- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tesla Sudah Tinggalkan Nikel Kobalt, Indonesia Mengharapkan Apa?


TS
User telah dihapus
Tesla Sudah Tinggalkan Nikel Kobalt, Indonesia Mengharapkan Apa?
https://m.bisnis.com/otomotif/read/2...ngharapkan-apa
Bisnis.com, JAKARTA — Rencana investasi Tesla Inc. terkait dengan upaya penguatan rantai pasok global baterai kendaraan listrik di Indonesia bakal memiliki hambatan yang serius. Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan peluang kerjasama itu relatif sulit dilakukan lantaran Tesla sudah beralih untuk menggunakan katoda berbahan besi lithium iron phosphate atau LFP yang belakangan lebih efisien ketimbang bijih nikel limonit dan kobalt. Situasi itu, kata Andry, bakal membuat posisi tawar nikel Indonesia kalah bersaing dengan bahan baku baterai kendaraan listrik yang telah digunakan untuk mobil listrik Tesla Model 3 tipe Standard Range.
Ketika harga nikel dunia meningkat akibat moratorium ekspor nikel Ore dari Indonesia, Elon mencari cara dan ketemu bahwa salah satu sumber baterai yang murah dan aman itu menggunakan LFP, sehingga kita lihat kompetisi antara baterai yang diproduksi oleh LFP dan nikel kobalt,” kata Andry melalui pesan suara, Selasa (17/5/2022).
Dengan demikian, Andry menilai, kesepakatan atau komitmen investasi dari Tesla Inc. di Indonesia belum sepenuhnya jelas. Maksudnya, kebutuhan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik untuk mobil pabrikan Tesla sudah dipasok lewat LFP tersebut. Sementara, Andry menambahkan, bahan baku dari bijih nikel limonit dan kobalt relatif mahal dan pasokannya masih dinilai tidak memenuhi standar ESG untuk industri kendaraan listrik dunia. Baca Juga : KRAS Optimistis Pasokan Baja untuk Mobil Listrik Aman “Ini yang masih menjadi pertanyaan apakah memang Tesla tertarik karena mereka sudah menemukan alternatif baterai yang lebih murah dan aman begitu, jadi untuk deal commitment investasi saya rasa masih jadi pertanyaan juga ya,” kata dia. Di sisi lain, Andry berharap pemerintah dapat segera memperbaiki iklim investasi pada rantai pasok industri kendaraan listrik dalam negeri. Menurut dia, standar ESG yang ditetapkan oleh Tesla Inc. masih menjadi isu yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintah. “Tesla dapat diyakini oleh Indonesia bahwa nikel ini bisa sustainable tidak merusak lingkungan terus masalah illegal mining juga bisa terselesaikan. Mereka menginginkan rantai pasok dari hulu sampai hilir bisa sustainable, bisa memenuhi aspek-aspek ESG,” tuturnya. Baca Juga : Perdana, Toyota Perkenalkan Model Bisnis Penyewaan Mobil Listrik Seperti diberitakan sebelumnya, Bos SpaceX dan Tesla Elon Musk mengaku antusias dengan potensi kerjasama di Indonesia berkaitan dengan sejumlah lini bisnis yang bersentuhan dengan SpaceX dan Tesla. Elon menuturkan dirinya tengah mempelajari lebih lanjut ihwal sejumlah peluang yang bisa dijajaki SpaceX dan Tesla di Indonesia. Komitmen itu disampaikan Elon saat menyambut Presiden Joko Widodo atau Jokowi di pabrik SpaceX yang berlokasi di Boca chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). “Saya sangat senang dengan masa depan Indonesia, saya antusias dengan beberapa insinyur Indonesia yang kelihatannya optimis dan punya pandangan yang positif tentang masa depan yang tentu keren, saya pikir Indonesia punya potensi besar,” kata Elon seperti dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5/2022). Dengan demikian, Elon menegaskan, dirinya tengah mempelajari sejumlah peluang kerjasama di Indonesia. Peluang itu, kata dia, masih berkaitan dengan lini bisnis yang dikerjakan SpaceX dan Tesla. “Kita bisa mencoba melihat dari sisi Tesla dan SpaceX untuk membuat sejumlah kerjasama di Indonesia, kamu tahu saya sangat digerakan dengan semangat kalian, itu sangat baik untuk melihat energi positif,” tuturnya. Simak Video Pilihan di Bawah Ini : Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Mobil Listrik, Tesla Motors, elon musk, tesla, Kendaraan Listrik, Sepeda Motor Listrik, Mobil Listrik, Baterai Mobil Listrik Share: Editor : Kahfi Konten Premium Rahasia Sumber Cuan yang Bikin Kanye West Tajir Melintir Taylor Swift, Musik, dan 'Gula-gula' Kehidupan Kilau M Cash (MCAS) di Tengah Gejolak Saham Teknologi Dapatkan konten-konten eksklusif dari Bisnis.com dengan cara bergabung di BisnisID. Masuk / Daftar Lihat lainnya Subscribe Newsletter Bisnis Indonesia Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda. Baca artikel ini dan ikuti berita-berita terkini via Apps Bisnis.com. Download di sini : Berikan reaksi Anda! Suka 0% Terhibur 0% Bangga 0% Terinspirasi 0% Tidak Suka 0% Sedih 0% Ikuti terus berita terbaru dari
Ini yang masih menjadi pertanyaan apakah memang Tesla tertarik karena mereka sudah menemukan alternatif baterai yang lebih murah dan aman begitu, jadi untuk deal commitment investasi saya rasa masih jadi pertanyaan juga ya,” kata dia.
Di sisi lain, Andry berharap pemerintah dapat segera memperbaiki iklim investasi pada rantai pasok industri kendaraan listrik dalam negeri. Menurut dia, standar ESG yang ditetapkan oleh Tesla Inc. masih menjadi isu yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintah. “Tesla dapat diyakini oleh Indonesia bahwa nikel ini bisa sustainable tidak merusak lingkungan terus masalah illegal mining juga bisa terselesaikan. Mereka menginginkan rantai pasok dari hulu sampai hilir bisa sustainable, bisa memenuhi aspek-aspek ESG,” tuturnya. Baca Juga : Perdana
Seperti diberitakan sebelumnya, Bos SpaceX dan Tesla Elon Musk mengaku antusias dengan potensi kerjasama di Indonesia berkaitan dengan sejumlah lini bisnis yang bersentuhan dengan SpaceX dan Tesla. Elon menuturkan dirinya tengah mempelajari lebih lanjut ihwal sejumlah peluang yang bisa dijajaki SpaceX dan Tesla di Indonesia. Komitmen itu disampaikan Elon saat menyambut Presiden Joko Widodo atau Jokowi di pabrik SpaceX yang berlokasi di Boca chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). “Saya sangat senang dengan masa depan Indonesia, saya antusias dengan beberapa insinyur Indonesia yang kelihatannya optimis dan punya pandangan yang positif tentang masa depan yang tentu keren, saya pikir Indonesia punya potensi besar,” kata Elon seperti dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5/2022). Dengan demikian, Elon menegaskan, dirinya tengah mempelajari sejumlah peluang kerjasama di Indonesia. Peluang itu, kata dia, masih berkaitan dengan lini bisnis yang dikerjakan SpaceX dan Tesla. “Kita bisa mencoba melihat dari sisi Tesla dan SpaceX untuk membuat sejumlah kerjasama di Indonesia, kamu tahu saya sangat digerakan dengan semangat kalian, itu sangat baik untuk melihat energi positif,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Tesla Sudah Tinggalkan Nikel Kobalt, Indonesia Mengharapkan Apa?", Klik selengkapnya di sini: https://m.bisnis.com/otomotif/read/20220517/46/1533856/tesla-sudah-tinggalkan-nikel-kobalt-indonesia-mengharapkan-apa.
Author: Nyoman Ary Wahyudi
Editor : Kahfi
Kasihan bos bajerrp, penipu yg tertipu
Bisnis.com, JAKARTA — Rencana investasi Tesla Inc. terkait dengan upaya penguatan rantai pasok global baterai kendaraan listrik di Indonesia bakal memiliki hambatan yang serius. Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan peluang kerjasama itu relatif sulit dilakukan lantaran Tesla sudah beralih untuk menggunakan katoda berbahan besi lithium iron phosphate atau LFP yang belakangan lebih efisien ketimbang bijih nikel limonit dan kobalt. Situasi itu, kata Andry, bakal membuat posisi tawar nikel Indonesia kalah bersaing dengan bahan baku baterai kendaraan listrik yang telah digunakan untuk mobil listrik Tesla Model 3 tipe Standard Range.
Ketika harga nikel dunia meningkat akibat moratorium ekspor nikel Ore dari Indonesia, Elon mencari cara dan ketemu bahwa salah satu sumber baterai yang murah dan aman itu menggunakan LFP, sehingga kita lihat kompetisi antara baterai yang diproduksi oleh LFP dan nikel kobalt,” kata Andry melalui pesan suara, Selasa (17/5/2022).
Dengan demikian, Andry menilai, kesepakatan atau komitmen investasi dari Tesla Inc. di Indonesia belum sepenuhnya jelas. Maksudnya, kebutuhan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik untuk mobil pabrikan Tesla sudah dipasok lewat LFP tersebut. Sementara, Andry menambahkan, bahan baku dari bijih nikel limonit dan kobalt relatif mahal dan pasokannya masih dinilai tidak memenuhi standar ESG untuk industri kendaraan listrik dunia. Baca Juga : KRAS Optimistis Pasokan Baja untuk Mobil Listrik Aman “Ini yang masih menjadi pertanyaan apakah memang Tesla tertarik karena mereka sudah menemukan alternatif baterai yang lebih murah dan aman begitu, jadi untuk deal commitment investasi saya rasa masih jadi pertanyaan juga ya,” kata dia. Di sisi lain, Andry berharap pemerintah dapat segera memperbaiki iklim investasi pada rantai pasok industri kendaraan listrik dalam negeri. Menurut dia, standar ESG yang ditetapkan oleh Tesla Inc. masih menjadi isu yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintah. “Tesla dapat diyakini oleh Indonesia bahwa nikel ini bisa sustainable tidak merusak lingkungan terus masalah illegal mining juga bisa terselesaikan. Mereka menginginkan rantai pasok dari hulu sampai hilir bisa sustainable, bisa memenuhi aspek-aspek ESG,” tuturnya. Baca Juga : Perdana, Toyota Perkenalkan Model Bisnis Penyewaan Mobil Listrik Seperti diberitakan sebelumnya, Bos SpaceX dan Tesla Elon Musk mengaku antusias dengan potensi kerjasama di Indonesia berkaitan dengan sejumlah lini bisnis yang bersentuhan dengan SpaceX dan Tesla. Elon menuturkan dirinya tengah mempelajari lebih lanjut ihwal sejumlah peluang yang bisa dijajaki SpaceX dan Tesla di Indonesia. Komitmen itu disampaikan Elon saat menyambut Presiden Joko Widodo atau Jokowi di pabrik SpaceX yang berlokasi di Boca chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). “Saya sangat senang dengan masa depan Indonesia, saya antusias dengan beberapa insinyur Indonesia yang kelihatannya optimis dan punya pandangan yang positif tentang masa depan yang tentu keren, saya pikir Indonesia punya potensi besar,” kata Elon seperti dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5/2022). Dengan demikian, Elon menegaskan, dirinya tengah mempelajari sejumlah peluang kerjasama di Indonesia. Peluang itu, kata dia, masih berkaitan dengan lini bisnis yang dikerjakan SpaceX dan Tesla. “Kita bisa mencoba melihat dari sisi Tesla dan SpaceX untuk membuat sejumlah kerjasama di Indonesia, kamu tahu saya sangat digerakan dengan semangat kalian, itu sangat baik untuk melihat energi positif,” tuturnya. Simak Video Pilihan di Bawah Ini : Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Mobil Listrik, Tesla Motors, elon musk, tesla, Kendaraan Listrik, Sepeda Motor Listrik, Mobil Listrik, Baterai Mobil Listrik Share: Editor : Kahfi Konten Premium Rahasia Sumber Cuan yang Bikin Kanye West Tajir Melintir Taylor Swift, Musik, dan 'Gula-gula' Kehidupan Kilau M Cash (MCAS) di Tengah Gejolak Saham Teknologi Dapatkan konten-konten eksklusif dari Bisnis.com dengan cara bergabung di BisnisID. Masuk / Daftar Lihat lainnya Subscribe Newsletter Bisnis Indonesia Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda. Baca artikel ini dan ikuti berita-berita terkini via Apps Bisnis.com. Download di sini : Berikan reaksi Anda! Suka 0% Terhibur 0% Bangga 0% Terinspirasi 0% Tidak Suka 0% Sedih 0% Ikuti terus berita terbaru dari
Ini yang masih menjadi pertanyaan apakah memang Tesla tertarik karena mereka sudah menemukan alternatif baterai yang lebih murah dan aman begitu, jadi untuk deal commitment investasi saya rasa masih jadi pertanyaan juga ya,” kata dia.
Di sisi lain, Andry berharap pemerintah dapat segera memperbaiki iklim investasi pada rantai pasok industri kendaraan listrik dalam negeri. Menurut dia, standar ESG yang ditetapkan oleh Tesla Inc. masih menjadi isu yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintah. “Tesla dapat diyakini oleh Indonesia bahwa nikel ini bisa sustainable tidak merusak lingkungan terus masalah illegal mining juga bisa terselesaikan. Mereka menginginkan rantai pasok dari hulu sampai hilir bisa sustainable, bisa memenuhi aspek-aspek ESG,” tuturnya. Baca Juga : Perdana
Seperti diberitakan sebelumnya, Bos SpaceX dan Tesla Elon Musk mengaku antusias dengan potensi kerjasama di Indonesia berkaitan dengan sejumlah lini bisnis yang bersentuhan dengan SpaceX dan Tesla. Elon menuturkan dirinya tengah mempelajari lebih lanjut ihwal sejumlah peluang yang bisa dijajaki SpaceX dan Tesla di Indonesia. Komitmen itu disampaikan Elon saat menyambut Presiden Joko Widodo atau Jokowi di pabrik SpaceX yang berlokasi di Boca chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). “Saya sangat senang dengan masa depan Indonesia, saya antusias dengan beberapa insinyur Indonesia yang kelihatannya optimis dan punya pandangan yang positif tentang masa depan yang tentu keren, saya pikir Indonesia punya potensi besar,” kata Elon seperti dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5/2022). Dengan demikian, Elon menegaskan, dirinya tengah mempelajari sejumlah peluang kerjasama di Indonesia. Peluang itu, kata dia, masih berkaitan dengan lini bisnis yang dikerjakan SpaceX dan Tesla. “Kita bisa mencoba melihat dari sisi Tesla dan SpaceX untuk membuat sejumlah kerjasama di Indonesia, kamu tahu saya sangat digerakan dengan semangat kalian, itu sangat baik untuk melihat energi positif,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Tesla Sudah Tinggalkan Nikel Kobalt, Indonesia Mengharapkan Apa?", Klik selengkapnya di sini: https://m.bisnis.com/otomotif/read/20220517/46/1533856/tesla-sudah-tinggalkan-nikel-kobalt-indonesia-mengharapkan-apa.
Author: Nyoman Ary Wahyudi
Editor : Kahfi
Kasihan bos bajerrp, penipu yg tertipu






muhamad.hanif.2 dan 4 lainnya memberi reputasi
-1
1.2K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan