- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PO RAYA, Perpaduan Kenyamanan Bus Mercedes-Benz Dengan Pesawat McDonnell Douglas
TS
ulungrinjani
PO RAYA, Perpaduan Kenyamanan Bus Mercedes-Benz Dengan Pesawat McDonnell Douglas
Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas PO RAYA, yang memadukan kenyamanan bus Mercedes-Benz dengan pesawat McDonnell Douglas nih Gansis.
Di kalangan busmania, hampir semua mengenal PO yang satu ini. Yup, PO RAYA. Mulai dari Ekonomi Non AC sampai Super Eksekutif, semua menggunakan kursi pesawat. Kursi pesawat bekas DC-10 tepatnya.
RAYA bermula ketika Bapak Witikno yang dibantu oleh adiknya, Bapak Ranu Wijaya membuka usaha truk pada tahun 1959 dengan nama "Radar". Tak berpuas diri dengan usaha truknya, 3 tahun kemudian Bapak Witikno membeli 2 buah truk dengan nama "RAYA", diambil dari nama tempat pembelian truk tersebut, yaitu Jalan Raya Barat Bandung.
Tahun 1967, truk-truk tersebut dijual. Uang hasil penjualan truk tersebut digunakan untuk membeli 1 unit bus bermerek Dodge, bekas ex PO Suka Mulya di Sukabumi, mencoba untuk memulai bisnis angkutan umum.
Pada tahun 1968, Bapak Witikno mulai memasang tulisan "RAYA" di busnya. RAYA semasa itu hanya membuka layanan bus siang saja, tak membuka layanan bus-bus malam.
Barulah pada tahun 1982, PO RAYA membuka layanan bus malam. Jurusan yang dilayani oleh PO RAYA ini adalah Solo-Semarang-Jakarta PP, yang mengandalkan 4 unit bus Mercedes-Benz OF 1113, 2 unit kelas ekonomi dan sisanya unit kelas VIP 28 Seat, sebelumnya PO RAYA juga memindahkan garasi ke Jl. Brigjend Sudiarto nomor 45, di Solo, Jawa Tengah.
PO RAYA akhirnya mulai menggunakan kursi ex pesawat DC-10 pada tahun 1986. Entah bagaimana cara RAYA mendapatkan kursi ex pesawat tersebut, tapi yang jelas PO RAYA mulai menggunakannya pada tahun 1986.
Pada tahun 1988, PO RAYA menambah armada baru lagi, ex PO Sedya Utama yang digunakan untuk angkutan AKDP (CMIIW) yaitu Solo-Jogja. PO ini juga pernah membuka layanan trayek bus malam dengan jurusan Solo-Jakarta via Jogjakarta, tapi sayang tak bertahan lama.
RAYA terus berkembang pesat, meng-update bus, menambah armada, menambah trayek, dan perkembangan lainnya. Hingga akhirnya, pada tanggal 10 Maret 2000, kabar duka datang dari salah satu pendiri PO RAYA, Bapak Witikno. Bapak Witikno meninggal dunia pada hari tersebut, dan PO RAYA pun diurus oleh adiknya, Bapak Ranu Wijaya dan Bapak Nata Laksana.
Kabar kembali datang dari manajemen PO RAYA, Bapak Ranu Wijaya mengundurkan diri pada tahun 2005. Dengan pamitnya Bapak Ranu Wijaya dari PO RAYA, otomatis kepemimpinan penuh PO RAYA ada di tangan Bapak Nata Laksana.
Setahun kemudian, dibawah kepemimpinan Bapak Nata Laksana, PO RAYA membuka layanan bus pariwisata. Tentu, dengan tetap memakai ciri khas PO RAYA, yaitu sasis Mercedes-Benz dan kursi bekas pesawat Mcdonnell Douglas.
Melihat kondisi PO RAYA yang kian membesar dan armada yang terus bertambah, Bapak Nata Laksana memindahkan garasi pusat yang sudah ditempati selama 37 tahun dari tahun 1973 ke Jalan Raya Bulakrejo, Sukoharjo.
PO ini juga mengambil alih layanan PO RAYA Indah pada tahun 2012, yang sebelumnya mungkin dipegang oleh pihak lain selain PO RAYA. Trayek yang diambil alih adalah trayek Solo-Semarang PP.
PO RAYA terus berkembang dan berkembang hingga sekarang. Tapi, PO RAYA ini tetap mempertahankan logo dan livery khasnya, serta kursi ex pesawatnya, wah kalau zaman sekarang entah bagaimana mendapatkan kursi ex pesawat DC-10 sebanyak itu.
RAYA yang berasal dari Solo ini juga pengguna setia karoseri Laksana. PO RAYA tak pernah menggunakan karoseri lain, walau mungkin pada awal-awal berdirinya PO RAYA pernah menggunakan produk karoseri lain. Tapi, produk-produk baru RAYA semua menggunakan karoseri Laksana.
PO yang satu ini juga pengguna setia Mercedes-Benz. Dari dulu, PO RAYA tak pernah menggunakan sasis selain sasis besutan pabrikan asal Jerman ini, walau memang dulu PO RAYA pernah menggunakan produk Dodge, atau produk Amerika lainnya. Kini, PO RAYA mengoperasikan mulai OH 1113, OH 1518, OH 1521, OH 1525, OH 1526 sampai OH 1626.
Tentu, perpaduan antara kenyamanan dari sasis Mercedes-Benz, body dari karoseri Laksana, dan kursi pesawat bekas DC-10 menghasilkan kenyamanan yang sangat "wah". Ane rasa, tak ada produsen kursi bus saat ini yang bisa menyamai kenyamanan kursi ex DC-10 kelas bisnis. Bahkan, RAYA banyak mengoperasikan OH 1521 yang memang terkenal memiliki suspensi "setara airsus" yang memiliki toilet dan kursi ex pesawat untuk armada Non AC-nya, maka sudah layak untuk menjadi bus tanpa AC ternyaman yang pernah ane dengar. Keuntungan lain yang didapat oleh kursi pesawat ex DC-10 adalah dari segi safety, Gansis semua tahu kan kursi pesawat itu dirancang untuk mengutamakan keselamatan.
Tak lupa, RAYA selalu mempertahankan livery merah putihnya yang sangat mirip dengan livery Garuda Indonesia pada zaman dahulu. Meski Garuda Indonesia sudah berganti livery menjadi dominan biru, RAYA tetap mempertahankan livery merah-putih tersebut dan tak mengikuti tren-tren livery bus pada zaman sekarang yang kebanyakan berbentuk ombak berwarna-warni.
PO RAYA ini melayani berbagai kelas, mulai Ekonomi Non AC dengan fasilitas toilet dan kursi pesawat, Junior Executive dengan fasilitas yang sama dengan non AC hanya saja dominan memakai sasis terbaru, body terbaru dan tentunya memakai AC, Executive 28 dengan legrest dan fasilitas lebih lengkap berkapasitas 28 seat, Executive 24 dengan fasilitas yang lebih lengkap lagi, dan Super Top dengan kapasitas seat 18 kursi, bedanya di fasilitas yang lebih lengkap lagi dan memakai kursi pesawat ex DC-10 kelas bisnis yang tentu lebih nyaman.
Trayek yang dilayani oleh PO RAYA juga sangat beragam. Mulai AKDP seperti Semarang-Solo, AKAP seperti Jakarta-Wonosobo sampai Jakarta-Wonogiri. Sayang, PO RAYA belum merambah ke Lampung dan wilayah Pulau Sumatera, jadi ane gak bisa deh menikmati perpaduan Mercedes dan kursi ex DC-10. Tapi gapapalah, ntar kalo pulang kampung ke Jakarta (eh pulang kota maksudnya) cobain naik RAYA ini ke Jawa Tengah.
PO RAYA juga masih banyak menggunakan bus berkaca belah, khas bus-bus ekonomi seperti M*ra dan Su*ber Group. Mungkin bawaan dari dulunya memang begitu, atau request khusus dari PO RAYA itu sendiri.
Jadi, gimana pendapat Gansis seputar PO RAYA ini? Jangan lupa komeng ya! Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!
Sumber: 1, 2, 3
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bermaksud untuk mempromosikan atau menjatuhkan pihak manapun.
Original Written By: @ulungrinjani
Di kalangan busmania, hampir semua mengenal PO yang satu ini. Yup, PO RAYA. Mulai dari Ekonomi Non AC sampai Super Eksekutif, semua menggunakan kursi pesawat. Kursi pesawat bekas DC-10 tepatnya.
RAYA bermula ketika Bapak Witikno yang dibantu oleh adiknya, Bapak Ranu Wijaya membuka usaha truk pada tahun 1959 dengan nama "Radar". Tak berpuas diri dengan usaha truknya, 3 tahun kemudian Bapak Witikno membeli 2 buah truk dengan nama "RAYA", diambil dari nama tempat pembelian truk tersebut, yaitu Jalan Raya Barat Bandung.
Tahun 1967, truk-truk tersebut dijual. Uang hasil penjualan truk tersebut digunakan untuk membeli 1 unit bus bermerek Dodge, bekas ex PO Suka Mulya di Sukabumi, mencoba untuk memulai bisnis angkutan umum.
Pada tahun 1968, Bapak Witikno mulai memasang tulisan "RAYA" di busnya. RAYA semasa itu hanya membuka layanan bus siang saja, tak membuka layanan bus-bus malam.
Barulah pada tahun 1982, PO RAYA membuka layanan bus malam. Jurusan yang dilayani oleh PO RAYA ini adalah Solo-Semarang-Jakarta PP, yang mengandalkan 4 unit bus Mercedes-Benz OF 1113, 2 unit kelas ekonomi dan sisanya unit kelas VIP 28 Seat, sebelumnya PO RAYA juga memindahkan garasi ke Jl. Brigjend Sudiarto nomor 45, di Solo, Jawa Tengah.
PO RAYA akhirnya mulai menggunakan kursi ex pesawat DC-10 pada tahun 1986. Entah bagaimana cara RAYA mendapatkan kursi ex pesawat tersebut, tapi yang jelas PO RAYA mulai menggunakannya pada tahun 1986.
Pada tahun 1988, PO RAYA menambah armada baru lagi, ex PO Sedya Utama yang digunakan untuk angkutan AKDP (CMIIW) yaitu Solo-Jogja. PO ini juga pernah membuka layanan trayek bus malam dengan jurusan Solo-Jakarta via Jogjakarta, tapi sayang tak bertahan lama.
RAYA terus berkembang pesat, meng-update bus, menambah armada, menambah trayek, dan perkembangan lainnya. Hingga akhirnya, pada tanggal 10 Maret 2000, kabar duka datang dari salah satu pendiri PO RAYA, Bapak Witikno. Bapak Witikno meninggal dunia pada hari tersebut, dan PO RAYA pun diurus oleh adiknya, Bapak Ranu Wijaya dan Bapak Nata Laksana.
Kabar kembali datang dari manajemen PO RAYA, Bapak Ranu Wijaya mengundurkan diri pada tahun 2005. Dengan pamitnya Bapak Ranu Wijaya dari PO RAYA, otomatis kepemimpinan penuh PO RAYA ada di tangan Bapak Nata Laksana.
Setahun kemudian, dibawah kepemimpinan Bapak Nata Laksana, PO RAYA membuka layanan bus pariwisata. Tentu, dengan tetap memakai ciri khas PO RAYA, yaitu sasis Mercedes-Benz dan kursi bekas pesawat Mcdonnell Douglas.
Melihat kondisi PO RAYA yang kian membesar dan armada yang terus bertambah, Bapak Nata Laksana memindahkan garasi pusat yang sudah ditempati selama 37 tahun dari tahun 1973 ke Jalan Raya Bulakrejo, Sukoharjo.
PO ini juga mengambil alih layanan PO RAYA Indah pada tahun 2012, yang sebelumnya mungkin dipegang oleh pihak lain selain PO RAYA. Trayek yang diambil alih adalah trayek Solo-Semarang PP.
PO RAYA terus berkembang dan berkembang hingga sekarang. Tapi, PO RAYA ini tetap mempertahankan logo dan livery khasnya, serta kursi ex pesawatnya, wah kalau zaman sekarang entah bagaimana mendapatkan kursi ex pesawat DC-10 sebanyak itu.
RAYA yang berasal dari Solo ini juga pengguna setia karoseri Laksana. PO RAYA tak pernah menggunakan karoseri lain, walau mungkin pada awal-awal berdirinya PO RAYA pernah menggunakan produk karoseri lain. Tapi, produk-produk baru RAYA semua menggunakan karoseri Laksana.
PO yang satu ini juga pengguna setia Mercedes-Benz. Dari dulu, PO RAYA tak pernah menggunakan sasis selain sasis besutan pabrikan asal Jerman ini, walau memang dulu PO RAYA pernah menggunakan produk Dodge, atau produk Amerika lainnya. Kini, PO RAYA mengoperasikan mulai OH 1113, OH 1518, OH 1521, OH 1525, OH 1526 sampai OH 1626.
Tentu, perpaduan antara kenyamanan dari sasis Mercedes-Benz, body dari karoseri Laksana, dan kursi pesawat bekas DC-10 menghasilkan kenyamanan yang sangat "wah". Ane rasa, tak ada produsen kursi bus saat ini yang bisa menyamai kenyamanan kursi ex DC-10 kelas bisnis. Bahkan, RAYA banyak mengoperasikan OH 1521 yang memang terkenal memiliki suspensi "setara airsus" yang memiliki toilet dan kursi ex pesawat untuk armada Non AC-nya, maka sudah layak untuk menjadi bus tanpa AC ternyaman yang pernah ane dengar. Keuntungan lain yang didapat oleh kursi pesawat ex DC-10 adalah dari segi safety, Gansis semua tahu kan kursi pesawat itu dirancang untuk mengutamakan keselamatan.
Tak lupa, RAYA selalu mempertahankan livery merah putihnya yang sangat mirip dengan livery Garuda Indonesia pada zaman dahulu. Meski Garuda Indonesia sudah berganti livery menjadi dominan biru, RAYA tetap mempertahankan livery merah-putih tersebut dan tak mengikuti tren-tren livery bus pada zaman sekarang yang kebanyakan berbentuk ombak berwarna-warni.
PO RAYA ini melayani berbagai kelas, mulai Ekonomi Non AC dengan fasilitas toilet dan kursi pesawat, Junior Executive dengan fasilitas yang sama dengan non AC hanya saja dominan memakai sasis terbaru, body terbaru dan tentunya memakai AC, Executive 28 dengan legrest dan fasilitas lebih lengkap berkapasitas 28 seat, Executive 24 dengan fasilitas yang lebih lengkap lagi, dan Super Top dengan kapasitas seat 18 kursi, bedanya di fasilitas yang lebih lengkap lagi dan memakai kursi pesawat ex DC-10 kelas bisnis yang tentu lebih nyaman.
Trayek yang dilayani oleh PO RAYA juga sangat beragam. Mulai AKDP seperti Semarang-Solo, AKAP seperti Jakarta-Wonosobo sampai Jakarta-Wonogiri. Sayang, PO RAYA belum merambah ke Lampung dan wilayah Pulau Sumatera, jadi ane gak bisa deh menikmati perpaduan Mercedes dan kursi ex DC-10. Tapi gapapalah, ntar kalo pulang kampung ke Jakarta (eh pulang kota maksudnya) cobain naik RAYA ini ke Jawa Tengah.
PO RAYA juga masih banyak menggunakan bus berkaca belah, khas bus-bus ekonomi seperti M*ra dan Su*ber Group. Mungkin bawaan dari dulunya memang begitu, atau request khusus dari PO RAYA itu sendiri.
Jadi, gimana pendapat Gansis seputar PO RAYA ini? Jangan lupa komeng ya! Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!
Sumber: 1, 2, 3
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bermaksud untuk mempromosikan atau menjatuhkan pihak manapun.
Original Written By: @ulungrinjani
fergusonredarmy dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.3K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan