outbound.idAvatar border
TS
outbound.id
Perekonomian Dapat Kembali Pulih Jika Herd Immunity Sudah Terbentuk



Foto: kompas.tv


Beberapa akhir ini saya sering membaca berita beberapa properti dijual secara daring. Seperti hotel, restauran dan kost-kostan. Misalnya saja, Hotel Ibis Budget Tanah Abang - Jakarta Pusat yang dijual di OLX dan ditawarkan dengan harga Rp 85 miliar. Juga hotel Goodrich Kebayoran Baru - Jakarta Selatan. Hotel bintang 4 dengan 8 lantai, 1 basement dengan total 76 kamar ini dijual dengan harga Rp 260 miliar.

Kondisi ini jelas menggambarkan betapa terpuruknya perekonomian kita saat ini imbas dari Covid-19. Dahulu, punya hotel, restauran atau kost-kostan adalah impian semua orang. Ibarat kata punya mesin pencetak uang. Tapi itu dulu sebelum pandemic Covid-19 ini terjadi. Saat ini, memiliki itu semua jelas mesin pembakar uang. Dimana pengeluaran jalan terus tapi dengan pemasukan yang super minim. Beberapa malah tidak memiliki pemasukan sama sekali. Usaha apapun jika tidak memiliki pemasukan namun dengan pengeluaran yang tetap berjalan jelas ini kiamat bagi pemilik usaha. Karena meski tidak memiliki pemasukan, gedung tersebut tetap harus dilakukan perawatan. Semua karyawan tetap harus dibayarkan hak-haknya seperti gaji dan juga tunjangan.



Kondisi ini akan lebih buruk ke depannya jika pandemic covid-19 tidak segera diatasi. Untuk membuat virus ini benar-benar hilang mungkin butuh waktu yang panjang. Setidaknya, ada kondisi yang lebih masuk akal selain membuat virus ini hilang, yakni dengan herd immunity atau kekebalan kelompok. Dan herd immunity hanya bisa terwujud jika 60 - 70 persen masyarakat kita diberikan vaksin covid-19.

Pemerintah Indonesia mengerti betul, bahwa keterpurukan hidup karena keterpurukan ekonomi tidak dapat terwujud tanpa vaksin covid-19. Sebelum stabilitas lain seperti keamanan nasional ikut terkena imbas. Cukup sudah kerusuhan 98 terjadi sebagai imbas dari krisis moneter 97. Jangan pernah terjadi lagi. Karena membuat bangsa ini semakin terpuruk.



Komitmen pemerintah dalam mengatasi covid-19 adalah mendatangkan vaksin sinovac mulai pada bulan Desember 2020 yang lalu sebanyak 1.2 juta dosis vaksin sinovac tahap pe rtama (6/12/2020), 1.8 juta dosis vaksin sinovac tahap kedua (31/12/2020), 15 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin sinovac tahap ketiga (12/1/2021) dan 11 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin sinovac tahap keempat (2/2/2021). Bahan baku vaksin covid-19 sinovac ini selanjutnya akan diolah menjadi vaksin jadi oleh PT. Bio Farma (Persero).

Pemerintah sendiri seperti yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, sudah memastikan telah memesan 329.5 juta dosis vaksin covid-19. Vaksin tersebut untuk Sinovac sendiri berjumlah 3 juta dan 122.5 juta dosis. Vaksin covid-19 lainnya adalah 50 juta dosis vaksin Novavac, 54 juta dosis vaksin Caovax/GAVI dan 50 juta dosis vaksin AstraZeneca dan 50 juta dosis adalah vaksin Pfizer.


Foto: bisnis.com


Dari komposisi 6 vaksin di atas nampak bahwa vaksin sinovac (CoronaVac) berjumlah paling banyak. Saya pribadi tidak mempermasalahkannya alias setuju-setuju saja. Semua vaksin yang diberikan kepada kita adalah bagus, aman dan halal. Jika tidak aman dan halal tentu pemerintah juga tidak akan memesannya. Dan tentu saja baik WHO maupun BPOM tidak akan memberikan lampu hijau sebagai ijin edarnya.

Semakin cepat vaksinasi vaksin covid-19 diberikan kepada kita, semakin cepat herd immunity terbentuk, semakin cepat pula perekonomian kita akan bangkit. Dan tentu saja, sebagai masyarakat kita memiliki peranan dalam mensukseskan program vaksinasi ini.


Quote:
Diubah oleh outbound.id 12-02-2021 10:00
0
299
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan