Kaskus

Regional

terbitcomytAvatar border
TS
terbitcomyt
Ensiklopedia Akhir Zaman



Ensiklopedia AKHIR ZAMAN - Peta Akhir Zaman Yang Digambarkan Hadist Yang Harus Di Ketahui *** Kaum Muslim hari ini lupa akan kodratnya, mereka lebih mempercayai Ustad dan Kiayi tapi sayang dia tidak tahu watak orang-orang Munafiq yang digambarkan dalam Al-Quran yang special mengupas orang-orang Munafiq di surat Al Munafiqun. Berikut adalah gambaran Akhir Zaman yang telah di sampaikan Allah melalui Jibril kepada Rasulululah ﷺ, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga dua kelompok besar saling berperang dan banyak terbunuh di antara dua kelompok tersebut, yang seruan mereka adalah satu. Dan hingga dibangkitkannya para Dajjal lagi pendusta hampir 30 orang, semuanya mengaku bahwa dirinya Rasulullah, dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa, zaman berdekatan, fitnah menjadi muncul, banyak terjadi pembunuhan, berlimpah ruahnya harta di tengah kalian sehingga para pemilik harta bingung terhadap orang yang akan menerima shadaqahnya. Sampai dia berusaha menawarkannya kepada seseorang namun orang tersebut berkata: ‘Saya tidak membutuhkannya’; orang berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan. Ketika seseorang lewat pada sebuah kuburan dia berkata:‘Aduhai jika saya berada di sana’; terbitnya matahari dari sebelah barat dan apabila terbit dari sebelah barat di saat orang-orang melihatnya, mereka beriman seluruhnya (maka itulah waktu yang tidak bermanfaat keimanan bagi setiap orang yang sebelumnya dia tidak beriman atau dia tidak berbuat kebaikan dengan keimanannya).” Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam dua tempat (no. 3340 dalam Kitabul Manaqib dan no. 6588 dalam Kitab Al-Fitan) dan Muslim rahimahullahu dalam dua tempat (no. 8 dalam Muqaddimah dan no. 5205 dalam Kitab Al-Fitan Wa Asyrathis Sa’ah) “Tidak akan tegak hari kiamat hingga terjadi peperangan antara dua kelompok besar. Korban besar terjadi di antara keduanya. Kedua kelompok itu memiliki seruan yang sama (yakni keduanya dari kaum muslimin, -pen).” (HR. al-Bukhari, “Kitab al-Fitan” 13/88 no. 6588, Fathul Bari, Muslim 18/13 “Kitab al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah” dari sahabat Abu Hurairah) Nabi ﷺ bersabda, “Pergilah ke Syam karena itulah bumi Allah yang paling baik. Allah memilih manusia terbaik hidup di sana. Jika kalian tidak hendak pergi ke sana (Syam) maka pergilah ke Yaman dan minumlah dari aliran sungainya,” (Sunan Abi Dawud; Musnad Ahmad; Shahih Ibn Hibban,16:295; al Hakim, al-Mustadrak, 4:510; al Bayhaqi, Sunan al-Kubra, 9:179). “Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi ﷺ: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad) ‘Abd Allahibn ‘Amr ibn al-’Ash meriwayatkan, Nabi ﷺ bersabda, “Akan datang suatu masa ketika semua orang beriman pasti akan pergi ke Syam.” (Al-Hakim, Al Mustadrak ‘AlaShahihain 4:457. Adz Dzahabi menyepakati sebagai hadits shahih berdasar syaratal-Bukhari dan Muslim) Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Daud bin Abu Hind dari Abu ‘Utsman dari Sa’d bin Abu Waqqash dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang-orang Maghrib (Syam) akan terus nampak di atas kebenaran hingga datang hari kiamat.” (HR.Muslim) “Sebagian umatku ada yang selalu melaksanakan perintah Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang keputusan Allah, dan mereka senantiasa dalam keadaan demikian. Mu’adz berkata: dan mereka ada di Syam.“ (HR.Bukhari) “Salamah bin Nufail berkata: Aku datang menemui Nabi ﷺ dan berkata: Aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi ﷺ menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad) Telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Pusat kepemimpinan kaum Muslimin pada hari peperangan yang paling besar (Al Malhamah Al Kubra) adalah di sebuah negeri yang bernama Ghuthah, yang mana di negeri itu terdapat sebuah kota yang bernama Damsyik (Damaskus). Ia merupakan tempat tinggal yang terbaik bagi kaum Muslimin pada waktu itu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al Hakim) Salah seorang sahabat Rasulullah ﷺ berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Syam akan terbuka untuk kamu. Jika kamu diberi pilihan tempat tinggal, maka pilihlah tempat tinggal di kota yang bernama Damaskus. Ia adalah benteng Muslimin dari pertempuran dan kekuatan mereka bersumber dari sana di tempat yang bernama Ghuthah.” (HR. Ahmad no. 17470) Abu Darda berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya kekuatan Muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Dawud no. 4300) "Benteng kaum muslimin akan berada di Ghuthah, yang berada di antara kota-kota terbaik di Syam.” (HR Abu Dawud dan Ahmad) Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika terjadi pertempuran besar maka Allah mengutus utusannya dari berbagai lapisan masyarakat, mereka memiliki kuda terbaik dan senjata perang terhebat, dan Allah mengkokohkan agama ini dengan mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 4080) Do'a Nabi: “Ya Allah, berkahi setiap takaran sha’ dan mudd kami. Berkahi kami di Makkah dan Madinah. Berkahi kami di Syam dan Yaman,” (Al-Thabrani, al-Kabir, 12:84, hadits ke-12.553, al-Haytsami, Majma ‘al-Zawaid, 3:305, Abu Nu’aym al Hilyah, 6:133) Telah bersabda Rasulullah ﷺ : “Kalian akan perangi Jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum (Romawi), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR. Muslim. 5161) Rasulullah ﷺ bersabda, “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama, mereka melawan satu musuh dari belakang mereka. Lalu kalian selamat (menang) dan akan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka berdirilah seorang laki-laki dari kaum Rum, lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata, “Salib telah menang”. Maka datanglah kepadanya seorang laki-laki dari kaum Muslimin, lalu ia membunuh laki-laki Rum tersebut. Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah peperangan, dimana mereka akan menghadapi kalian di bawah 80 bendera, dan tiap-tiap bendera terdapat 12.000 tentara.” (Diriwayatkan oleh imam Ahmad, abu Daud, ibnuMajah, dishohihkan oleh al Albani dalam mantahqiq hadits-hadits misyqot No.5452) "Perang al-Malhamah Kubro terjadi selama 4 hari berturut-turut, ⅓ dari kaum Muslimin melarikan diri dari pertempuran, yang mana dosa mereka tidak akan diampuni oleh Allah. Dan ⅓ lagi mendapatkan syahid, dan sisanya yang ⅓ akan mendapatkan kemenangan yang mana mereka tidak akan tersesat untuk selama-lamanya." (Shohih Muslim dalam al Fitan wa Asyratus Sa’ah 18/21-22) Dalam hadits lain disebutkan, “Pada waktu pertempuran itu akan terjadi kemurtadan yang sangat banyak. Kemudian kaum Muslimin maju dengan satu pasukan depan yang berani mati (syurthoh), yang tidak akan mundur kecuali dalam keadaan menang. Lalu mereka terus bertempur hingga mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak mendapatkan ghanimah, hingga tidak ada yang dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan Muslimin itu hancur. Kemudian kaum Muslimin maju dengan satu pasukan berani mati, yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka terus bertempur hingga mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak mendapatkan ghanimah, hingga tidak ada yang dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan Muslimin itu hancur. Kemudian kaum Muslimin maju dengan satu pasukan berani mati, yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang, mereka terus bertempur sampai senja. Maka setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan kaum Muslimin itu hancur. Maka ketika telah sampai hari ke empat, bangkitlah seluruh umat Islam, lalu Allah subhaanahu wata’aalaa menimpakan bencana terhadap mereka (kaum rum) dan terbunuhlah mereka dengan dahsyatnya, hingga tidak pernah dilihat oleh orang sebelumnya. Sehingga apabila burung melewati kawasan mereka, maka burung itu akan mati sebelum melewati mereka…” (HR. Muslim dari Jabir) Dari Sauban katanya, bersabda Rasulullah ﷺ : “Akan berbunuh-bunuhan (berperang) dekat tempat simpanan Ka’bah kamu tiga beradik. Semuanya adalah anak-anak kepada seorang (bekas) khalifah. Kemudian tidak seorangpun antara mereka yang dapat (harta itu atau menjadi khalifah). Kemudian muncullah Panji-panji Hitam dari sebelah Timur, lalu mereka akan membunuh kamu semua dengan satu pembunuhan (yang paling dahsyat) yang belum pernah dilakukan oleh kaum manapun.” Kemudian baginda menyebutkan sesuatu yang saya tidak berapa ingat. Kemudian baginda bersabda, “Maka apabila kamu semua melihatnya, hendaklah kamu segera berbai'atlah kepadanya walaupun terpaksa merangkak di atas salju karena di sisinya adalah Khalifah Allah, yaitu Al Mahdi.” (HR. Ibnu Majah) Rasulullah ﷺ bersabda : “Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera hitam, maka tidak ada seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan di Eliya (Al-Quds).“ [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad] Sabda Nabi ﷺ, “Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya ditengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk. ”Maksudnya ialah Al-Mahdi." (HR. Ibnu Majah, Abu Nuaim dan Al-Hakim) Sabda Nabi ﷺ : “Al-Mahdi akan datang (muncul) setelah munculnya Panji-panji Hitam dari sebelah Timur yang mana pasukan itu tidak pernah kalah dengan pasukan manapun.” (HR. Ibnu Majah) Telah bersabda Rasulullah ﷺ : “Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka’bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi." (HR. Muslim) Ummu Salamah berkata dalam riwayat lain bahwa Rasulullah ﷺ mengatakan : “Akan ada perselisihan saat salah seorang khalifah meninggal dunia. Kemudian keluarlah seorang khalifah dari Bani Hasyim, dia datang ke Makkah dan orang-orang menyuruhnya keluar dari rumahnya, lalu ia pergi ke ka`bah diantara rukun (hajar aswad) dan maqam Ibrahim. Maka dikirimlah beberapa pasukan dari negeri Syam (untuk membunuhnya…).” (HR. Ath-Thabrani) Telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Akan terjadi suatu perselisihan ketika meninggalnya seorang khalifah. Maka keluarlah seorang laki-laki dari penduduk Madinah dan ia lari ke Mekah. Lalu datanglah kepadanya orang-orang yang berasal dari penduduk Mekah, dan mereka membawa laki-laki tersebut dengan paksa kemudian membai’atnya antara sudut Ka’bah dengan maqam Ibrahim.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Ummu Salamah. Riwayat Ibn Abi Syaibah danThabrani dalam Al Ausath). “Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia di bai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian di utuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka di benamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR. Abu Dawud 3737) Telah bersabda Rasulullah ﷺ : “Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka." (HR.Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah) Telah bersabda Rasulullah ﷺ : “Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka’bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka." (HR. Ahmad) “Ketika kalian melihatnya (kehadiran Al-Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR. Abu Dawud 4074) Diriwayatkan dari pada Ka'ab beliau berkata : "Apabila berkecamuk peperangan Bani Abbas dan pendukung pendukung panji-panji hitam mengikatkan kuda-kuda mereka di pohon Zaitun di Syam, Allah akan memusnahkan “Al Ashab” (seorang pemerintah negeri Syam sebelum kezahiran As Sufiani) bagi pihak mereka itu dan akan membunuhnya dan rata-rata dari kalangan keluarganya sehingga tidak tertinggal seorang pun, melainkan yang lari dan bersembunyi, dan akan jatuhlah dua golongan yaitu Bani Jaafar dan Bani Abbas, dan duduklah “Ibnu Akilatulkabd” (samaran bagi As Sufiani kerana dinisbahkan kepada Hindun ia itu isteri kepada Abu Sufian, yang telah mengeluarkan hati Saidina Hamzah dan memakannya pada peperangan Uhud) di atas mimbar di Damsyiq, dan akan keluarlah pula “Al Barbar” (penduduk Maghrib dan pendukung-pendukung panji-panji kuning yang menentang pendukung-pendukung panji-panji hitam) ke (tengah Syam) maka itulah tanda keluarnya Al Mahdi." – Alfitan (m/s 85) – Alhawi Lilfatawa (m/s 69) – Alburhan (Hadis 24). Diriwayatkan daripada Ali beliau berkata : "Akan berlaku fitnah di mana manusia akan memperoleh hasil dari padanya sepertimana ia memperolehi emas yang ada di lumbungnya, maka janganlah kamu mencerca penduduk Syam tetapi cercalah kezaliman mereka, karana sesungguhnya pada mereka itu terdapat (wali) Abdal, dan Allah akan mengutus ke atas mereka hujan dari langit lalu menenggelamkan mereka sehigga sekiranya mereka memerangi serigala-serigala mereka akan menewaskannya. Kemudian Allah akan mengutus di waktu itu seorang lelaki dari keturunan Rasulullah ﷺ bersama 12,000 orang jika sedikit, dan 15,000 orang jika banyak, tanda-tanda mereka “amt amt” (maut bagi penentangnya) di bawah tiga bandera lalu mereka itu memerangi pasukan tujuh bandera tidak seorang pun di kalangan mereka yang memimpin bendera itu melainkan kesemuanya tamak akan kerajaan (kekuasaan), mereka pun berjuang dan tewas (atau menang), kemudian zahirlah Al Hasyimi (Pemuda Bani Hasyim) lalu Allah mengembalikan kepada manusia kesenangan hidup mereka sehinggalah Allah mengeluarkan Dajjal." – Mustadrak AL Hakim (Juzuk 4 m/s 553) – Majma’ Zawaid (Juzuk 7 m/s 317) – Alizaa’ah (m/s 127) Aisyah Umul Mu’minin telah berkata : “Pada suatu hari tubuh Rasulullah bergetar dalam tidurnya.” Lalu kami bertanya: “Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah (Ka’bah) untuk memburu seorang‘laki-laki’ Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka’bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai di sebuah padang pasir (Al Baida’) maka mereka ditelan bumi.” Kemudian kami bertanya: “Bukankah dijalan padang itu terdapat bermacam-macam orang?” beliau menjawab: “Benar, diantara mereka yang ditelan tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, ada pula yang dipaksa untuk berperang serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah akan membangkitkan mereka pada hari kebangkitan menurut niat mereka masing-masing.” (HR. Imam Bukhari pada kitab Al Buyu’, Bab: Ma Dzukira fii Al Aswaak) Sabda Nabi ﷺ : “Akan keluar dari sulbi ini seorang pemuda yang akan memenuhkan dunia ini dengan keadilan. Maka apabila kamu meyakini yang demikian itu, hendaklah kamu turut menyertai Pemuda dari Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang Panji-panji Al-Mahdi.” (HR. At-Tabrani) Kata tabiin : ”Sebelum al-Mahdi, raja Syam akan terbunuh, (di ikuti oleh) terbunuhnya raja Mesir. Bangsa Syam akan menawan kabilah dari Mesir. Seorang lelaki dari Timur berangkat mengibarkan Panji-panji Hitam, yang dikatakan dia itu adalah (berasal dari) bangsa Syam dan dialah yang akan menyerahkan kekuasaannya kepada Al-Mahdi.” Dari Abdullah bin Al-Haris katanya Nabi ﷺ bersabda : “Akan ada orang-orang yang keluar dari sebelah Timur, lalu mereka mempersiapkan segala urusan untuk Al-Mahdi, yakni pemerintahannya.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tabrani) Kata sahabat : “Al-Mahdi berserta askarnya (tentaranya) akan muncul dari Timur. Sekiranya gunung menjadi penghalang (perjalanan) mereka, niscaya gunung itu akan (mereka pukul sehingga) hancur rata menjadi jalan mereka.” Al Walid bin Muslim telah meriwayatkan kepada kami dari Abi Abdillah dari Abdil Karim Abi Umayyah dari Muhammad Ibnil Hanafiah katanya: "Akan keluar panji-panji hitam Bani Abbas kemudian akan keluar dari Khurasan satu lagi panji-panji hitam, kopiah mereka berwarna hitam dan pakaian mereka berwarna putih, mereka diketuai oleh seorang lelaki yang digelar Syuaib bin Soleh bin Syuaib dari keturunan Bani Tamim. Mereka ini akan mengalahkan pasukan Sufyani sehingga tiba di Baitul Maqdis, dia akan menyerahkan pemerintahannya kepada Al-Mahdi dan menyerahkan kepadanya 300 orang dari Syam. Tempo diantara keluarnya dan dia menyerahkan pemerintahan kepada Imam Mahdi 72 bulan." – Alfitan oleh Alhafiz Nuaim bin Hammad (Hadis 851) – Alurful Wardi oleh Imam Sayuti (m/s 67-68) – Fatawa Hadisiah oleh Imam Ibnu Hajar Alhaitami (m/s 42) Daripada Ibnu Thufail bahawasanya Ali berkata kepadanya : "Wahai Amir! Apabila engkau mendengar kedatangan panji panji hitam dari sebelah Khurasan,sedangkan engkau di ketika itu sedang berada di dalam sebuah peti yang terkunci maka wajib bagi engkau memecahkan kunci tersebut beserta petinya sehingga engkau terbunuh di bawahnya, tetapi jika engkau tidak mampu maka hendaklah engkau bergolek sehingga engkau terbunuh di bawahnya." – Kanzul Ummal ( Juzuk 11 Hadis 315314) – Jam’ul Jawami’ (Juzuk 2 Hadis 212) Sabda Nabi ﷺ : “Sebelum Al-Mahdi (muncul), As-Sufyani akan muncul dengan 360 pasukan berkuda. Kemudian dengan di iringi 30,000 pasukan yang dipimpin oleh Kalb, yaitu bapa saudaranya. As-Sufyani kemudian mengerahkan pasukan ke Iraq. Dalam serangan ini, 100,000 orang terbunuh di Zaura’ yaitu suatu bandar di Timur. Setelah itu mereka menyerang Kufah pula. Ketika itu muncullah Panji-panji (Hitam) dari Timur. Lantas ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana kami dapat mengenalinya?” Nabi ﷺ menjawab, “Dia adalah dari keturunanku, perawakannya mirip kepada Bani Israel, seolah-olah wajahnya bercahaya-cahaya laksana bintang, pipi kanannya bertahi lalat hitam. Dia tampan orangnya, yang berusia 40 tahun. Dia akan didatangi oleh Wali-wali Abdal dari Syam, tokoh-tokoh Nujabak dari Mesir, Asoib dari Timur dan para pengikutnya…”




0
559
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan