lakonstoryAvatar border
TS
lakonstory
KUMPULAN CREEPY PASTA SERAM
KUMPULAN CREEPY PASTA SERAM

1. Malam 1 Suro
Klotek, klotek, klotek.....

Terdengar suara seseorang sedang membereskan sesuatu yang sepertinya berasal dari kamar yang terletak tepat disebelah kamar tempatku beristirahat malam itu.

Namun karena aku berfikir itu semua bukan urusanku, akhirnya akupun tetap melanjutkan tidurku sambil mulai memeluk guling yang ada didepanku..

Dan tidak beberapa lama kemudian, aku tiba tiba terbangun karena mencium aroma dupa yang tercium kuat menusuk hidung.

Karena aku tidak nyaman dengan semua aroma tersebut, akhirnya akupun bangun dan keluar dari kamarku untuk memastikan apa yang sebenarnya dilakukan oleh nenekku di malam itu..

Sesampainya aku dikamar nenek, tentu saja aku seketika membuka pintu kamarnya dan segera memanggil manggil namanya...

Namun anehnya, ketika aku membuka pintu kamarnya, bukanya nenek yang kulihat malam itu, melainkan kakeku yang saat itu terlihat duduk memangku diriku..

2. Petak umpet

10.9.8.7.6.5.4.3.2.1........

Hitungan tersebut terdengar sayu seiring diriku yang tidak lagi bisa ditemukan oleh rekan rekanku.....

3. Pagebluk

Saat ini, didepan rumahku, setiap malam selalu membuat api unggun kecil. Kedua orang tuaku memindahkan kasurnya ke lantai dengan alasan agar terhindar dari marabahaya.

Hal itu tentu saja berbanding terbalik dengan pemikiranku yang modern yang bisa dikatakan jauh dari hal hal yang tidak bisa dijelaskan secara akal dan logika.

Namun nyatanya, semuanya memang benar benar nyata.

Malam itu, aku memang merasakan cuaca malam semakin tidak enak saja, suara burung burung dan ayam peliharaanku semakin lama juga semakin berisik saja.

Hal itulah yang akhirnya membuat aku berjalan keluar kamar untuk memastikan jika semuanya baik baik saja.

Namun anehnya, ketika aku baru saja sampai diruang tengah rumahku, aku melihat kearah luar rumah melalui jendela kaca, ada seseorang yang terlihat sibuk mematikan api unggunku.

Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika lebih mendekatkan diri lagi kearah jendela ruang tamuku agar aku bisa melihat lebih jelas lagi siapa sebenarnya orang itu.

Dan ketika aku sudah bisa melihat dengan lebih jelas lagi,

Betapa terkejutnya aku ketika aku tau, jika orang tersebut adalah pak Amir.

Beliau adalah tetanggaku yang telah meninggal beberapa hari yang lalu.

4. Piano Tua

Masih sangat teringat jelas dikepalaku, pertama kali aku menempati rumah ini, aku memang melihat piano tua tersebut sering sekali berbunyi sendiri hingga akhirnya akupun tau jika ternyata yang membunyikan piano tersebut adalah aku, dan semua itu, tentu saja tanpa sepengetahuanku.

5 pencak silat.

Setiap ada acara desa tertentu, kami warga desa memang gemar mengundang suatu grub pencak silat yang memang sudah menjadi tontonan favorit di desa kami.

Bagaimana tidak, salah satu atraksi rombongan pencak silat tersebut adalah, mereka bisa memendam dirinya dibawah tanah selama 6 jam dan bangun sudah dalam keadaan berpakaian layaknya pocong dan tetap sehat dengan tidak ada satupun yang terlihat terluka.

6 Bus hantu

Saat itu aku memang sudah tau kalau aku berada di bus hantu dan tidak akan pernah bisa kembali pulang dengan selamat.

Namun karena tekanan keluarga dan tuntutan ekonomi lainnya, aku akhirnya terpaksa mengambil keputusan tersebut agar semuanya bisa memandangku sebagai orang yang berguna. " Ost Bus Hantu Alas Gumitir

7. Kopi Pait

" Ibu tiap malam kok bikin Kopi terus gak ibu minum sih bu " Tanyaku sambil kembali melihat ibuku menata secangkir kopi yang diletakkan disalah satu sudut ruang tamuku,

" Iya ini sudah tradisi turun temurun nak " jawab Ibuku santai,

" Terus Kopinya siapa yang minum bu " sahutku,

" Kakekmu " ucap ibu sambil pergi meninggalkanku dengan sebuah kebingungan, karena akupun tau, saat itu kakekku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

8. Alas Lali Jiwo ( Gunung Arjuna )

" Kok balik kesini lagi sih " ucapnya kesal,

" Iya nih, perasaan kita dari tadi muter muter terus, mana sepi banget lagi " sahut seseorang sambil teedengar mulai putus asa dengan semua keadaan yang ada.

( Percakapan ini kudengar saat aku beristirahat dijalur pendakian yang dikenal dengan sebutan Alas Lali Jiwo " Hutan Lupa Diri ". Tapi anehnya, aku hanya mendengarnya dengan tidak melihat seorangpun ada disana ).

9. Hutan Larangan

Benar sekali, malam itu aku memang masuk kedalam hutan tersebut dan tidak berhasil keluar lagi, Bahkan hingga cerita ini ditulis, aku masih disini dan menunggumu datang untuk mengajakku pergi.

Sekian......

0
575
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan