Merasakan cinta atau rasa suka kepada lawan jenis merupakan suatu hal yang alamiah, wajar, normal. Kecintaan seseorang terhadap lawan jenis bisa membuat kehidupan yang dijalani menjadi lebih bergairah dan berwarna. Kita abaikan sejenak perasaan para jomlo dan jomlowati di luar sana, kita fokus untuk mereka yang dilanda kasmaran.

Sewajarnya, dua insan akan saling merasa membutuhkan dan menyayangi sebagai wujud rasa cinta. Bahkan ada rasa ingin memiliki, jika ikatan cintanya sudah terlanjur erat. Namun, bagaimana dengan kasus cinta bertepuk sebelah tangan? Dalam arti sang kekasih tidak menganggap keberadaan kita, menganggap kita sebagai gangguan dalam hidupnya. Atau mungkin hanya menganggap sebagai teman biasa aja tanpa embel-embel mesra atau benefit.

Cinta emang nggak salah, rasa cinta bisa timbul kepada lawan jenis tanpa bisa kita cegah. Ane juga mengerti bagaimana rasanya menjadi pasangan yang merasa tak dianggap, rasa sakit yang didapat kek apa, mau mundur juga gak sanggup karena udah terlalu sayang. Apalagi teruntuk orang yang sulit untuk jatuh cinta, melepas orang yang dicintai pastinya akan lebih menyakitkan dibanding mempertahankannya.

Istilah bucin atau budak cinta lagi-lagi harus disematkan bagi para pria atau wanita yang harus rela berjuang sendirian meraih cinta pujaan hatinya. Entahlah, apakah ini yang dinamakan perjuangan cinta atau para pejuang cinta ini tidak peka dengan keadaan. Tidak peka jika memang sang pujaan hati tidak ingin berbagi secuil perhatian dan kasih sayang kepadanya.

Hubungan yang baik itu adalah hubungan yang dapat memberikan rasa aman, nyaman, saling menyayangi, saling menghargai, dan saling menjaga. Bukan hanya memanfaatkan untuk kepentingan dirinya sendiri. Keduanya harus saling melengkapi kekurangan pasangannya, bukan hanya menuntut.

Memang sih banyak pejuang cinta di luar sana yang berhasil menaklukkan hati sang pujaan setelah melalui proses panjang yang berdarah-darah, tapi perlu diingat bahwa banyak pula yang kecewa, putus asa, bahkan berujung pada kematian alias bunuh diri karena tidak kuat menanggung beban perasaan

Saran ane jika memang sudah tidak ada harapan untuk bahagia bersamanya, ikhlaskan! Sakit pasti, kecewa apalagi, serasa ada tangan tak kasat mata yang meremas dengan buas segumpal daging yang bernama hati. Namun, yakinlah pasti Tuhan telah menyiapkan pasanganmu di waktu yang tak terduga. Bukankah setiap makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan. Jangan takut untuk memulai hubungan, percayalah waktu akan menjadi penyembuh hati yang pernah sekarat.

Ane pamit undur diri, sampai jumpa di thread ane selanjutnya. Jaga kesehatan dan terapkan protokol yang telah ditentukan. Tetap semangat dan bahagia selalu.

Sumber gambar