rakali ini bikin dia jadi pahlawan pembasmi hama bangkong tebu yang membahayakan fauna asli Australia, bukan jadi hama kayak tikus biasanya.
Video rakali makan kodok
Setidaknya ada satu lagi spesies Hydromysdi Indonesia yakni H. hussoni, tapi masih Data Deficient. Selain mereka masih banyak spesies tikus air lain di Indonesia terutama Papua, kebanyakan diantaranya masih minim informasi.
Status: Least Concern
Agak beda sama hewan pengerat biasanya, si rakali ini doyannya justru makan ikan dan hewan-hewan air. Luar biasanya, si tikus wannabe berang-berang ini gemar makan bangkong tebu yang punya racun mematikan. Rakali akan membelah badan kodok dengan gigi dan cakarnya lalu hanya memakan jantung kodok yang nggak beracun. Kebiasaan rakali ini bikin dia jadi pahlawan pembasmi hama bangkong tebu yang membahayakan fauna asli Australia, bukan jadi hama kayak tikus biasanya.

Quote:
Daerah: Papua Barat, Papua Utara, Papua Nugini
Status: Critically Endangered
Nama kuskus gak jarang sering ketuker sama musang ataupun kukang. Wajar sih emang mirip dua-duanya. Tapi kuskus ini masih hewan marsupial kayak kangguru, dan mungkin satu2nya hewan marsupial yang menyebar sampe Indonesia Tengah. Tapi kali ini ane bahas kuskus asal Papua.
Dari 5 spesies kuskus totol, si totol hitam ini punya keunikan dari totolnya yang dua warna depan coklat belakang hitam. Biasanya kuskus totol jantan dan betina warnanya beda. Nah kalau kuskus totol betina biasanya punggungnya lebih kecoklatan daripada yang jantan (tapi ane gak bisa verify dari gambar karena fotonya langka
).

Tambahan info lagi soal perkuskusan nih, semua kuskus punya buntut yang botak di ujung. Jempol dan telunjuk kuskus berlawanan arah sama jari lainnya, makanya sering disebut punya "2 jempol" kayak koala. Just like koala, makanan utama kuskus adalah daun-daunan, makanya perut mereka ini gendut karena perlu nampung daun yang banyak supaya bisa dicerna.

Status: Critically Endangered
Nama kuskus gak jarang sering ketuker sama musang ataupun kukang. Wajar sih emang mirip dua-duanya. Tapi kuskus ini masih hewan marsupial kayak kangguru, dan mungkin satu2nya hewan marsupial yang menyebar sampe Indonesia Tengah. Tapi kali ini ane bahas kuskus asal Papua.
Dari 5 spesies kuskus totol, si totol hitam ini punya keunikan dari totolnya yang dua warna depan coklat belakang hitam. Biasanya kuskus totol jantan dan betina warnanya beda. Nah kalau kuskus totol betina biasanya punggungnya lebih kecoklatan daripada yang jantan (tapi ane gak bisa verify dari gambar karena fotonya langka



Quote:
Papun Babu / Tufted Ground Squirrel
Rheithrosciurus macrotis

©J. Mathai/HOSCAP Borneo
Daerah: KalimantanRheithrosciurus macrotis

©J. Mathai/HOSCAP Borneo
Status: Vulnerable
Bajing ini sempet santer disebut "vampire squirrel" oleh media. Menurut warga suku Dayak (entah Dayak mana) bajing ini bisa menerkam rusa dan memakan jeroannya. Tapi ini belom ada buktinya ya gan


©James Armstrong/Alamy
Keunikan lain dari bajing ini ada di bentuk kupingnya yang berbulu dan buntutnya yang tebel buanget. Bahkan sampe masuk buku rekor Guiness sebagai mamalia dengan ekor paling fluffy.
Mau fakta yang aneh lagi? Kerabat terdekat si Rheithrosciurusni bukanlah bajing Indonesia ataupun Asia tapi bajing Amerika.

Quote:
Kelinci Loreng Sumatera
Nesolagus netscheri

Kelinci yang ditangkap warga di Lampung. sc: Taman Nasional Kerinci Seblat
Daerah: G. Kerinci (Sumbar-Jambi-Bengkulu), G. Leuser (Aceh-Sumut)Nesolagus netscheri

Kelinci yang ditangkap warga di Lampung. sc: Taman Nasional Kerinci Seblat
Status: Data Deficient
Selain warna rambutnya, kelinci ini punya ciri khas kupingnya yang pendek. Mereka bersarang di gorong-gorong dan cuma keluar di malam hari, makanya jarang dilihat manusia.
Ada fakta unik soal kelinci nih. Hewan yang cukup umum di seluruh dunia ini ternyata cuma ada 2 jenis yang endemik Indonesia. 1 terwelu jawa yang kemungkinan dibawa manusia dari daratan Asia, dan 1 lagi kelinci loreng ini.

Anak kelinci yang ditangkap warga di Bengkulu

Quote:
Pulusan Gunung / Cerpelai Gunung / Mountain Weasel
Mustela lutreolina

Ilustrasi cerpelai gunung by Franz Anthony
Daerah: G. Kerinci, G. Leuser, Jawa Barat, Jawa TimurMustela lutreolina
Ilustrasi cerpelai gunung by Franz Anthony
Status: Least Concern
Agak gagal paham sama status konservasi hewan ini. Tahun 1996 ditetapkan sebagai Endangered, 2008 direvisi jadi Data Deficient, 2016 diganti lagi jadi Least Concern dengan alasan rendahnya perusakan lingkungan di habitat mereka. Padahal wilayah habitat binatang bantet ini dikit banget. Udah gitu dibanding cerpelai melayu, cerpelai gunung ini lebih-lebih-lebih susah lagi buat dicari. Di pulau Jawa mungkin terakhir kali terlihat taun 1958. Di Sumatera kayaknya baru 3 kali ketangkap kamera. Banyak foto cerpelai gunung di internet yang ane ragu keasliannya termasuk yang katanya ada di Taman Safari Prigen, bisa jadi itu jenis cerpelai luar negeri.
Penampakan pulusan gunung di TN Gunung Leuser tahun 2013. ©Marsya Sibarani & Wulan Pusparini, WCS, Phantera
Quote:
Daerah: Indonesia Barat, Malaya
Status: Least Concern
Tayo gundul ini masih satu famili Molossidae, terlihat dari mukanya yang keriput dan bibirnya yang seperti ngelipet ke dalam. Kenapa dia gundul? Nggak tau
. Semoga aja mereka nggak masuk angin kalo keluar malem.Bukan itu aja keanehan si gundul ini. Kaki belakangnya berbentuk seperti tangan, posisi jempolnya pun nggak sejajar dengan jari lainnya, udah kayak primata. Kalau diperhatikan lagi, jempolnya ini nggak bercakar, tapi punya kuku gepeng kayak kuku kita. Tambah anehnya lagi jempolnya ini ada rambutnya, padahal badannya gundul. 
Ada satu lagi spesies tayo gundul yang lebih kecil yaitu C. parvidensyang menghuni Sulawesi dan Filipina. Sebenernya spesies2 kelelawar gundul yang lain masih banyak, tapi informasinya belom selengkap si Cheiromeles.
Status: Least Concern
Tayo gundul ini masih satu famili Molossidae, terlihat dari mukanya yang keriput dan bibirnya yang seperti ngelipet ke dalam. Kenapa dia gundul? Nggak tau


Ada satu lagi spesies tayo gundul yang lebih kecil yaitu C. parvidensyang menghuni Sulawesi dan Filipina. Sebenernya spesies2 kelelawar gundul yang lain masih banyak, tapi informasinya belom selengkap si Cheiromeles.
Nah udah sampe ujung nih. Rencananya sih ane mau lanjut sampe part 4 atau 5. Tapi Part 5 sepertinya gak bakal banyak narasinya kayak gini, kalaupun ada. Yowislah, ane undur diri dulu, lanjut ngetik part berikutnya. Mudah-mudahan kalo rilisnya malem bisa HT ya.

Diubah oleh hyperzectrooper 23-07-2023 04:50






fachri15 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.7K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan