- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Apa itu Politik Sayap Kiri?


TS
User telah dihapus
Apa itu Politik Sayap Kiri?
Apa itu Politik Sayap Kiri?
Selasa, 26 Oktober 2021, 09:00 WIB
Apa itu Politik Sayap Kiri?
Populis, Politik Sayap Kiri -
Politik sayap kiri merupakan bagian dari spektrum politik yang secara umum terkait dengan egalitarianisme dan kontrol rakyat atau negara atas lembaga-lembaga utama kehidupan politik dan ekonomi.
Istilah ini berasal dari tahun 1790-an, ketika di parlemen revolusioner Prancis perwakilan sosialis duduk di sebelah kiri petugas ketua.
Mereka menganggap ideologi sayap kanan dinilai harus diubah dan diperbarui, sebab ideologi sayap kanan yang sangat kaku, kolot, dan tradisional akan sangat sulit berkembang di era globalisasi saat ini.
Kaum kiri cenderung memusuhi kepentingan elite tradisional, termasuk orang kaya dan anggota aristokrasi, dan mendukung kepentingan kelas pekerja atau proletariat.
Pengelompokan ideologi politik, dimulai dari paling kiri yaitu kelompok sayap kiri yang merujuk pada mereka yang otoritarian hingga yang paling ekstrem seperti anarki atau anti-otoriter.
Paham tersebut sangat menolak adanya pengastaan atau pengelompokan masyarakat serta dengan keras juga menolak sistem pemerintahan yang terpusat sebagaimana yang diinginkan oleh kelompok sayap kanan.
Bagi kelompok sayap kiri, kehidupan sosial tentunya setiap individu memiliki hak serta kewajiban yang sama tanpa adanya pengaturan-pengaturan yang diatur oleh kelompok feodal atau golongan lainnya.
Mereka cenderung menganggap kesejahteraan sosial sebagai tujuan terpenting pemerintah.
Sosialisme adalah ideologi kiri standar di sebagian besar negara di dunia; komunisme adalah ideologi kiri yang lebih radikal.
Ideologi Sayap Kiri
Istilah-istilah dari Perancis ini menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia dan digunakan oleh partai-partai politik dari berbagai keyakinan.
Ideologi sayap kiri menekankan pada ide-ide seperti kebebasan, kesetaraan, persaudaraan, hak, kemajuan, reformasi dan Internasionalisme.
Menurut analis politik, sayap kiri adalah anarkis, komunis, sosialis, sosialis demokrat, sosial demokrat, libertarian kiri, progresif dan liberal sosial.
Kebijakan mereka adalah sebagai berikut: Kesetaraan dalam masyarakat, pemisahan agama dan negara, perencanaan pusat, intervensi pemerintah dalam ekonomi, negara kesejahteraan dan proteksionisme-anti perdagangan bebas.
Mereka memiliki pandangan progresif dalam hal-hal seperti pernikahan sesama jenis, aborsi dan imigrasi.
Mereka menentang hukuman mati.
Contoh: Kongres Nasional India (Kiri Tengah); AAP (Lebih kiri dari Pusat); CPI, CPI (M) (Kiri Jauh).
Politik Sayap Kiri di Indonesia
Pada tanggal 22 Juli 1996, deklarasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) mengembalikan wacana politik sayap kiri di Indonesia yang sempat menghilang selama 30 tahun di bawah kekuasaan Orde Baru.
Wacana ini hilang selama 30 tahun di bawah rezim Orde Baru. PRD menjadi fenomena radikalisme baru yang diasosiasikan sebagai ancaman bagi rezim Orde Baru.
PRD mengembangkan strategi sayap kiri dengan menggunakan strategi perebutan kekuasaan tidak bersenjata atau dikenal juga sebagai aksi massa untuk menjatuhkan kediktatoran Orde Baru.
Pada tahun 1998, setelah kejatuhan Orde Baru sebagai partai politik, PRD menjadi peserta pemilu pada tahun 1999 untuk memasuki lingkungan kekuasaan.
Baca Juga: Target Partai Buruh di Pemilu 2024 Tak Muluk-muluk, Hanya Incar....
Namun mereka gagal karena tidak mendapatkan suara yang cukup. Dua pemilu berikutnya, PRD mencoba untuk kembali menjadi peserta pemilu dengan membentuk partai baru.
Pun, mereka gagal kembali memenuhi syarat administratif pemilu. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana politik sayap kiri di Indonesia yang direpresentasikan oleh PRD mengembangkan strategi elektoral.
Pada varian politik sayap kiri, PRD mengembangkan varian baru politik sayap kiri yang memisahkan mereka dari politik sayap kiri sebelumnya.
Perbedaan antara dua generasi politik sayap kiri ini dipisahkan melalui empat indikator:
1) analisa kelas,
2) pandangan kekuasaan,
3) perebutan kekuasaan,
4) bentuk organisasi.
Melalui keempat indikator ini, PRD dapat dikategorikan dalam tendensi Neo-Marxist yang memiliki kemiripan dengan pengembangan Marxisme di Amerika Latin.
Baca Juga: Dengerin Nih Pak Gatot: Komunis Udah Nggak Laku di Indonesia, Isu Kebangkitan PKI Itu Hanya Ilusi, Camkan Itu!
Pada proses politik yang melahirkan strategi pemilu dan menunjukkan bahwa:
1) Struktur peluang politik PRD ditentukan oleh perubahan respon rezim terhadap mobilisasi PRD.
2) Struktur mobilisasi PRD cenderung pada metode insureksi tidak bersenjata kuat dalam eskalasi politik namun lemah dalam fasilitasi berulang.
3) PRD dituduh komunis oleh Rezim Orde Baru, tuduhan ini dipertahankan melalui pembentukan opini melalui media massa, represi negara (1996-1999), dan represi organisasi massa (1999-2009).
Interaksi ketiganya berpengaruh pada perubahan struktur peluang politik dan struktur mobilisasi PRD pada setiap peluang politik berulang.
Namun, disisi lain politik kiri di Indonesia semakin meredup di era ini, berbeda dengan awal pembentukannya dan pergerakannya dahulu.
Baca Juga: M Qodari Beberkan Sejarah Partai Buruh: Sejak 1999 - 2004 Suaranya Kecil, Kemungkinan Sama Akan Terjadi Lagi
Politik sayap kiri di Indonesia direfleksikan dalam perjuangan PRD yang masih panjang. Karena partai ini harus mengikuti kembali proses verifikasi politik agar bisa ikut sebagai peserta pemilu, dan di balik proses itu, tampaknya masih diperlukan pula upaya untuk memupus stigma untuk partai-partai beraliran kiri.
Penulis: Salsabilla Az Zahra
© 2021 Populis. All rights reserved.
Link :
https://www.google.com/amp/s/populis...tik-sayap-kiri
Selasa, 26 Oktober 2021, 09:00 WIB
Apa itu Politik Sayap Kiri?
Populis, Politik Sayap Kiri -
Politik sayap kiri merupakan bagian dari spektrum politik yang secara umum terkait dengan egalitarianisme dan kontrol rakyat atau negara atas lembaga-lembaga utama kehidupan politik dan ekonomi.
Istilah ini berasal dari tahun 1790-an, ketika di parlemen revolusioner Prancis perwakilan sosialis duduk di sebelah kiri petugas ketua.
Mereka menganggap ideologi sayap kanan dinilai harus diubah dan diperbarui, sebab ideologi sayap kanan yang sangat kaku, kolot, dan tradisional akan sangat sulit berkembang di era globalisasi saat ini.
Kaum kiri cenderung memusuhi kepentingan elite tradisional, termasuk orang kaya dan anggota aristokrasi, dan mendukung kepentingan kelas pekerja atau proletariat.
Pengelompokan ideologi politik, dimulai dari paling kiri yaitu kelompok sayap kiri yang merujuk pada mereka yang otoritarian hingga yang paling ekstrem seperti anarki atau anti-otoriter.
Paham tersebut sangat menolak adanya pengastaan atau pengelompokan masyarakat serta dengan keras juga menolak sistem pemerintahan yang terpusat sebagaimana yang diinginkan oleh kelompok sayap kanan.
Bagi kelompok sayap kiri, kehidupan sosial tentunya setiap individu memiliki hak serta kewajiban yang sama tanpa adanya pengaturan-pengaturan yang diatur oleh kelompok feodal atau golongan lainnya.
Mereka cenderung menganggap kesejahteraan sosial sebagai tujuan terpenting pemerintah.
Sosialisme adalah ideologi kiri standar di sebagian besar negara di dunia; komunisme adalah ideologi kiri yang lebih radikal.
Ideologi Sayap Kiri
Istilah-istilah dari Perancis ini menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia dan digunakan oleh partai-partai politik dari berbagai keyakinan.
Ideologi sayap kiri menekankan pada ide-ide seperti kebebasan, kesetaraan, persaudaraan, hak, kemajuan, reformasi dan Internasionalisme.
