nn.meiAvatar border
TS
nn.mei
Healing of Feeling #1
Hari ini aku bakal speak up kaya orang-orang, yang telah berhasil melawan ketakutan diri apabila kisahnya dianggap biasa saja oleh orang lain.



Aku Michella. 23 tahun. Aku memiliki seseorang yang telah menemaniku sejak SMA, total kini sudah 7 tahun. Namanya Reyno. Umurnya beda 3 bulan lebih tua dariku. Sangking banyaknya kisah berdua bersamanya, sampai pada hari itu, 23 November 2011, menjadi akhir yang juga awal yang menyakitkan.


21 November 2011

Hari itu aku berangkat ke kota, diminta Reyno menemaninya melakukan tes kesehatan sebagai syarat untuk bekerja di perusahaan minyak kelapa sawit di Kalimantan. Hal yang menyenangkan adalah melihat Rey harus melakukan tes poop.

Rey ini tipekal yang poop seminggu sekali. itupun sudah dengan bantuan vegeta untuk melancarkan lalu lintas per-anus-an. Sekarang ia dipaksa untuk poop meski ia tidak kebelet poop.

seluruh tes sudah selesai. masuk sekitar jam 10 pagi, selesai pukul 3 sore.
Kami memutuskan untuk tidak langsung pulang ke kost, melainkan keliling kota dulu. Lusa, kami akan pulang ke rumah di kampung.

23 November 2011
Jam 8 pagi. Rey pergi menjemputku. Kebetulan jarak kost kami lumayan jauh.

Sesampainya di kos ku, akupun bergegas memasukkan barang-barang ke dalam mobil, lalu berangkat pulang.

Di jalan, kami bercerita seperti biasa. Membahas hal-hal konyol bin tidak penting. Bernyanyi dengan suara jauh dari Indonesia Idol.

1 jam berlalu. Sisa 2,5 jam lagi.
Kami memutuskan istirahat terlebih dahulu di pom bensin, sekalian isi amunisi untuk melanjutkan perjalanan.

Tidak ada yang aneh. Perjalanan ini seperti biasanya. Sampai akhirnya kejadian tak terduga menimpa kami. Tiba-tiba dari arah belakang kami ditabrak oleh mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan mobil oleng ke arah kanan. Menabrak bus lintas provinsi yang juga berjalan laju. Tak sempat mengerem.

Mobil bagian depan ringsek parah. Kaki ku terjepit, tak bisa ku gerakkan. Rasanya nyeri sekali seperti ada tulang yang patah. Aku mencoba tenang, mengatur napasku, meski air mata ku tak terbendung.

Aku takut. 

Entah bagaimana diriku yakin akan ada yang lebih buruk setelah ini. Aku melihat sebelah kiri, orang-orang yang berusaha membantu. Tapi aku terlalu lemah. Aku shock. Seumur hidupku aku tidak pernah mengalami kecelakaan. Kaki ku sakit. Aku takut mati.

Lalu takutku semakin membuncah ketika melihat badan Rey tersandar di stir mobil. Wajahnya penuh darah. Mata, hidung dan mulutnya mengeluarkan darah. Tangisku semakin jadi. Tenaga ku benar-benar terkuras habis.

Perlahan aku mencoba menguatkan tangan kanan ku. Berusaha mengecek keadaan Rey. Tapi berkali-kali juga tangan ku jatuh.

Akhirnya tangan ku sampai di lubang hidungnya, setelah sekian kali usaha.
Tak ada hembusan napas.

Aku kembali menangis sejadi-jadinya.
"Engga, pliss jangan! Aku gak mau! Aku gak siap!"

Menenangkan diriku lagi.
Mengecek napas Rey lagi. Memastikan bahwa aku salah, karena shock mungkin aku salah.

Benar saja, aku salah.
Meski shock, aku busa merasakan benar tidak ada hembusan napas dari hidung Rey. Aku berusaha memegang denyut nadi di tangannya.
Tidak juga terasa.

Tangisku pecah.
Berbarengan dengan riyuhnya suara orang-orang di luar yang segera menelpon ambulance.

Aku ingi memastikan sekali lagi. Mengecek detak jantungnya.
Tapi aku ragu.
Karena ku tau, kita tidak bisa sembarangan menyentuh orang yang mengalami kecelakaan. Mengingat badan Rey ada di stir, aku berpikir mungkin tubuh bagian depannya menghantam stir. 

Salah pergerakan bisa berakibat fatal.

Akhirnya aku hanya mengusap pipinya perlahan. Mencoba memanggil namanya.

"Rey...."
"Rey.... plis huhu", terisak, tangisku pecah.
tenaga ku habis total. Pingsan.
Diubah oleh nn.mei 11-10-2021 15:41
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
507
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan