Halo Gansis, yang baru mau kenalan atau sudah kenal dengan dunia trading forex.

Banyak trader yang tanpa henti mencari sistem trading Holy Graildengan tujuan supaya bisa menjadi jutawan secepat mungkin.



Dengan kata lain Holy Grail ini akan selalu memberikan profit tanpa loss sekalipun. Di dunia trading, yang kayak gitu tuh menurut ane pada hakekatnya gak pernah ada.

Sejatinya, trading bukanlah sebuah jalan instant untuk cepat menjadi kaya, ia memerlukan kedisiplinan, komitmen dan juga kerja keras dari pelakunya sendiri (trader).

Di dunia trading itu banyak sekali teknik yang bisa kita gunakan, bisa sampai ribuan teknik, tentu dengan kelemahannya masing-masing. Tapi prinsip ane lebih baik pelajari salah satu ajah sampai expert. Sampai bisa jadi gaya trading kita. Karena gaya trading setiap orang pasti berbeda-beda.

Baiklah, ane mau coba kenali satu teknik trading yang diperkenalkan oleh [BJGV100[/B] pada tahun 2008 di sebuah forum trader. Namanya tekniknya CSR100.

Nah, JGV100 ini selalu komited dalam memberikan edukasi kepada para trader yang memang benar-benar penasaran dan ingin mendalami teknik yang tergolong naked trading ini.





Sekarang kita mulai kenalan yuk sama teknik CSR100.



Teknik CSR100 ini sebenarnya teknik yang cukup simple dan profitable. Gansis gak perlu mengunakan banyak indikator dalam menganalisa market.

Gansis hanya perlu tahu asas dalam trading dan asas dalam forex, jika ingin memahami dengan jelas teknik ini.

Teknik CSR100 artinya teknik Classical Support & Resistancedengan target Profit minimal 100 pips pada setiap open posisi.

Teknik ini sepenuhnya dilandaskan berdasarkan pada dua asas penting:

• Support n Resistance

• Trade with the Trend

Teknik ini sebenarnya pure berdasarkan pada price action, serta garis support and resistance. Pada teknik aslinya, CSR100 ini tidak menggunakan indikator apapun, karena CSR100 ini merupakan KISS METHOD - Keep It Simple and Smart, maka menjadi sebuah hal yang penting untuk membuat chart se-simple mungkin. Oleh karena itu penggunaan indikator tidak disarankan. Akan tapi kalo Gansis mau mengembangkan teknik ini dengan menambahkan indikator juga tidak masalah. Tidak ada larangan untuk itu, hanya saja jangan terlalu banyak, karena hanya akan membuat pusing Gansis jika terlalu banyak menggunakan indikator.



SUPPORT & RESISTANCE

SUPPORT akan terjadi apabila price/market bergerak dari atas ke bawah tetapi gagal menembus suatu garis / zone
dan ia akan berbalik ke atas.

RESISTANCE akan terbentuk apabila price / market bergerak dari bawah ke atas tetapi gagal menembus suatu garis /
zone dan kemudian berbalik ke bawah.

Biasanya sih, ane nyebutnya resistance ini pucuk dan support adalah lembah.

FENOMENA BREAKOUT dan ROLE REVERSAL

BREAKOUT, fenomena ini terjadi ketika price berhasil menembus Support atau Resistance yang merupakan point/suatu garis/zone, di mana terjadi pertukaran fungsi Support Resistance.

ROLE REVERSAL, fenomena ini terjadi saat Support atau Resistance telah bertukar fungsi pada suatu garis atau zone, maka akan terjadi SBR (Support Become Resistance) atau RBS (Resistance Become Support)



ASAS TRADING
Ada tiga hal penting yang harus selalu diingat dan juga dipatuhi saat trading.

TRADE WITH THE TREND
Kayaknya sudah sangat lazim bagi para trader untuk berjalan beriringan dengan trend. Prinsipnya adalah Trend is a Friend. Pantangan utama dalam trading adalah : Jangan coba-coba untuk melawan Trend, karena akan lebih mudah untuk meraup profit jika Gansis mengikuti arah trend.

BUY AT SUPPORT
Pada situasi seperti ini, biasanya para Buyer mulai masuk market dan Support mengambil alih dan mendominasi para Seller terhadap pergerakan harga. Dalam situasi ini, Gansis bisa open posisi BUY di support area. Jika dengan teknik CSR100, Gansis bisa BUY di RBS
(Resistance Become Support)

SELL AT RESISTANCE
Saat-saat seperti ini, biasanya Seller mulai masuk market pada Resistance dan mengambil alih, serta mendominasi para Buyer. Gansis bisa mencoba masuk dengan open
posisi SELL hanya pada area RESISTANCE saja.
Penggunaan teknik CSR100-nya bisa melakukan SELL di SBR (Support Become Resistance).

Nah, kira-kira udah ada gambaran belum? Intinya sih BUY di lembah, SELL di pucuk. Tapi lihat SNR-nya juga ya, jangan sampai terbalik open posisinya, bisa floating berkepanjangan atau bahkan bisa loss.

Sekian dari ane. Silahkan mencoba!