Menurut analis politik, sayap kiri adalah anarkis, komunis, sosialis, sosialis demokrat, sosial demokrat, libertarian kiri, progresif dan liberal sosial.
Kebijakan mereka adalah sebagai berikut: Kesetaraan dalam masyarakat, pemisahan agama dan negara, perencanaan pusat, intervensi pemerintah dalam ekonomi, negara kesejahteraan dan proteksionisme-anti perdagangan bebas.
Mereka memiliki pandangan progresif dalam hal-hal seperti pernikahan sesama jenis, aborsi dan imigrasi.
Mereka menentang hukuman mati.
Contoh: Kongres Nasional India (Kiri Tengah); AAP (Lebih kiri dari Pusat); CPI, CPI (M) (Kiri Jauh).
Politik Sayap Kiri di Indonesia
Pada tanggal 22 Juli 1996, deklarasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) mengembalikan wacana politik sayap kiri di Indonesia yang sempat menghilang selama 30 tahun di bawah kekuasaan Orde Baru.
Wacana ini hilang selama 30 tahun di bawah rezim Orde Baru. PRD menjadi fenomena radikalisme baru yang diasosiasikan sebagai ancaman bagi rezim Orde Baru.
PRD mengembangkan strategi sayap kiri dengan menggunakan strategi perebutan kekuasaan tidak bersenjata atau dikenal juga sebagai aksi massa untuk menjatuhkan kediktatoran Orde Baru.
Pada tahun 1998, setelah kejatuhan Orde Baru sebagai partai politik, PRD menjadi peserta pemilu pada tahun 1999 untuk memasuki lingkungan kekuasaan.
Baca Juga: Target Partai Buruh di Pemilu 2024 Tak Muluk-muluk, Hanya Incar....
Namun mereka gagal karena tidak mendapatkan suara yang cukup. Dua pemilu berikutnya, PRD mencoba untuk kembali menjadi peserta pemilu dengan membentuk partai baru.
Pun, mereka gagal kembali memenuhi syarat administratif pemilu. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana politik sayap kiri di Indonesia yang direpresentasikan oleh PRD mengembangkan strategi elektoral.
Pada varian politik sayap kiri, PRD mengembangkan varian baru politik sayap kiri yang memisahkan mereka dari politik sayap kiri sebelumnya.
Perbedaan antara dua generasi politik sayap kiri ini dipisahkan melalui empat indikator:
1) analisa kelas,
2) pandangan kekuasaan,
3) perebutan kekuasaan,
4) bentuk organisasi.
Melalui keempat indikator ini, PRD dapat dikategorikan dalam tendensi Neo-Marxist yang memiliki kemiripan dengan pengembangan Marxisme di Amerika Latin.
Baca Juga: Dengerin Nih Pak Gatot: Komunis Udah Nggak Laku di Indonesia, Isu Kebangkitan PKI Itu Hanya Ilusi, Camkan Itu!
Pada proses politik yang melahirkan strategi pemilu dan menunjukkan bahwa:
1) Struktur peluang politik PRD ditentukan oleh perubahan respon rezim terhadap mobilisasi PRD.
2) Struktur mobilisasi PRD cenderung pada metode insureksi tidak bersenjata kuat dalam eskalasi politik namun lemah dalam fasilitasi berulang.
3) PRD dituduh komunis oleh Rezim Orde Baru, tuduhan ini dipertahankan melalui pembentukan opini melalui media massa, represi negara (1996-1999), dan represi organisasi massa (1999-2009).
Interaksi ketiganya berpengaruh pada perubahan struktur peluang politik dan struktur mobilisasi PRD pada setiap peluang politik berulang.
Namun, disisi lain politik kiri di Indonesia semakin meredup di era ini, berbeda dengan awal pembentukannya dan pergerakannya dahulu.
Baca Juga: M Qodari Beberkan Sejarah Partai Buruh: Sejak 1999 - 2004 Suaranya Kecil, Kemungkinan Sama Akan Terjadi Lagi
Politik sayap kiri di Indonesia direfleksikan dalam perjuangan PRD yang masih panjang. Karena partai ini harus mengikuti kembali proses verifikasi politik agar bisa ikut sebagai peserta pemilu, dan di balik proses itu, tampaknya masih diperlukan pula upaya untuk memupus stigma untuk partai-partai beraliran kiri.
Penulis: Salsabilla Az Zahra
© 2021 Populis. All rights reserved.
Link :
https://www.google.com/amp/s/populis...tik-sayap-kiri






scorpiolama dan 5 lainnya memberi reputasi
-2
1.3K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan