- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
JANGAN NONTON ANIME EVANGELION!!! INI ALASANNYA (Review Anime)


TS
egag
JANGAN NONTON ANIME EVANGELION!!! INI ALASANNYA (Review Anime)

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Bertemu bersama saya Egag .
Oke, hari ini kita akan mencoba untuk sedikit mereview anime berjudul Evangelion.
Tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita review anime berjudul Evangelion let's begin.

Quote:
Pertama-tama yang harus saya tekankan pada review kali ini adalah yang akan kita review pada video kali ini adalah merupakan versi rebuild dari anime Evangelion alias versi movie terbaru dari franchise satu ini. Kenapa hal ini mesti saya tekankan? karena menurut penelusuran saya, dan ketika saya menonton kedua judul anime ini baik anime series originalnya maupun versi rebuild dari anime Evangelion ini memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan pada alur cerita story nya. Karena itulah untuk menghindari kebingungan yang meluas, maka saya beritahu langsung hal ini di awal-awal video.
Rebuild Anime Evangelion sendiri bisa dikatakan sebagai salah satu contoh anime jaman old yang sukses secara komersial dibuat ulang dengan gaya dan teknologi modern tanpa menghilangkan elemen-elemen yang menjadi ciri khas dari anime originalnya.
Ya, mungkin itulah kesan pertama yang bisa saya katakan ketika saya mencoba menonton, baik anime originalnya maupun anime rebuild dari franchise anime ini.
Namun memang seperti yang dikatakan oleh para reviewer-reviewer di luar sana yang pada umumnya yang mereview anime movie rebuild ini. Anime original seriesnya memang memiliki cerita yang lebih panjang dan adegan yang filler yang lebih beragam dibandingkan anime rebuildnya yang secara adegan dan cerita tampak lebih padat dan bahkan banyak memotong adegan-adegan di dalam anime series. Selain itu, beberapa adegan pengenalan karakter di dalam anime rebuild ini juga diubah dengan adegan-adegan baru yang berbeda sama sekali dengan versi original anime seriesnya. Selain itu juga, pengenalan visi dan juga tujuan utama dari anime ini juga diperkenalkan lebih awal dibandingkan di anime originalnya yang justru mengenalkan tujuan utama dan organisasi rahasia serta ideologi filsafatnya di pertengahan anime.
Dan seperti yang telah saya katakan di atas. Meskipun ada beberapa perbedaan dan adegan, namun ciri khas anime ini yang penuh dengan elemen-elemen teologis dan juga filsafat eksistensi manusia serta eksistensi Tuhan tetap
dipertahankan.
dipertahankan.
So, bisa dikatakan baik anime orinya maupun versi rebuildnya tetap membuat saya cukup kebingungan sekaligus bertanya-tanya kenapa anime dengan jalan cerita seperti ini bisa laku serta di gemari secara komersial dan bahkan bisa dianggap sebagai legenda oleh para penggemar-penggemarnya. Hal ini terlintas di fikiran saya, karena anime ini menurut saya biasa-biasa saja dan tidak terlalu spesial.
Oke, mungkin untuk review kali ini mungkin saya akan membagi list beberapa alasan kenapa bagi saya anime ini tidak terlalu spesial dan cenderung biasa biasa aja. Dan bahkan saya sama sekali tidak tertarik mengoleksi anime satu ini ataupun untuk sekedar menonton ulang.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang anime rebuild anime Evangelion ini. Perlu kalian ketahui bahwa, anime ini digarap oleh studio bernama studio Khara, nama yang cukup asing di telinga para penggemar anime. Tapi jangan salah, ternyata studio ini adalah studio besutan Hideaki Anno, yaitu sang creator dari serial anime Neon Evangelion Genesis.
Anime movie rebuild pertama sendiri dirilis pada tahun 2007 dengan judul Evangelion 1.0 you are not alone, dan movie terakhir yang dirilis dari seri ini adalah film ke 4 yang rilis pada tahun 2021 dan diberi judul
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang anime rebuild anime Evangelion ini. Perlu kalian ketahui bahwa, anime ini digarap oleh studio bernama studio Khara, nama yang cukup asing di telinga para penggemar anime. Tapi jangan salah, ternyata studio ini adalah studio besutan Hideaki Anno, yaitu sang creator dari serial anime Neon Evangelion Genesis.
