Pengoptimalan SEO shutterstock contributor agar karya cepat terjual



Shutterstock adalah perusahaan yang merangkul freelancer pada bidang desainer visual, fotografi dan juga video singkat (footage). Shutterstock menjadi pilihan laris freelancer karena kemudahan upload karya hingga lolos reviewnya. Meskipun dengan kemudahannya yang bisa dikatakan banyak pelaku bisnis amatiran yang bergabung dengannya siapa sangka jika shutterstock tetap menjadi perusahaan microstock yang paling laris dan mendapat nilai penjualan yang begiti besar setiap tahunnya. Melihat banyaknya freelancer yang bergabung tentunya akan timbul persaingan yang sangat sulit untuk karya agar terjual disitus ini.
Bukan hanya di dalam blog dan website rupanya peningkatan SEO (Search Engine Optimizin) yang biasa di kenal untuk mengoptimalkan mesin penelusur terhadap peningkatan peringkat situs juga dapat di gunakan di dalam situs microstock ini. Dengan total jutaan contributor yang tergabung tentunya sangat sulit untuk karya akan laku terjual jika tidak mengoptimalkan SEO di dalam microstock ini. Tidak serumit dengan blog atau website, SEO di microstock shutterstock terbilang cukup sederhana, berikut adalah cara sederhana untuk meningkatkan SEO di shutterstock.

Mengikuti perkembangan event dunia

Sebagai perusahaan yang memiliki pasar di tingkat internasional, tentunya membuat pelanggan shutterstock juga datang dari berbagai kalangan yang berbeda. Mengikuti perkembangan event dunia tentunya contributor dapat mengangkat tema dalam karyanya tentang event itu dengan durasi waktu yang cukup lama sebelum event dunia itu dilaksanakan.
Contoh: Natal dilaksanakan pada akhir bulan desember, jadi contributor dapat mengupload karya seputar tema natal pada bulan oktober atau sebelumnya.
Banyak yang mengatakan jika waktu upload paling baik adalah kurang dari H-30 dari tanggal event itu berlangsung. Pihak shutterstock sendiri menjelaskan jika perlu waktu sampai tiga hari untuk memasarkan karya dengan jangkauan yang luas.


comercial content and releases

Dalam mengupload karya di shutterstock nantinya contributor harus mengisi kolom pilihan bentuk karya tersebut berupa "comercial" atau "editorial". Comercial/komersil sendiri mengartikan bahwa karya yang kita jual dapat digunakan untuk keperluan komersil baik dalam pemasaran produk dan penjualan produk. Sementara editorial hanya dapat digunakan untuk kepentingan jurnalis (liputan). Editorial sendiri tidak memerlukan "model releases" saat menupload, jadi pembeli karya editorial tidak mendapat lisensi untuk melakukan pemasaran dan perikalan untuk karya tersebut. Seperti yang sudah tertulis jika konten editorial tidak memerlukan "releases", jadi foto/ilustrasi yang memiliki objek manusia, logo branding maupun kontruksi bangunan tertentu lebih mudah di upload menggunakan editorial. Sementara foto yang memiliki objek tersebut jika ingin di upload pada konten komersial, contributor masih harus mengisi "releases" yang cukup panjang yang berisi data-data penjelas model tersebut. Meskipun lebih susah, jika bisa diusahakan untuk membuat "releases" lebih baik menggunakan comercial content dengan menambah model releases dari pada editorial.
Contoh: foto model perempuan menarik jika di upload untuk editorial atau keperluan liputan dan keperluan komersial tentunya akan lebih cepat laku untuk komersial.
Sementara karya yang tidak memiliki model yang memerlukan releases dan lebih berbau liputan, seperti "foto pemandangan". Tetap akan lebih baik jika di upload pada konten comercial.




deskripsi projek

Didalam menupload karyanya, contributor harus mengisi sebuah kolom deskripsi yang me jelaskan karyanya dengan batas maksimal 150 kata. Dengan batas yang cukup singkat itu, contributor harus menjelaskan karyanya dengan jelas secara garis besarnya. Biasanya contributor akan mengisi kolom deskripsi dengan penjelasan "apa", "dimana (jika ada)" dan "tujuan". Sementara untuk karya yang bersifat komersial pada awal deskripsi harus menuliskan tempat dan tanggal karya (foto) itu di ambil. Deskripsi yang di muat juga harus di tulis menggunakan bahasa inggris dan pastikan tidak ada typo. Pengisian deskripsi yang tidak benar akan menimbulkan penolakan karya saat di review dengan alasan "image title", jadi pastikan deskripsi menjelaskan dengan benar tentang karyamu. Dalam optimasi SEO di Shutterstock deskripsi memang tidak berpengaruh, namun deskripsi yang baik dan jelas akan dapat meningkatkan minat pelanggan yang melihat karya saat mereka mencari desain atau foto.




pemilihan kategori
Kemudian pilih kategori dan sub kategori dari karya yang di muat. Pemilihan kategori yang tepat akan membuat tepatnya target pasar yang contributor inginkan. Selain keyword, kategori juga merupakan bagian pilihan yang dapat digunakan pembeli untuk mencari karya di shutterstock. Pemilihan kategori yang salah juga akan membuat karya tidak diterima saat review dengan alasan keyword.
Menentukan kategori juga kadang membuat bingung karena alasan karya yang fleksibek dengan beberapa kategori sementara shutterstock hanya meminta dua kategori. Pemilihan kategori bisa kita lakukan dengan melihat prediksi kata kunci yang di sediakan saat kita menupload karya. Jadi, misal di prediksi kata kunci ada pilihan #sign #art #bussines untuk karya yang berupa logo, kalian dapat mengisi kolom kategori dengan bussines dan sign. Karena jika mengisi dengan sign dan art tentunya karya anda tidak akan muncul dalam pencarian menggunakan kategori bussines.



keyword
Keyword atau kata kunci dapat digunakan untuk menghubungkan dengan kumpulan pilihan yang menjelaskan karyamu diluar kategori. Shutteestock memberi batas maksimal 50 kata kunci yang untuk setiap karya yang di post, pastikan untuk mengisi 50 kata kunci tersebut dengan benar tentang karyamu. Penolakan saat proses review juga bisa timbul akibat kesalahan kata kunci. Kesalahan ini biasanya timbul akibat kurang menjelaskannya kata kunci yang kita pakai. Contoh: upload desain 3d dan tidak menambahkan #3drendering, maka akan di tolak dengan alasan keyword.



publish set

Dalam shutterstock kita bebas dalam mengupload baik itu gambar, vektor, ilustrasi maupun video tanpa harus memilih satu tema. Namun, jika porto shutterstock kita memiliki berbagai unsur (vektor, foto, iluatrasi dan video) tentunya akan membuat penampilan catalog manager akun contributor menjadi tidak rapi. Maka buatlah publish set atau tempat file dari masing-masing tema.

Cara membuat publish set:

1. Masuk ke catalog manager
2. Klik "crate publish set" dan beri nama
3. Kemudian kembali ke catalog manager dan centang semua karya yang satu tema, pilih "add publish set" dan pilib publish set yang telah disiapkan.



Membuat banyak porto/karya (kuantitas porto)

Jika kita lihat dalam satu karya dapat memuat sampai dengan 50 keyword, jumlah karya yang banyak juga membuat porto kita memiliki lebih banyak keyword. Mengingat pesaing contributor yang sangat banyak tentunya tidak dapat hanya dengan menggunakan 1 kali keyword setiap keyword dalam postingan yang memiliki tema sama. Dengan memperbanyak porto menjadikan semakin banyak pula karya kita masuk dalam galeri setiap keyword yang ada. Sehingga tak luput kemungkinan jika kuabtitas diimbangi dengan kualitasnya maka mungkin bisa payout setiap bulannya.


Kualitas
Tidak cukup hanya dengan memanfaatkan beberapa trik diatas, kualitas karya adalah penentu yang berperan besar dalam penjualan yang laku di shutterstock. Karya yang berkualitas tentunya akan membuat calon pelanggan berminat untuk membeli karya tersebut. Karya yang memiliki tingkat kuantitas penjualan banyak-pun akan semakin berada di page layer pencarian awal.