Berita mengenai IKN atau Ibu Kota Negara baru Indonesia sudah banyak bermunculan akhir-akhir ini, salah satu berita yang banyak menyita perhatian publik adalah soal "rencana urunan dana masyarakat untuk keperluan pembangunan IKN baru".

Hal ini banyak menimbulkan pro dan kontra yang ada di masyarakat Indonesia. Mungkin jika dipikir secara pendek, memang timbul tanda tanya "mengapa kita ikut urun mendanai pembangunan IKN baru, sedangkan itu adalah proyek pemerintah?".

Ya, jika kita berpikir demikian tentu kurang masuk akal soal rencana urunan dana masyarakat untuk keperluan pembangunan IKN baru tersebut. Namun kalau kita berpikir lebih dalam lagi, tentu pemerintah tidak serta-merta meminta warga Indonesia urunan uang lalu disetorkan begitu saja. *gatau lagi kalau iya

Menurut ane, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah dalam "rencana urunan dana masyarakat untuk keperluan pembangunan IKN baru" adalah lewat kegiatan investasi. Mungkin ini lebih masuk akal ketimbang main klaim kalau pemerintah bakal kirim orang untuk meminta urunan dana pembangunan IKN.

Seperti yang kita tahu, akhir-akhir ini kegiatan investasi sedang banyak dibicarakan oleh banyak orang, entah masyarakat awam ataupun yang sudah lama terjun di dunia investasi pun juga ikut membicarakan kembali.



Pemerintah Indonesia pun tidak diam begitu saja ketika investasi ini sedang populer di negaranya. Melalui Kementerian Keuangan, di tahun 2019 pemerintah mulai menerbitkan salah satu instrumen investasi bernama SBN atau Surat Berharga Negara. Apa itu Surat Berharga Negara?

Dikutip dari bibit.id, Surat Berharga Negara (SBN) merupakan instrumen investasi berupa surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara. Melalui investasi SBN, skema mudahnya kita akan meminjamkan uang kepada pemerintah, dan sebagai gantinya kita akan mendapatkan keuntungan berupa kupon (bunga obligasi).

Di dalam SBN sendiri terdapat banyak jenis, dikutip dari bareksa.comjenis-jenis tersebut antara lain :
1. Savings Bond Ritel (SBR) / Surat Utang Negara (SUN)
2. Sukuk Tabungan (ST) / Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
3. Obligasi Negara Ritel (ORI) / Surat Utang Negara (SUN)
4. Sukuk Ritel (SR) / Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Tiap jenis investasi yang ada di SBN juga terdapat beragam produk yang biasa dikeluarkan pemerintah dalam periode tertentu. Jadi kalau kita ingin membeli produk tersebut, maka harus dibeli saat masa periode berlangsung, diluar itu kita tidak bisa membelinya dan harus menunggu produk baru dikeluarkan.



Dikutip dari bibit.id, investasi SBN (Surat Berharga Negara) ini digunakan pemerintah untuk APBN dan juga membantu pembangunan infrastruktur seperti seperti jalan tol, jembatan, rel kereta, dan yang lainnya. Ini artinya, pembangunan IKN baru pun berpeluang didanai oleh SBN.

Dikutip dari ocbcnisp.com, keuntungan dari berinvestasi di SBN antara lain :
- Berpartisipasi dalam membangun negara melalui investasi.
- Pajak yang diterima dari SBN lebih kecil dibandingkan pajak dari produk investasi lainnya.
- Tidak terpengaruh atas naik turunnya pasar.
- Bunga yang kompetitif menjadi peluang bagi para investor.
- Pembayaran kupon dan pokok dijamin Undang-undang.

Jadi, jika kamu ingin berpartisipasi atau 'urun dana' dalam pembangunan IKN lewat investasi, kamu bisa membeli produk yang ada di SBN. Cara pembeliannya pun cukup mudah, karena sudah banyak aplikasi smartphone yang menjadi jembatan pembelian produk SBN atau mitra distribusi penjualan SBN ini.

Disclaimer : Disini TS hanya bermaksud memaparkan pengetahuan mengenai 'IKN' dan 'investasi SBN', segala kerugian diluar itu ditanggung pembaca masing-masing. Semua investasi mengandung risiko, pelajari dan pahami dahulu sebelum terjun ke dunia investasi.

Referensi diambil dari berbagai sumber.

Original Content © Leon. All Rights Reserved.