Anime movie rebuild pertama sendiri dirilis pada tahun 2007 dengan judul Evangelion 1.0 you are not alone, dan movie terakhir yang dirilis dari seri ini adalah film ke 4 yang rilis pada tahun 2021 dan diberi judul
Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time. Dan semua film tersebut disutradarai oleh Anno sendiri.
Oke mari kita review keempat film anime tersebut langsung saja yang pertama adalah
Membingungkan
Ya, seperti yang telah saya mention juga sebelumnya. Memang bisa saya katakan cerita yang ditampilkan di di anime ini alias anime the movie Evangelion ini cukup membingungkan. Salah satu sebabnya adalah karena banyaknya istilah-istilah teologis di dalam anime ini, yang anehnya juga justru tidak terlalu dijelaskan sama sekali baik lewat narasi maupun dialog para karakter-karakternya. Salah satu contohnya adalah seperti misalnya naskah laut mati,yang ternyata jika kita telusuri pada laman google adalah sebuah naskah kuno yang ditemukan pada tahun 1946-1956 di daerah tepi barat, wilayah Palestina.
Di dalam anime Evangelion sendiri, naskah ini hanya di mention beberapa kali sebagai sebuah naskah yang dianggap seperti layaknya buku ramalan masa depan. Namun, seperti yang saya katakan di atas. Tidak di jelaskan dan juga di sebutkan dari mana asal naskah laut mati tersebut. Sama sekali tidak di jelaskan juga sejarah asal muasal naskah tersebut dan hal-hal yang berhubungan dengan semua semua referensi dan juga penjelasan dari naskah tersebut. Karena itulah, hal it sangat membingungkan bagi say dan juga bagi para penonton aSelain, itu banyak juga istilah asing lainnya seperti misalnya Lilith,pohon kehidupan dll yang jelas pastinya sangat membingungkan kita sebagai penonton awam.
Selain itu secara keseluruhan, memang anime ini sangat pantas dikatakan sebagai rajanya hal-hal yang membingungkan, terutama pada film terakhirnya yang berjudul Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time. Ya memang, jika kita menonton alur cerita dari film pertama hingga kedua bisa dikatakan masih nyambung dan masih bisa dicerna, meskipun ada juga beberapa adegan yang juga sulit dicerna seperti misalnya ketika Gendo dan Fuyutsuki pergi ke luar angkasa guna melihat bulan. Tiba-tiba kita diperkenalkan dengan Kaworu yang terbang di angkasa luar tanpa menggunakan alat bantuan apapun. Lalu setelah itu, adegan berganti memperlihatkan tubuh Lilith di hadapan Kaworu yang masih berada di bulan. Hal ini jelas sangat sulit untuk dicerna, karena di film pertama di perlihatkan bahwa Lilith tersimpan dan terjaga dengan baik di bawah markas NERV. Bagaimana bisa, Lilith tiba-tiba berada di bulan, dan hal itu pun sama sekali tidak dijelaskan sama sekali di dalam anime versi the movie ini.
Di dalam anime Evangelion sendiri, naskah ini hanya di mention beberapa kali sebagai sebuah naskah yang dianggap seperti layaknya buku ramalan masa depan. Namun, seperti yang saya katakan di atas. Tidak di jelaskan dan juga di sebutkan dari mana asal naskah laut mati tersebut. Sama sekali tidak di jelaskan juga sejarah asal muasal naskah tersebut dan hal-hal yang berhubungan dengan semua semua referensi dan juga penjelasan dari naskah tersebut. Karena itulah, hal it sangat membingungkan bagi say dan juga bagi para penonton aSelain, itu banyak juga istilah asing lainnya seperti misalnya Lilith,pohon kehidupan dll yang jelas pastinya sangat membingungkan kita sebagai penonton awam.
Selain itu secara keseluruhan, memang anime ini sangat pantas dikatakan sebagai rajanya hal-hal yang membingungkan, terutama pada film terakhirnya yang berjudul Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time. Ya memang, jika kita menonton alur cerita dari film pertama hingga kedua bisa dikatakan masih nyambung dan masih bisa dicerna, meskipun ada juga beberapa adegan yang juga sulit dicerna seperti misalnya ketika Gendo dan Fuyutsuki pergi ke luar angkasa guna melihat bulan. Tiba-tiba kita diperkenalkan dengan Kaworu yang terbang di angkasa luar tanpa menggunakan alat bantuan apapun. Lalu setelah itu, adegan berganti memperlihatkan tubuh Lilith di hadapan Kaworu yang masih berada di bulan. Hal ini jelas sangat sulit untuk dicerna, karena di film pertama di perlihatkan bahwa Lilith tersimpan dan terjaga dengan baik di bawah markas NERV. Bagaimana bisa, Lilith tiba-tiba berada di bulan, dan hal itu pun sama sekali tidak dijelaskan sama sekali di dalam anime versi the movie ini.
Namun, ternyata semua adegan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan ketika kita menonton puncak dari semua kebingungan itu yaitu film ke 3 dan 4. Yap, Film ke 3 ini sendiri di buka dengan adegan Asuka yang dengan ajaib bisa hidup lagi meskipun harus menutup sebelah matanya karena alasan yang tidak diketahui. Shinji pun diceritakan bangkit dari koma panjangnya, dan ia bersama Asuka dan Mari tampak tidak mengalami penuaan sama sekali meskipun dikatakan bahwa mereka telah melewati skip waktu selama 10 tahun. Dan teman-teman mereka pun juga sudah pada menikah, bekerja dan mempunyai anak. Aneh bukan, udah kayak Detektif Conan aja nih film.
Selain itu di dalam anime ini kita bisa melihat banyak sekali adegan-adegan absurd seperti misalnya adegan kapal-kapal laut yang terbang berputar-putar di langit.Dan lagi-lagi, hal tersebut juga gak dijelasin di dalam animenya, mengapa hal itu bisa terjadi, selain hal yang bisa kita simpulkan adalah hal tersebut effect dari adanya Third Impact.
Nah, pada film ke 4 keanehan ini semakin dan semakin menjadi. Bahkan ketika saya menonton film ini, saya sampai merasa bahwa latar tempat di anime ini bukanlah di bumi melainkan di dunia lain, karena betapa berbedanya visual yang ditampilkan. Meskipun di beberapa adegan juga kita masih bisa melihat beberapa visual kebun dan pertanian.Namun tetap saja mayoritas visual yang ditampilkan di dalam anime ini penuh dengan warna merah dan hitam di mana-mana. Kita juga tidak diberi petunjuk di mana sebenarnya lokasi mereka berada. Misalnya ketika Shinji dan Kaworu menarik tombak Longinus. Saya sama sekali tidak paham, di manakah lokasi itu berada? di bawah tanah. luar angkasa, atau di laut? Lalu ketika adegan puncak terjadi ketika Misato Katsuragi dan grup pramuka pemimpinnya yang bernama Wille berusaha menggagalkan dan menyerang Gendo yang berusaha menjalankan rencana menghidupkan kembali istri tercintanya alias bucinnya yang bernama Yui Ikari, juga sama. Kita hanya bisa melihat background merah dan abstrak tanpa adanya sama sekali elemen-elemen yang ada di bumi, seperti misalnya laut, awan, pepohonan atau yang lainnya sehingga seolah mereka sedang berada di dunia lain alih-alih berada di bumi. Endingnya pun tak kalah membagongkan, di mana kita diperlihatkan animenya menjadi hitam putih penuh sketsa, yang saya kita pada awalnya adalah sebuah kesalahan studio yang luput memberikan pewarnaan dan juga sebagai bentuk kemalasan dari tim finishing yang memeriksa setiap frame animasi. Namun ternyata kan bukan, yang membuat visual anime ini tampak benar-benar aneh karena kita hanya diperlihatkan goresan animasi sketsa tanpa warna. Lalu semua itu dilanjutkan dengan adegan happy ending yang tampak seakan seolah-olah kejadian di 3 film sebelumnya hanyalah mimpi dari seorang pengangguran bernama Shinji yang sok sok an memakai setelan jas rapi seakan ia adalah pegawai kantoran. Namun, dari semua hal-hal aneh di dalam anime ini, adegan yang paling membuat saya seolah ingin menepuk jidat di dalam film ke 4 dari anime Evangelion rebuild ini adalah ketika tiba-tiba kepala Yui muncul memenuhi layar dan para pasukan Eva putih bermunculan memenuhi seluruh dunia di dalam anime ini. Menurut saya, adegan ini adalah adegan dari semua adegan yang paling awkward dari sekian banyak ke awkward an di dalam anime ini.
Karakter
Oke selanjutnya adakah karakter. Yap dari sisi pengkarakterisasian juga bagi saya, anime ini tidak memiliki kesan yang mendalam sama sekali, alias terkesan biasa saja. Misalnya, seperti apa yang dialami sang karakter utama yaitu Shinji tidak terlalu memberikan kesan apapun dibandingkan dengan beberapa karakter-karakter Shounen lainnya saat ini. Sebutkanlah misalnya seperti Naruto, menurut saya karakter Naruto lebih menjanjikan sebagai seorang Main karakter karena selain latar belakangnya yang mendukung, secara motivasi pun Naruto memiliki alasan yang kuat dalam menjalani kisahnya, ditambah dengan kemampuan spesial tersembunyinya yaitu siluman rubah ekor 9 yang tertanam di dalam tubuhnya serta yang pastinya membuat kita juga menjadi tertarik mengikuti kisahnya. Berbeda dengan Shinji yang sama sekali tidak memiliki hal-hal tersebut. Selain, ia hanyalah diceritakan sebagai seorang anak introvert yang ditelantarkan oleh ayahnya. Dan tiba-tiba ia dipaksa untuk melakukan misi bunuh diri melawan para angel dengan semua beban keselamatan dunia berada di pundaknya. Karena hal itu pulalah ia menjadi depresi, berharap ia bisa lari dari segalanya dan tidak pernah hidup di dunia tersebut. Ya, begitulah karakter Shinji, kita tidak bisa merasakan motivasi apapun dari diri Shinji selain perasaan kesal karena melihat karakternya yang cengeng dan tidak ada motivasi hidup. Bahkan, jika ia mati pun saya rasa kita tidak akan merasakan perasaan apa-apa karena memang itulah keinginan Shinji sendiri. Ini saya rasa Hideaki Anno, ketika membuat karakter ini sedang demam karena kemarin begadang sampe malem dan dia maksain diri buat karakter karena deadline. Dan ketika dia sembuh, animenya dah jadi, karena udah terlanjur maka jadilah Shinji sebagai MCnya.
Selain Shinji, karakter-karakter pendukung lain seperti misalnya Misato Katsuragi juga tidak terlalu memberi kesan mendalam di mata penonton. Bahkan ketika di ending anime, dia diceritakan rela berkorban melakukan serangan bunuh diri dengan cara menabrakkan kapalnya bersama tombak buatan organisasi pramuka bentukannya sendiri ke arah mata super besar milik Yui, di adegan ini saya sama sekali merasakan feel apapun dari adegan ini. Mungkin hanya adegan kematian Asuka saja yang membuat saya sedikit terkejut, meskipun akhirnya ia dihidupkan kembali di film ke 3 dan ke 4 ini.
Selain Shinji, karakter-karakter pendukung lain seperti misalnya Misato Katsuragi juga tidak terlalu memberi kesan mendalam di mata penonton. Bahkan ketika di ending anime, dia diceritakan rela berkorban melakukan serangan bunuh diri dengan cara menabrakkan kapalnya bersama tombak buatan organisasi pramuka bentukannya sendiri ke arah mata super besar milik Yui, di adegan ini saya sama sekali merasakan feel apapun dari adegan ini. Mungkin hanya adegan kematian Asuka saja yang membuat saya sedikit terkejut, meskipun akhirnya ia dihidupkan kembali di film ke 3 dan ke 4 ini.
Fanservice
Nah ini satu lagi. Fanservice di dalam anime ini bisa saya katakan gak ngotak. Alih-alih dianggap sebagai anime berkualitas. Saya malah menganggapnya seperti layaknya anime murahan yang bertebaran di luar sana. Saya di beberapa video terdahulu juga pernah mengkritik anime fireforce karena menempatkan FS tidak pada tempatnya alias terlalu dipaksakan, misalnya adegan adegan cewek yang kesandung tiba-tiba telanjang. Trus karakter utama kesandung, malah narik baju cewek trus langsung telanjang. Adegan ini, bukannya bikin kagum malahan bikin mau nepok jidat karena terlalu recehnya adegan tersebut. Nah, ini juga terjadi di dalam film Evangelion. Dan Asuka adalah tumbal yang harus dikorbankan di dalam anime ini. Seperti misalnya terjadi di dalam film ke 4 nya di mana di perlihatkan Asuka habis mandi dan tanpa baju santai aja berdiri. Meskipun Shinji dan Kensuke Aida datang menemuinya, ia tetap santai dengan stylenya hingga Aida akhirnya memberinya handuk.
Menurut saya, adegan ini sangat tidak realistis dan terkesan murahan terdapat di dalam anime yang katanya adalah anime legenda. Beda ceritanya jika adegan ini terdapat di dalam anime yang belum punya nama dan belum terkenal.
Nah ini satu lagi. Fanservice di dalam anime ini bisa saya katakan gak ngotak. Alih-alih dianggap sebagai anime berkualitas. Saya malah menganggapnya seperti layaknya anime murahan yang bertebaran di luar sana. Saya di beberapa video terdahulu juga pernah mengkritik anime fireforce karena menempatkan FS tidak pada tempatnya alias terlalu dipaksakan, misalnya adegan adegan cewek yang kesandung tiba-tiba telanjang. Trus karakter utama kesandung, malah narik baju cewek trus langsung telanjang. Adegan ini, bukannya bikin kagum malahan bikin mau nepok jidat karena terlalu recehnya adegan tersebut. Nah, ini juga terjadi di dalam film Evangelion. Dan Asuka adalah tumbal yang harus dikorbankan di dalam anime ini. Seperti misalnya terjadi di dalam film ke 4 nya di mana di perlihatkan Asuka habis mandi dan tanpa baju santai aja berdiri. Meskipun Shinji dan Kensuke Aida datang menemuinya, ia tetap santai dengan stylenya hingga Aida akhirnya memberinya handuk.
Menurut saya, adegan ini sangat tidak realistis dan terkesan murahan terdapat di dalam anime yang katanya adalah anime legenda. Beda ceritanya jika adegan ini terdapat di dalam anime yang belum punya nama dan belum terkenal.
Supranatural
Nah, mungkin inti dari semua kehancuran dan kebobrokan anime ini adalah terletak pada poin ini. Dari awal film, kita diperkenalkan dengan cerita penuh mekanik umat manusia melawan para alien. Namun, kemudian cerita ini di paksakan di masukkan unsur-unsur teologis di dalamnya. Dari Sinilah kerusakan alur cerita anime ini mulai terlihat. Karena itulah, tak mengherankan kenapa kita bisa melihat adegan-adegan absurd seperti kepala super gede milik Yui, Asuka yang tiba-tiba hidup kembali, lautan berwarna merah, para karakter utama yang tidak bertambah tua dan semua keanehan-keanehan lainnya. Yap, unsur teologis dan supranatural yang dipaksakan dimasukkan ke dalam anime ini seolah mengkhianati ekspektasi penonton dan merusak keseluruhan cerita anime yang seharusnya bergenre mecha sci-fi berubah menjadi anime dukun.
Nah, mungkin inti dari semua kehancuran dan kebobrokan anime ini adalah terletak pada poin ini. Dari awal film, kita diperkenalkan dengan cerita penuh mekanik umat manusia melawan para alien. Namun, kemudian cerita ini di paksakan di masukkan unsur-unsur teologis di dalamnya. Dari Sinilah kerusakan alur cerita anime ini mulai terlihat. Karena itulah, tak mengherankan kenapa kita bisa melihat adegan-adegan absurd seperti kepala super gede milik Yui, Asuka yang tiba-tiba hidup kembali, lautan berwarna merah, para karakter utama yang tidak bertambah tua dan semua keanehan-keanehan lainnya. Yap, unsur teologis dan supranatural yang dipaksakan dimasukkan ke dalam anime ini seolah mengkhianati ekspektasi penonton dan merusak keseluruhan cerita anime yang seharusnya bergenre mecha sci-fi berubah menjadi anime dukun.
Musik
Dari sisi musik dan lagu yang selama ini sangat ditonjolkan dan menjadi salah satu nilai jual di dalam anime original seriesnya. Sayangnya aspek ini tidak benar benar digarap dengan serius pada versi rebuild movienya. Saya pun bahkan sampai lupa dengan judul dari setiap lagu ending yang dimainkan dari ke 4 film ini. Yah, karena gak terlalu penting juga untuk dicari tahu, didengarkan apalagi sampai di koleksi di dalam koleksi lagu anime favorit.
Dari sisi musik dan lagu yang selama ini sangat ditonjolkan dan menjadi salah satu nilai jual di dalam anime original seriesnya. Sayangnya aspek ini tidak benar benar digarap dengan serius pada versi rebuild movienya. Saya pun bahkan sampai lupa dengan judul dari setiap lagu ending yang dimainkan dari ke 4 film ini. Yah, karena gak terlalu penting juga untuk dicari tahu, didengarkan apalagi sampai di koleksi di dalam koleksi lagu anime favorit.
Mungkin satu-satunya yang nilai jual yang bisa ditawarkan dari ke 4 judul judul evangelion rebuild ini hanyalah pada kualitas gambar dan pergerakan animasinya saja.
Ya, studio Khara yang bertanggung jawab dalam pembuatan anime the movie ini cukup baik dalam menggarap setiap adegan yang ada di anime ini. Adegan pertarungannya pun di buat cukup heroik dan dramatis. Namun, lagi-lagi sebuah kualitas gambar dan animasi di masa kini sudah menjadi standar wajib bagi setiap anime yang digarap, apalagi anime ini adalah anime bertajuk anime movie rebuild dari anime jaman old. Sudah pasti, adegan-adegan dramatis dan adegan pertarungan yang wah dengan berbagai visual special effect sudah menjadi hal yang biasa bagi setiap anime-anime bertajuk the movie. Ibarat kata macem ada anak kecil membanggakan komputer rakitannya sendiri yang memakai os windows 7. Padahal kita semua pastinya juga sudah tau dan paham bahwa, windows 7 adalah standar terkini bagi komputer dan laptop di seluruh dunia. Kira-kira seperti itulah. Ya, anime Evangelion bagus secara kualitas gambar.So, kembali lagi, meskipun tampak baik. Namun, tetap saja aspek tersebut belum bisa memuaskan saya sebagai penggemar anime yang mengambil sudut pandang bukanlah seorang penggemar fanatik dari franchise anime satu ini.
Selanjutnya adalah aspek pesan-pesan filsafat dan teologis. Nah mungkin aspek inilah yang menjadikan Evangelion sukses secara komersial dan menjadi salah satu nilai jual yang di benar-benar ditonjolkan di dalam anime ini. Ya, anime ini memang sangat kental menampilkan segala aspek teologis Kristen. Sehingga,cukup wajar jika anime ini disebut juga anime kristen. Namun lagi-lagi, sayangnya konsep anime seperti itu pastinya hanya bisa dinikmati secara eksklusif bagi orang-orang yang benar-benar memahami konsep teologisnya saja. Bagi kita yang awam sekali dengan segala konsep teologis Yahudi dan Kristen pastinya akan sangat kebingungan dan pusing dengan alur cerita yang ditawarkan.
So namun, saya sebenarnya cukup bisa memahami mengapa franchise satu ini bisa menjadi salah satu franchise populer di dunia. Karena di tahun 90-an bisa di katakan anime Evangelion adalah salah satu pelopor anime yang menyisipkan pesan-pesan filsafat dan teologis kristen Yahudi di dalam sebuah karya bernama anime yang, memang pada saat itu anime sangat identik sebagai tontonan buat anak-anak. Namun itu adalah zaman dulu.
Zaman terus berubah, industri anime pun juga terus berkembang mengikuti pasar. Saat ini, anime tanpa adanya elemen berat di dalamnya, terutama pada anime-anime belabel Shounen. Sebutkanlah contohnya seperti anime Death Note, One Piece, Naruto dan masih banyak yang lainnya.
Sehingga cukup sulit bagi saya mengatakan anime Evangelion sebagai anime yang luar biasa.
Zaman terus berubah, industri anime pun juga terus berkembang mengikuti pasar. Saat ini, anime tanpa adanya elemen berat di dalamnya, terutama pada anime-anime belabel Shounen. Sebutkanlah contohnya seperti anime Death Note, One Piece, Naruto dan masih banyak yang lainnya.
Sehingga cukup sulit bagi saya mengatakan anime Evangelion sebagai anime yang luar biasa.
Kesimpulannya
Konsep anime Evangelion memang lebih cocok digunakan di zaman generasi 90-an.karena ceritanya sudah sangat tidak relevan untuk dibawa ke masa saat ini. Semua itu mencakup pada semua aspek yang telah saya jelaskan panjang lebar di atas. So, bagi saya Evangelion cukuplah menjadi anime nostalgia. Namun, anime ini sangat tidak cocok bagi kaum muda secara universal
Quote:
Sumur :
Pemikiran pribadi
Pemikiran pribadi
Diubah oleh egag 12-11-2022 13:19




peyronie dan emineminna memberi reputasi
2
4.5K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan