Halo Gan Sista,sudah kiranya hampir tahun Seluruh dunia menjalani masa pandemi virus corona, tepatnya Covid-19.

Per tanggal 15 Februari 2021, jumlah pasien positif Covid-19 telah mencapai 1,2 juta kasus.

Hal ini tentunya akan semakin membludak jika Covid-19 tidak segera ditangani dan justru akan mengakibatkan bertambahnya tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, dampak nyata dari pandemi Covid-19 menyebabkan kemerosotan dalam berbagai bidang, terutama dari segi ekonomi.

Oleh karena itu, berbagai negara di belahan dunia mulai melakukan program vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19.



Pemerintah Indonesia sendiri sudah merencanakan vaksinasi sejak akhir 2020 lalu.  Hingga awal Januari 2021, wacana vaksinasi akhirnya mulai diberlakukan di Indonesia.

Vaksin yang beredar di Indonesia menggunakan vaksin Sinovac yang berasal dari China.  Berdasarkan hasil dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat dan dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.



Dengan pemberian izin tersebut, BPOM telah menguji efikasi dan khasiat dari vaksin Sinovac melalui kajian uji klinis.

Hasil kajian uji klinis terhadap vaksin Sinovac menyatakan bahwa hasil efikasi dari vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen.

"Vaksin dengan efikasi atau kemanjuran 65,3% dalam uji klinik berarti terjadi penurunan 65,3% kasus penyakit pada kelompok yang divaksinasi dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi (atau plasebo)", menurut Prof DR Zullies Ikawati, Apt, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, dilansir dari grid.id.

Berdasarkan alasan tersebut, sebenarnya penggunaan vaksin dapat memberikan potensi untuk menekan terjadinya kasus positif Covid-19.

Meskipun demikian, ane selaku masyarakat awam bukannya ragu dengan program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.



Namun, bukankah alangkah lebih baik jika efikasi vaksin yang akan digunakan sebaiknya lebih tinggi? dengan demikian tentunya akan lebih berkhasiat dan lebih jelas kemanjurannya?

Di sisi lain, ane juga belum bisa menggunakan vaksin Sinovac karena riwayat penyakit ane. hehe

Terlepas dari itu, ane tetap melakukan aktivitas sesuai dengan protokol kesehatan yang diberlakukan di WHO.  Minimal menggunakan masker, jaga jarak, menjaga kebersihan diri, dan selalu menjaga kebugaran serta kesehatan sendiri.



Sumber lainnya:  1, 2