- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lah, Kalau Pacaran Sama Abdi Negara, Emang Apa Salahnya?


TS
cangkeman.net
Lah, Kalau Pacaran Sama Abdi Negara, Emang Apa Salahnya?
Cangkeman.net - Suasana kajian asmara akhir-akhir ini semakin membludak di kalangan remaja. Salah satu dari banyaknya kajian asmara adalah topik perihal polemik tentang perempuan yang punya pacar abdi negara. Saya sampai pusing, setiap kali buka laman sosial media, penuh dengan sindirian-sindiran atau diktum yang menyangkut pacar yang statusnya sebagai abdi negara.
Memang apa masalahnya sih, punya pacar seorangabdi negara? Kok se-begitu excited-nya para netizen khususnya para laki-laki meributkan perihal ini? Wong, ya abdi negara itu bukan penjahat, bukan yang merugikan masyarakat. Paling-paling yah merugikan kamu yang enggak bisa merebut hati ceweknya, bukan?
Ya, memang akhir-akhir ini laman berita diepenuhi dengan peristiwa abdi negara yang perilakuknya jauh dari nilai kemanusiaan. Tapi kan bukan berarti dengan memilih abdi negara sebagai seorang pasangan itu keliru, dong? Apalagi kan kaitannya asmara, yang di mana sangat pekat sekali dengan subjektivitas.
Dalam hal ini, bukan berarti saya membela abdi negara atau pacarnya, saya juga bukan seorang abdi negara, apalagi seorang Public Relations di pihak tertentu. Sebagai sesama laki-laki, saya hanya mencoba meluruskan apa yang seharusnya diluruskan. Seperti ada sebagian orang yang menyindir itu dengan membandingkan statusnya dengan status abdi negara serta menginformasikan bahwa akan lebih untung mempunyai pasangan yang berprofesi seperti dirinya daripada berprofesi sebagai abdi negara. Yah memang, namanya profesi sudah pasti ada plus minusnya. Tapi bukan berarti kita bisa menghegemoni cewek-cewek buat enggak memilih abdi negara sebagai pasangan.
Peristiwa ini memang agaknya terlihat remeh temeh; hanya sebatas luapan-luapan ekspresi remaja yang kepengin eksis serta didukung dengan berita-berita yang menampilkan beberapa abdi negara yang bermasalah. Tapi kalau dilihat lagi, sebenarnya mereka itu melakukannya hanya karena alasan klasik, yakni ketidakmampuan mereka dalam meraih cintanya. Mereka memanfaatkan masalah-masalah yang melibatkan abdi negara untuk mempengaruhi cewek-cewek yang disukainya. Tujuannya agar si cewek tentu saja lebih memilih dirinya daripada seorang abdi negara. Padahal saya rasa, dengan kelakuan seperti itu, bukan menjadikan si cewek tertarik, malahan jadi risih melihat cowok yang begitu julid.
Mungkin hal ini terlihat sepele, namun bagi saya akan sangat riskan dampaknya. Pertama, terhadap mental cewek-cewek yang sedang menjalani hubungan dengan seorang abdi negara. Bayangkan saja, mereka yang sedang damai-damainya menjalani hubungan, lalu tiba-tiba laman media sosialnya dipenuhi dengan konfrontasi terhadap identitas cowoknya. Untuk sebagian cewek mungkin biasa saja. Tapi tetap saja hal ini dapat mempengaruhi keharmonisan mereka.
Kemudian yang kedua, ini menyangkut tentang perdamaian antar umat manusia. Jujurly nih yah, saya mau tanya kepada mereka yang melakukan sindiran-sindiran kepada abdi negara agar mendapatkan hati para cewek-cewek itu enggak sadar yah kalau mereka menyalakan sumbu-sumbu pendek perpecahan sosial. Saya sih sangat ber-khusnudzon yah kalau pihak abdi negara sudah cukup dewasa melihat kenaifan para cowok setengah matang ini. Namun, kendati demikian, para remaja yang bakal jadi generasi mendatang juga bisa menyadari kalau perbuatannya tersebut tidak kooperatif.
Kadang juga heran sama cowok-cowok yang membanggakan pekerjaanya lalu secara implisit berupaya merendahkan pekerjaan cowok lain demi mendapat atensi dari cewek yang disukainnya. Padahal para cowok sendiri sering mengeluh kalau cewek sekarang kebanyakan matrealistis dan selalu suka yang good rekening. Eh tapi cowok malah memamerkan pekerjaanya yang semakin menguatkan asusmi kalau cowok emang ingin dilihat hartanya.
Dari paparan saya di atas mungkin saya terkesan merampas hak cowok dalam berekspresi. Tapi enggak, kok. Malahan saya bermaksud menawarkan jalan alternatif, untuk setidaknya menjadi cowok dan manusia yang lebih otentik lagi lah dalam mengejar cinta. Karena saya rasa, jadi enggak cowok banget gitu kalau ngejar cewek dengan cara julid dan merendahkan satu sama lain.
Kembali pada persoalan abdi negara. Tentu, kita semua tahu bahwa akhir-akhir ini pihak abdi negara tengah dilanda masalah yang mereduksi nilai fungsi mulia dari identitasnya. Tapi, kita sebagai sesama warga negara juga harus bisaj dalam menanggapi hal-hal sensitif seperti ini. Enggak semata-mata itu buruk, lalu dikritik, dan dijadikan bahan eksploitasi untuk kepentingan pribadi.
Jadi, mulai sekarang saya berharap para cowok-cowok yang lagi berjuang mengejar ceweknya, untuk lebih bijak dan dewasa lagi dalam meraih cintamu. Kalau ditolak karena identitasmu yah terimalah kawan, bukan merendahkan identitas yang lain. Bagaimanapun juga, mau menerima atau menolak cintamu itu hak prerogratif si cewek. Emang enggak mau sama kamu yah enggak mau aja...
Tulisan ini ditulis oleh Achmad Fauzan Syaikhoni di Cangkeman pada tanggal 23 Januari 2022.
0
445
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan