Google Chrome adalah web browser yang populer. Tidak peduli apa tujuan agan menggunakanya, Chrome di manage untuk memberikan pengalaman pengguna yang memuaskan.

Walaupun tersedia untuk Linux, Chrome bukan browser yang bersifat open source.

Dan, jika agan ingin tampilan dan rasa yang mirip dengan google chrome tetapi ingin yang bersifat open source, chromium jawabanya.

Tapi bukankah Google Chrome berbasis Chromium? (Ya.) Dan sama-sama dikembangkan oleh Google? (Jawabanya, Ya.)

Jadi, apa perbedaan antara Chrome dan Chromium? Pada Thread ini, kita akan melihat keduanya secara mendalam dan membandingkannya sambil menyajikan beberapa tolok ukur.

1. Antarmuka
Antarmuka pengguna untuk Google Chrome dan Chromium sangat mirip, dengan sedikit perbedaan mencolok.



Misalnya, dapat agan perhatikan bahwa sistem pada bilah judul dan border dinonaktifkan secara default untuk Google Chrome di luar kotak. Sebaliknya, itu diaktifkan secara default untuk Chromium pada saat pengujian saya.

Agan juga dapat melihat tombol bagikan di bilah alamat Google Chrome, yang tidak ada di Chromium.

Ini bukan perbedaan visual yang besar, tetapi hanya satu set tweak UI sesuai fitur yang tersedia. Jadi, ya, Anda dapat mengharapkan pengalaman pengguna yang serupa dengan under-the-hood tweak Jika Anda menyukai UI, kedua browser tersebut akan cocok untuk Anda.

2. Open Source dan Kepemilikan Terbuka