4 Fakta Unik Dibalik Buku Habis Gelap Terbitlah Terang !
TS
zeropromosi
4 Fakta Unik Dibalik Buku Habis Gelap Terbitlah Terang !
Hai sobat ! Tak lama lagi masyarakat Indonesia akan merayakan hari kelahiran pahlawan wanita R.A Kartini. Beliau merupakan salah satu pahlawan wanita indonesia yang berpengaruh, kisahnya yang menginspirasi juga dituangkan dalam beberapa buku salah satunya Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini sangat terkenal namun tak banyak yang dapat memahami lebih dalam tentang Kartini dari buku ini. Oleh karena itu kali ini zeropromosi ingin memberitahukan beberapa fakta unik mengenaai R.A. Kartini dalam buku ini, yuk simak faktanya sampai selesai !
1. Bukan Karangan Kartini merupakan fakta menarik dibalik buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Spoiler for spoiler:
Mungkin banyak masyarakat Indonesia yang mengatakan bahwa buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” merupakan buku yang ditulis atau karangan asli dari sang pahlawan, padahal kenyataan justru tidak seperti itu alias buku ini bukanlah buku karangan Kartini. Jika dilihat dari isinya, buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” ini memang dikatakan berisikan surat-surat yang Kartini tulis dan kirim kepada teman-temannya di Belanda, akan tetapi yang menjadikan nya sebagai sebuah buku adalah J.H. Abedanon yang merupakan salah satu sahabat penanya di Belanda yang menjabat menjabat sebagai menteri kebudayaan, agama, dan kerajinan Hindia Belanda. Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” ini berisikan kumpulan surat Yang Kartini tulis yang kemudian disusun menjadi sebuah buku oleh J.H. Abendanon pada tahun 1911.
Awalnya buku ini ditulis dalam bahasa Belanda dengan judul “Door Duisternis tot Licht” dan telah dicetak sebanyak 5 kali dimana pada cetakan terakhirnya disertai dengan tambahan surat Kartini. Buku ini memang berisikan surat-surat yang ditulis oleh Kartini namun bukan Kartinilah yang menjadikannya sebuah buku, menurut sejarah Kartini belum sempat menulis buku satupun hingga ia wafat. (Baca juga Memo Recycle H-033)
2. Awalnya Diterbitkan Untuk Tujuan Politik merupakan fakta menarik dibalik buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Spoiler for spoiler:
Harus sobat zero ketahui, awal mula penerbitan buku “Door Duisternis tot Licht” yang disusun oleh j.H. Abedanon ini adalah semata-mata untuk tujuan politik. Abendanon merupakan salah satu pejabat yang sangat mendukung Politik Etis sata itu. Ia pernah menyatakan bahwa penduduk pribumi Hindia Belanda berhak atas perlakuan yang sama sepenuhnya dengan orang Eropa dan menolak diskriminasi. Bahkan secara khusus ia mempromosikan pendidikan Barat berbahasa Belanda untuk pribumi dan perempuan pada khususnya. Namun, ia pernah berubah sikap menghalangi Kartini untuk bersekolah di Belanda dengan alasan agar moral Politik Etis tetap terjaga dan kekhawatiran bahwa ia akan mendorong kelahiran kaum proletariat pribumi yang suka menunjuk keburukan sosial di Hindia Belanda. Oleh karena itu, saat Kartini wafat J.H Abendanon yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda menerbitkan kumpulan surat Kartini menjadi sebuah buku dengan tujuan untuk galang dana guna mendirikan sekolah khusus bagi murid-murid Jawa. Ia sempat mengusahakan saat masih menjabat di kantor pendidikan pribumi, tapi ditolak oleh pemerintah Hindia Belanda. (Baca juga Memo Notes Week N-805)
3. Terinspirasi Dari Al-Qur’an merupakan fakta menarik dibalik buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Spoiler for spoiler:
Sebelum namanya ditetapkan sebagai seorang pahlawan perjuangan dan hari lahirnya dijadikan sebagai peringatan hari Kartini, Kartini merupakan seorang gadis Jepara keturunan bangsawan yang juga merupakan keturunan ahli agama. Kartini lahir dari pasangan suami istri yaitu Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan Bupati Jepara dengan M.A. Ngasirah putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Sejak kecil Kartini selalu mendapatkan pelajaran agama dengan baik hingga saat ia belajar mengaji dengan gurunya dan ia tidak mengerti dengan apa arti dari ayat Al-Qur’an yang ia baca. Kartini menanyakan apa arti dan makna dari ayat tersebut namun Kartini juga dimarahi oleh guru ngajinya. Al-Qur’an yang beredar tak diterjemahkan dan mereka membacanya tanpa mengetahui apa makna yang sebenarnya. Sejak saat itu Kartini gelisah dan penasaran dengan isi ayat-ayat Al-Qur’an. Kartini dengan rasa ingin tahunya yang besar hanya bisa menceritakannya kepada teman nya yang bernama Stella. Hingga saat ia sudah tidak ingin lagi memperlajari Al-Qur’an, Kartini justru bertemu dengan Kiai Sholeh saat sedang memberikan pengajaran tentang tafsir surat Al Fatihah.
Hal ini menjadi hal yang baru untuk Kartini sampai-sampai ia sangat tertarik untuk berguru dengan Kiai Sholeh. Setelah itu Kiai Sholeh menerjemahkan ayat demi ayat, juz demi juz yang ada dalam Al-Qur’an. Kemudian pada saat Kartini menikah, Kiai Sholeh memberikannya terjemahan sebanyak 13 juz sebagai hadiah perkimpoian Kartini. Surat yang diterjemahkan Kiai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim, Kartini langsung mempelajarinya dengan serius. Namun Kartini tidak bisa mendapatkan terjemahan surat berikutnya karena Kiai Sholeh meninggal dunia sebelum bisa menyelesaikan terjemahan surat-surat lainnya. Jika dilihat dari judul buku Kartini "Habis Gelap Terbitlah Terang” yang banyak terdapat juga dalam setiap surat yang ditulis Kartini, ternyata Kartini terinspirasi dari Al Quran surat Al Baqarah ayat 257; “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya.”(Q.S:2:257). Inilah sebenarnya awal dari yang dimaksud “Dari gelap menuju cahaya”.
4. Terdapat Banyak Versi merupakan fakta menarik dibalik buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Spoiler for spoiler:
Awalnya buku ini berjudul “Door Duisternis Tot Licht, Gedachten van RA. Kartini” yang kemudian di terjemahkan oleh Armijn Pane ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” agar masyarakat Indonesia juga bisa memahami isi dari kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini. Akan tetapi berbeda dengan buku yang diterbitkan oleh J.H. Abendanon, buku terjemahan Armijn Pane ini tidak menulis semua surat yang Kartini tulis, Armijn Pane hanya menterjemahkan sebanyak 87 surat dengan alasan agar buku ini dapat dibaca sebagai roman dan memudahkan pemahaman kisah hidup Kartini selama ini.
Bukan hanya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, buku ini juga diterjemahkan dalam beberapa bahasa seperti bahasa Inggris, Melayu, Jawa, dan Sunda. Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” ini juga telah diterjemahkan oleh mahasiswa studi sastra di Universitas Leiden yaitu Sulastin Sutrisno dengan penulisan yang lebih berbeda. Buku terjemahan Sulastin Sutrisno ini diberikan judul “Surat-Surat Kartini, Renungan Tentang Dan Untuk Bangsanya” dan diterbitkan oleh Djambatan pada tahun 1979.
Nah sobat zeropromosi, itulah beberapa fakta menarik dibalik buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang terkenal. Selain meneladani sifat-sifat Kartini, kamu juga wajib tau seputar surat-surat yang Kartini tulis selama hidupnya. Jadi fakta yang mana nih yang belum kamu ketahui ? Yuk komen dibawah, jika ada yang ingin ditambahkan juga bisa komen di kolom komentar yaa agar kita bisa sama-sama belajar dan berbagi pengetahuan. Nah kalian juga bisa menggunakan souvenir memo untuk berbagai souvenir di peringatan hari Kartini.
Sekian dan semoga artikel ini bisa memberikan manfaat serta menginspirasi sobat zero semua. Jangan lupa share artikel ini ke semua teman, kerabat dan keluarga kamu ya. Terimakasih sudah membaca dan selamat Hari Kartini untuk semua perempuan hebat di Indonesia ! Yuk teruskan perjuangan Kartini !