Bulan ramadhan akan segera berakhir.
Hari kamis tanggal 13 Mei 2021 In Sya Allah kita semua akan temui hari raya Idhul Fithri, hari kemenangan umat muslim di seluruh dunia.

Mudik biasanya menjadi moment paling dinanti, di mana para anak rantau dapat pulang ke kampung halaman untuk menemui orang tuanya, berkumpul merayakan moment lebaran dengan berbagi suka cita.

Namun tahun ini kita semua dipaksa keadaan.
Kita semua dihardik takdir yang tak mengizinkan seorang anak bertemu oranf tuanya, dan orang tua bertemu dengan anaknya. Padahal usia tidak ada yang tahu GanSis, entah tahun yang akan datang masihkah ada umur orang tua kita, atau mungkin kita sendiri yang telah pergi meninggalkan dunia dan bertemu dengan kehidupan yang lebih abadi.

Sedih, itu sudah pasti.
Bayangkan, saat orang tua kita menanti anaknya untuk dapat balik kampung dan merayakan hari raya, tak ada moment tersebut di hari raya tahun ini.

Membahas moment tidak dapat mudik di lebaran tahun 2021, nampaknya kisah kita semua hampir mirip dengan sebuah kisah di dalam telefilem karya Rashid Sibiryang diproduksi oleh Rashbir Media Sdn Bhd (Malaysia) dan dirilis pertama kali pada tanggal 16 April 2021 di siaran TV 3 dan dapat kembali ditonton di chanel YouTube Drama Sangat Official.

Di film ini mengisahkan seorang perempuan bernama Mak Nen menunggu kedatangan anak tunggalnya yaitu Rahim yang sudah tidak pulang selama bertahun-tahun ke kampung halamannya meskipun itu pada saat hari lebaran.

Rahim berubah setelah menikah dan menjadi bos di perusahaan sang istri.
Istrinya tidak terlalu sayang terhadap Mak Nen sebagai mertuanya.
Bahkan rencananya di lebaran tahun ini istri Rahim berniat untuk lebaran di Paris sedangkan Mak Nen menanti di rumah dengan penuh kerinduan.

Mak Nen menelfon Rahim, memintanya untuk pulang meskipun hanya sehari dua hari, karena dia benar-benar rindu. Namun Rahim tidak dapat berjanji karena dia sibuk di kantor dan ingin menyenangkan istrinya untuk pergi ke Paris.

Mak Nen masih tetap menanti, bahkan dia telah mempersiapkan menu buka puasa terakhir dengan membuat ketupat untuk Rahim di malam takbir lebaran, tapi Rahim tak kunjung datang dan menghantarkan Mak Nen nekat pergi ke rumah Rahim di kota dengan diantarkan seorang pemuda baik hati bernama Wahid.

Mirisnya hati Mak Nen tidak berhenti di situ.
Saat Mak Nen telah sampai di rumah Rahim, Rahim sudah tidak di rumah.
Rahim telah berangkat ke Bandara bersama istrinya, dan membuat Mak Nen kecewa teramat sangat dan menangis pulang menahan kerinduan.

Di tengah perjalan ke Bandara, Rahim dan sang istri bertengkar hebat.
Rahim bersikeras untuk pulang menemui ibunya, dan sang istri pun mau tidak mau ikut Rahim menemui sang ibu di kampung.

Saat di tengah perjalanan menuju kampung halaman Rahim melihat sebuah mobil di tepi jalan yang dikerumuni banyak orang.
Rahim turun dari mobil dan menemui Wahid tengah terkapar parah mengalami kecelakaan tunggal.

Kegugupan tidak dapat ditutupi dari wajah Rahim dan isterinya.
Dia pun mencari Mak Nen yang diketahui ikut bersama Wahid dari ketupat yang terjatuh di depan rumah Rahim.

Miris dan sedih bukan kepalang, Mak Nen telah terkulai lemas tak berdaya di detik napas terakhirnya.
Memegang ketupat yang akan diberikan pada Rahim anak tunggalnya.

Mak Nen menitipkan Rahim pada menantunya, untuk menjaga dan merawat rahim anak tunggal kesayangannya.

Mak Nen meninggal dunia di pangkuan Rahim, dan ketupat yang dibawanya adalah ketupat terakhir di lebaran tahun ini yang dibawa dengan sejuta kerinduan yang sampai dalam takdir yang menyedihkan.

Rasa haru dan sedih tidak dapat dipungkiri saat menonton film "Ketupat Terakhir" ini.

Membawa ane mengingat pada keadaan pandemi di mana tidak semua orang dapat pergi mudik ke kampung halaman.

Alangkah menyesalnya diri kita jika kita tidak lagi menemukan moment lebaran bersama orang tua di masa yang akan datang.
Sedang usia memang tidak ada yang tahu sampai kapan akan bertahan pada badan setiap orang.

Mari GanSis kita belajar dari film Ketupat Terakhir.
Sayangi orang tua kita, berikan waktu meskipun hanya untuk berkabar dan melepaskan kerinduan.
Jangan sampai penyesalan itu datang terlambat, dan kita tidak dapat lagi berbincang dan bermanja dengan orang tua yang telah berjasa pada hidup setiap anak yang terlahir di dunia.

Itulah tadi GanSis, salah satu film yang ane tonton saat Ramadhan tahun ini.
Telefilm ini ane rekomendasikan untuk Agan dan Sista semua karena banyak pelajaran berharga dari kisah yang diceritakan di dalam film.

Agan dan Sista bisa langsung tonton filmya ke chanel Drama Sangat Official, dan rasakan keharuannya.