Kaskus

Entertainment

cangkeman.netAvatar border
TS
cangkeman.net
Main Youtube, Bikin Konten, Kaya Raya. Huahaha Ngimpi!
Main Youtube, Bikin Konten, Kaya Raya. Huahaha Ngimpi!


Cangkeman.net - Yang masih menganggap "ngonten" di Youtube adalah sumber penghasilan besar yang instan, tulisan ini untuk kamu. Iya, kamu cuk!


“Ayo kita bikin channel youtube, produksi konten yang banyak. Nanti hasil adsensenya kita bagi. Lumayan, kan”.

Hilih, #LumayanLumayanTaiKuxing.
Kebanyakan orang masih aja beranggapan kalau adsense adalah cara terbaik untuk kaya dari "ngonten". Kalau kamu kurang setuju dengan anggapan mayoritas itu, sini-sini kita ngumpul bareng sambil misuh lihat pemasukan adsense yang bikin ngenes.
Tapi buat kamu yang mendukung pendapat mayoritas tersebut, tulisan ini aku ketikkan di sepertiga malam terakhir khusus buat kamu.


Pernah mendengar Adspocalypse kan?
Kamu yang berkecimpung lebih dari 3 tahun harusnya sadar kalau sejak tahun 2018. Tepatnya 16 Januari 2018 Youtube mengeluarkan suatu kebijakan yang kontroversial di mana banyak youtuber-youtuber kecil akhirnya di ”demonetize” alias tidak bisa mendapatkan penghasilan dari iklan. Enggak usah jauh-jauh, channelku salah satu korbanya. Padahal sebelum itu, cari cuan di youtube itu enak banget, dan pemainnya belum banyak, dan yang pasti belum ngetren konten prank.

Sejak saat itu, youtube yang merasa sudah dikerjain konten kreatornya langsung mengetatkan peraturan. Channel yang mau menerima iklan berbayar harus memiliki subscriber setidaknya 1000 orang dan video di channelnya sudah ditonton dengan minimal akumulasi 4000 jam tayang. Nah loh.

Untuk hitung-hitungan dan analisanya kamu bisa baca tulisanku tentang youtube, bisa dicari di kolom pencarian Cangkeman. Karena ini bisa dibilang tulisanku ke 9 tentang Youtube. Entah bakal sampai berapa aku membahas platform berbagi video ini. Karena sampai hari ini masih saja ada orang yang tanya gimana dapet uang banyak dari ngonten di youtube?
Kalau tujuannya uang, ya berarti harus dilandasi pondasi bisnis dan perhitungan finansial dong. Berarti harus memperhitungkan kemungkinan, membuat analisa tren, penonton, trafik, dan konten planning yang baik, branding dan tetek bengek SOP finansial untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Kalau tujuanmu uang tapi yang dipantengin cuma jumlah views ya bagaikan pungguk merindukan bulan. Uang itu hasil. Bukan tujuan. Hasil dari kita melakukan sesuatu dengan baik dan benar.
Walaupun bisa dijadikan buat penyemangat, tapi harus ada tujuan lain, berbagi misalnya, atau penyalur hobi. Itu akan membuat uang adsense begitu gurih walaupun cuma 1 juta 300 ribu setahun.

Ada banyak contoh orang yang akhirnya mendapatkan uang dari youtube tapi mempunyai penyemangat yang berdampingan dengan sempurna selain karena adsense.

Ada seseorang di Banyumas sana. Ia hanya lulusan MI (setara SD), karena enggak mampu lanjut ke SMP ia pun ikut pelatihan kemensos. Awalnya ia ikut pelatihan elektronik tapi ditolak lantaran tangannya tremor (suka getar sendiri), akhirnya hanya diterima di pelatihan perbengkelan.
Singkat cerita ia lulus, dan mendapat peralatan lengkap untuk mendirikan bengkel motor di desanya. Tapi peralatan itu kemudian dikelola desa, tapi ya biasa, cuma sebentar, enggak bisa jalan dan akhirnya tutup. Ia sendiri memilih merantau ke Jogja dan bekerja di sebuah bengkel. Ia sempat mendirikan bengkel sendiri dan bangkrut, kemudian merantau ke Jakarta dan akhirnya pulang.

Enggak tau harus kerja apa, ia nganggur, melihat berita di TV, yang waktu itu lagi ramai-ramainya menayangkan keberhasilan Atta Halilintar meraup banyak sekali uang dari Youtube.
Ia mulai terinspirasi, dan seperti banyak orang lainnya, memilih jalan cepat. Ia meniru apa yang lagi tren saat itu, ia membuat konten horor, gagal. Lalu membuat video percakapan anak kecil pakai bahasa ngapak, gagal juga. Mencoba membuat konten seperti yang lagi trending, lalu upload ke Youtube. Pun masih enggak ada yang menonton. Padahal ia harus bolak balik balai desa untuk mengunggah videonya.

Di bengkel kecilnya dia, datanglah seorang pemilik motor yang jarang dimiliki orang di desa itu, motornya mogok, katanya sekringnya putus. Karena sebuah motor yang masih asing, ia pun menolak memperbaiki, takut malah makin rusak. Waktu ia ikut pelatihan dulu, motor ini belum ada.

"Coba saja lihat di YouTube. Pasti ada cara bagaimana memperbaikinya. Pasti ada tutorialnya," ujar si pemilik motor.

Ternyata banyak banget konten tutorial di YouTube. Ini dia. Ide itu datang dari justru dari pelanggan bengkelnya : tutorial memperbaiki sepeda motor.
Ia mendapat arah yang benar-benar baru. Mulai bikin tutorial cara membuka accu pada sepeda motor, sederhana aja. Bahkan tanpa dia harus bicara, karena emang enggak pinter ngomong.

Di balai desa, ia mulai mengunggah konten tutorial pertamanya, saking lemotnya jaringan di sana, upload jam 4 sore baru selesai jam 10 malam, untuk video durasi 2 menit.
Besoknya ia balik lagi, mengecek konten buatannya. Ia kaget, sudah lebih dari 10.000 views, hanya dalam semalam.

Seperti orang-orang pada umumnya ketika baru melihat angka adsense, ia pun terpacu semangat berapi-api. Ia buat tutorial baru, ganti kampas rem, cara tambal ban, kemudian banyak lagi. Yang nonton pun makin banyak, sampai akhirnya saldo adsense bisa dicairkan.

Ia terus memperbanyak produksi konten tutorial. Termasuk sudah dengan kata-kata. Ia ternyata bisa juga membuat penjelasan. Justru dengan bahasa yang sangat gampang dipahami. Enggak terlalu teknis. Orang awam pun tahu.

Ia mulai gajian dari youtube. Setelah memilih jalannya sendiri, bukan mengikuti jalan orang lain.
Bahkan setelah itu ia membina banyak anak muda setempat untuk belajar Youtube, ia enggak takut tersaing, toh ia sendiri membuktikan, ngikutin jalan orang lain itu hasilnya enggak bakal sama, pun dengan jalannya dia, orang tiru pun hasilnya beda.

Penghasilan dari adsense ratusan juta rupiah sebulan itu nyata bagi seorang yang bernama Siswanto ini. Apa tujuan awalnya karena ia ingin kaya? enggak juga. Tujuan awalnya sederhana, karena ia melihat kebutuhan tutorial dan sedikit yang membuat konten itu, ia masuk dengan gayanya sendiri, sederhana, dan apa adanya. Bahkan ia gagal total ketika hanya mengikuti channel-channel besar di Youtube. 

Siswanto meroket bagai meteor. Eh salah, maksudnya meroket ya bagai roket, gitu.
Desa itu heboh, apalagi ia kemudian membuat kampung youtuber di desanya, untuk melatih lebih banyak lagi pemuda agar bisa membuat konten, sekali lagi membuat konten loh, bukan melatih untuk kaya raya dari Youtube.
Kini Siswanto punya banyak banget channel di YouTube. 
Tapi nama Siswanto enggak bakal kamu temui di YouTube. Nama channel-nya: Siboen.

Siboen sebenarnya sebuah nama ejekan (bully) sewaktu ia kecil. Berasal dari kata buncis, nama sebuah sayuran. Mungkin maksudnya "Si Buncis".
Siswanto justru menjadikan bully sebagai nama hoki.

Masih banyak Siboen-siboen lainnya, tapi kalau patokannya hanyalah adsense ya kamu mungkin perlu main ke Banyumas sana, aku diajak ya.

Bukannya benci dengan para hamba adsense, bahkan aku adalah orang yang hampir tiap hari buka adsense loh. Aku menjadi salah satu tim Youtube sebuah media yang penghasilan adsense-nya lebih tinggi dari gajiku sendiri. Kalau angka itu diperlihatkan ke teman-teman youtuber mungkin langsung mengira enak banget yah penghasilannya dari youtube banyak. Tapi aku tau sendiri gimana perjuangan di balik layar dalam konten-kontennya, dan berapa banyak biaya produksi yang dikeluarkan, nggak sedikit! 

Keberhasilan di Youtube bisa jadi sebuah hasil dari usaha keras, bisa jadi hoki, atau karena keikhlasan berbagi. Kamu mau pilih jalan yang mana, bebas. Yang jelas, jadi diri kamu sendiri, kontenkan apa yang ada di kehidupan kamu, enggak usah ngoyo harus seperti orang-orang. Toh buktinya Siboen juga begitu kok.
Karena mengikuti tren enggak selamanya bakal membuat seseorang berhasil kan, toh ombak tren kan enggak selalu naik. Kalau ombak tren menurun pas kamu lagi rajin bikin konten tentang itu, ya kamu bakal telat dapat atensi penonton yang udah bergeser ke tren yang lain.

Bukan berarti enggak bisa kaya dari adsense, enggak.
Bisa kok, bisa banget malah. 
Walaupun enggak sebesar Siboen, aku kenal kok orang yang adsense-nya hampir 60 juta sebulan. Ia sampai harus mengontenkan hidupnya untuk dibagikan ke Youtube, enggak sekadar rekam-rekam upload aja. 

Sekadar info aja nih ya, sebenernya Cangkeman punya channel youtube loh, dengan subscriber di atas 6.000. Tapi aku enggak mau kalian subscribe channel youtube Cangkeman, beneran deh. Jangan! Kalau kamu suka dengan konten Cangkeman mending follow Instagramnya aja noh, kasian followernya sedikit, padahal penginnya bisa swipe-up dalam 3 bulan. [s]Huahaha Ngimpi! [/s]



Ditulis oleh ZEN di CANGKEMAN
emineminnaAvatar border
iskrimAvatar border
iskrim dan emineminna memberi reputasi
2
1.2K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan