Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Perjalanan #BikinBanggaIndonesia Naik Motor ke Gunung Bromo, Sensasional!
Perjalanan hidup rasanya tak lengkap jika tidak diwarnai dengan pengalaman naik gunung. Pertama kali ane naik gunung ya ke gunung Bromo.

Perjalan #BikinbanggaIndonesia ke gunung Bromo ini ane tempuh dengan naik motor bersama teman. Kita boncengan berdua lewat jalur Tumpang - Gubuk Klakah.

Ternyata sangat jauh, dari Kota Malang hingga sampai ke Savana di gunung Bromo memakan waktu 3 jam. Sungguh terasa begitu panjang dan membuat badan pegal - pegal. Apalagi jalannya nanjak dan menikung tajam.

Adrenalin ikut terpacu tatkala motor yang kita kendarai berjalan menanjak di jalanan berkelok tajam. Di sana kebanyakan yang naik ke atas adalah kendaraan berupa jeep dan motor cross.

Ane bersama teman sengaja memakai motor cross yang memang didesain untuk melewati jalanan bermedan ekstrim. Tak lupa sebelum berangkat, mesin kendaraan di cek terlebih dahulu. Apalagi olinya... tak boleh sampai telat mengganti.

Kita memakai Federal Oil agar perjalanan kami ke gunung Bromo lancar jaya tanpa kendala rantai putus atau semacamnya.

Contoh oli Federal Oil yang kita pakai kayak gini nih gan, tapi kita waktu itu pakai yang jenis racing.



Kalian bisa mendapatkan oli Federal Oil ini di bengkel - bengkel terdekat atau bisa langsung ke official webnya Federal Oil.

Ternyata jenis dan macam oli ini tuh banyak banget gansist! Ada yang khusus untuk motor matic, motor balap dan sebagainya.

Kebetulan pas hari ane ngebolang ke Bromo itu bertepatan dengan hari Minggu, jadi jalanan padat merayap. Banyak jeep yang melewati jalanan menuju gunung Bromo ini.

Destinasi pertama kita adalah ke sunrise point hill alias pananjakan. Kita tiba pada waktu shubuh di Pananjakan alias titik dimana kita bisa melihat matahari terbit dengan jelas. Menunggu sun riseyang indah di pemandangan indah dengan hamparan gunung yang terlihat sangat memukau saat pagi hari.

Pemandangannya sangat indah tapi anginnya begitu dingin dan menusuk hingga ke tulang. Tips dari ane, jangan lupa pakai jaket yang tebal dan sarung tangan. Jika tidak tahan dingin, rasanya bakal menggigil.

Barang yang wajib dibawa saat ke sini selain jaket dan pakaian penghangat diri adalah kamera, karena tak kalah pentingnya. Usahakan bawa kamera dengan kapasitas memori yang tinggi.

Karena memang bikin ketagihan memotret gan pemandangannya! Bisa - bisa lupa waktu deh menjepret gambar dari berbagai angle tuh. Bahkan kalau hanya sekedar memotret dengan ponsel rasanya tak akan cukup jika memori ROM HP kalian terbatas.

Sambil menunggu matahari terbit, di sekitar pananjakan sun rise point hill ada warung - warung yang menyediakan makanan ringan dan minuman hangat semacam mie instan, teh dan kopi.

Untuk toilet juga disediakan, agan dan sista perlu membawa uang goceng untuk sekali pakai toilet.

Suasana syahdu akan begitu terasa saat matahari mulai menampakkan sinarnya. Begitu terasa kehangatan sinar matahari di sana membuat semilir angin dingin tadi mereda.

Pengunjung bisa berfoto ria sepuasnya dengan background gunung Bromo dan matahari terbit.

Setelah dari Pananjakan, kita turun dan kembali naik motor untuk menuju bukit widodaren.

Bukit widodaren ini jalanannya berupa gurun pasir. Tapi suasananya benar - benar khas, seperti tengah berada di area yang luas tanpa pepohonan dan tanaman apapun. Udaranya panas tapi angin disana berhembus begitu kencang.

Usahakan juga memakai kacamata saat berada di gumuk pasir ini karena debu banyak beterbangan dan sangat mudah masuk ke mata. Tujuannya hanya sebagai pelindung supaya mata kita tak banyak disusupi debu pasir gunung Bromo yang kerap beterbangan terbawa angin.

Motor kami melaju dengan pelan karena area ini licin dan rawan membuat pengunjung terjatuh.

Saat itu kami berdua melewati gumuk pasir dan ada pengunjung yang jatuh saat mengendarai motor karena bannya tergelincir. Kontan saja hal itu sangat mengejutkan!

Gumuk pasir sudah sangat mirip dengan gurun namun pasirnya berwarna lebih gelap, tidak cokelat seperti gurun pasir yang ada di Timur Tengah.

Apalagi medan di gumuk pasir ini banyak yang tidak rata dan jalannya bergelombang, membuat semua orang yang melewatinya harus merasakan sensasi perut seperti dikocok.

Sampai di bukit widodaren kita berfoto ria dengan bermandikan cahaya matahari. Banyak pemilik kuda yang menyewakan kudanya untuk sekedar bisa diajak foto.

Tarif sewa kuda adalah Rp.20.000 per sekali sewa dan waktunya pun tidak bisa lama - lama.

Ane mencoba naik kuda dan hanya berputar di sekitaran motor saja selama 10 menit dan kemudian ane harus turun dari kuda yang terbilang masih kecil. Entah jenis kudanya yang kecil atau bagaimana, yang jelas menurut ane ini kudanya seperti masih anak - anak.

Beruntung cuaca tidak hujan saat ane main ke gunung Bromo. Cuaca cerah dan bersahabat. Sunrise tadi pagi juga muncul dengan sempurna.

Tidak ada genangan air di gumuk pasir yang konon katanya menjadi penyebab kecelakaan para pengunjung yang mengendarai motor.

Naik motor ke gunung Bromo itu sumpah berkesan banget bagi ane, karena sensasinya tidak bisa dilupakan. Baik karena adrenalin ketika motor melaju hingga sensasi rasa pegal linu di kaki dan punggung yang masih terasa sampai ane pulang.

Selesai dari bukit widodaren... ane dan teman ane ke padang savana bromo, seluruh bukit yang terbentang luas di sekitar kami ditumbuhi rerumputan hijau yang menyejukkan mata.

Indah sekali savana gunung Bromo, membuat ane ingin kembali ke sana. Ada beberapa pedagang kaki lima yang bertengger di sana. Disediakan pula terpal untuk pengunjung yang ingin makan bakso dan gorengan di savana.

Syahdu dan tak terlupakan! Diiringi angin sepoi - sepoi, ane dan teman ane duduk di rerumputan sambil tak lupa mengabadikan momen di pemandangan yang super duper alami dan menyejukkan ini.

Tidak ada hewan buas di sini, bahkan nyamuk pun tidak ada. Karena kita di savana Bromo pas di siang hari, jadi suhunya lumayan hangat. Namun tidak terlalu gerah juga kalau kita memakai jaket.

Awan putih seolah begitu dekat ketika kita berada di savana Bromo. Bahkan bayangan awan ini begitu kontras jika dilihat dari bawah. Di tempat ane duduk begitu teduh akibat ada awan di atas kami sedangkan jarak 20 meter kemudian panas, sebuah pemandangan yang menurut ane sangat unik dan tidak pernah ane temukan di tempat lain.

Paling pas jika naik ke gunung Bromo, apalagi bagi yang melakukan perjalanan dengan mengendarai motor, lebih baik membawa minuman dan makanan ringan sendiri dari rumah. Bukan apa - apa... karena tidak semua tempat menyediakan apa yang kita butuhkan.

Khusus di savana Bromo, kalian tidak akan menjumpai banyak warung... apalagi toilet. Jadi pastikan sebelum ke savana, buang air dulu di toilet.

Bagi pemotor, cek juga kondisi kendaraan sebelum dan sesudah ke sana. Kalau bisa sih ganti oli dulu daripada motornya kenapa - napa karena tanjakannya ekstrim, jalannya juga bergelombang ga karuan meskipun pasirnya halus.

Kira - kira begitulah pengalaman pertama ane naik gunung Bromo mengendarai motor memakai oli Federal Oil. Alhamdulillah bebas hambatan, lancar jaya, kendaraan juga nggak rewel.

Kapan - kapan ane malah pengen ke sana lagi ke kawah dan pura luhur poten yang belum sempat ane kunjungi kemarin karena sudah kesorean akibat keasikan foto di sunrise point hill, bukit widodaren dan savana bromo.



Perjalanan #BikinBanggaIndonesia
Diubah oleh adnanami 14-04-2022 19:12
0
555
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan