Hai, Gansist! Selamat pagi siang dan malam.

Nggak bisa mudik ya? Senasib kalau gitu, dah! Dari pada gabut, nonton film kayaknya jadi sarana hiburan yang paling asyik kalau di rumah saja. Setuju, kan?

Nah, mumpung lagi pada di rumah, ane disini akan mereview sebuah film yang seirama dengan keadaan sekarang. Yoi, bre, tentang mudik.

Mudik sepertinya sudah menjadi tradisi lebaran. Mudik pula menjadi momentum yang sangat tepat untuk menjenguk dan bersilaturahmi dengan orang tua, saudara, tetangga di kampung.

Inilah rekomendasi film yang sangat cocok menemani Gansist selama di rumah saja karena #nggakbolehmudik. Judulnya sih, cukup simpel, tapi memiliki banyak makna yakni MUDIK.

Judul film: Mudik (Pulang Kampung)
Sutradara: Adriyanto Dewo
Para pemain:
Ibnu Jamil (Firman),
Putry Ayudya (Aida)
Abigail Asmara (Santi)
Yoga Pratama (Agus)

Cerita berawal dari sepasang suami istri yang memutuskan untuk mudik ke kampung halaman. Mudik yang dibalut oleh persoalan rumah tangga yang Firman dan Aida. Wajar dalam membina selalu ada riak-riak dan konflik dalam rumah tangga. Mudik dengan mobil pribadi sehingga scene yang dihadirkan banyak dengan setting di dalam mobil.

Dengan scene yang sempit ini tentunya saat syuting pengambilan gambar menjadi sesuatu yang menantang, menurut ts, sih.



Dalam film Mudik ini, sutradara menyampaikan peristiwa atau pengalaman-pengalaman yang real terjadi saat mudik. Jadi penonton yang pernah mengalami mudik bisa merasakan atmosfir dari suasana mudik.

Peristiwa-peristiwa tentang macetnya jalan saat mudik, singgah di rest area untuk melepaskan penat juga untuk membuang hajat di toilet, digambarkan oleh sutradara dengan nyata. Sehingga penonton akan larut dan dapat merasakan bagaimana suasananya di saat mudik.

Konflik terjadi ketika Aida melakukan kesalahan fatal, yakni mengalami kecelakaan lalu lintas saat menggantikan Firman menyopiri mobil. Ia tanpa sengaja menabrak orang, dan meninggal di tempat.



Firman dan Aida digelandang ke kampung si orang yang tertabrak tersebut dan harus bertanggung jawab. Intrik-intrik pun terjadi, mulai pemerasan oleh oknum aparat desa pun ada. Keduanya dipaksa untuk mengganti rugi berupa materi kepada keluarga korban. Namun, ternyata uang tersebut tidak sampai kepada Santi (Abigail Asmara) sebagai istri korban.

Walau berkenalan hanya sebentar Aida dan Santi mempunyai cemistry yang kuat, keduanya pun menjadi dekat. Berkat Aida pula, Santi bisa mengubah pandangan hidup yang semula hanya perempuan kampung biasa, sehingga berani keluar kampung untuk meraih hidup lebih baik.

Singkat cerita Firman dan Aida sampai pula ke kampung halaman. Adapun scene yang paling ts takjub dan paling berkesan bagi ts yakni saat suasana salat idulfitri, yang bisa mengumpulkan banyak figuran/talents yang terlibat. Suasananya pun pas dan seperti suasana idulfitri. Memang sutradara yang keren dan luar biasa dalam melakukan pengambilan syuting dengan banyak menggunakan talents. Pasti saja film mudik ini mendapat beberapa penghargaan.



Di akhir cerita pun ada twist yang cukup bikin makjleb. Firman didesak keluarga untuk melakukan poligami sebab selama membina rumah tangga dengan Aida belum juga mendapatkan momongan. Tentu saja, permintaan yang sulit bagi Firman dan juga menyesakkan bagi Aida. Apa yang akan terjadi dengan rumah tangga Firman dan Aida? Apa pula keputusan yang diambil oleh Firman? Dari pada penasaran, segera tonton film Mudik garapan Adriyanto Dewo ini.

Mudik menurut ts film yamg real dan nyata terjadi di masyarakat terutama di saat melakukan mudik menjelang lebaran. Pantaslah bila film Mudik ini meraih nominasi dan berprestasi di ajang film, di antaranya Script Room for Feature Film Development Programme 2016 dari British Council. Bahkan, mewakili Indonesia di CinemAsia Film Festival.

Nah, tadi sekilas tentang reviews film Mudik. Semoga mampu memberikan sedikit gambaran tentang film Mudik. Tentunya, bila banyak kesalahan mohon dikoreksi. Sekian dari ts, sampai ketemu di thread ts selanjutnya.

Referensi: 1
Gambar: google images