Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Passionista13Avatar border
TS
Passionista13
Memperbincangkan Usaha dan Hasil Dalam Diri Kita

Kita lebih mudah membicarakan usaha dan hasil orang lain. Rasa iri sering muncul jika melihat orang lain sudah berhasil sedangkan kita belum. Atau paling tidak mereka mulai berkembang tapi kita sendiri masih stagnan di level yang sama.

Sebenarnya kita juga berkembang, hanya saja tidak sesignifikan orang-orang yang kita lihat. Semua itu tergantung sebesar apa kita berusaha.

Lalu, apa itu usaha? Apa itu hasil?

Usaha ialah mengerahkan tenaga untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Sedangkan hasil ialah tujuan yang telah kita capai setelah berusaha. Pada dasarnya semua manusia pasti berusaha, baik usaha jangka pendek atau jangka panjang.


Kita sering tak menyadari usaha-usaha jangka pendek itu, seperti siswa yang berusaha untuk ke sekolah atau ibu yang berusaha memasak untuk anaknya.

Bagaimana dengan usaha-usaha jangka panjang? Apakah kita sudah sadar? Atau kah tanpa disadari kita sudah memulainya?.


Usaha tak akan mengkhianati hasil, begitu lah kata orang-orang. Sebelum membicarakan usaha dan hasil, ada baiknya kita merenungi apa harapan kita, mimpi kita atau cita-cita kita.


Di zaman modern ini, kita bebas bermimpi se absurd mungkin. Mulai dari sesuatu yang kita sukai, bisa jadi hal itu merupakan potensi yang ada dalam diri kita. Tapi untuk memulai hal itu bukan perkara yang mudah. Apalagi kita yang hidup di Indonesia ini. Dengan mental kita yang lemah, ditambah dengan faktor lingkungan yang sama sekali tak mendukung. Mungkin sudah banyak orang seperti influancer, komika, gamer, atau youtuber yang membahas ini. Dan mereka sudah terbukti berhasil.

Tapi ingat, mereka hidup di Jakarta. Dengan kultur budaya yang lebih individu, seakan akan mimpi mudah terwujud karena pengaruh orang lain tak terlalu besar. Jika memang kita memiliki mimpi yang ingin diwujudkan, maka asahlah, dan jangan ceritakan mimpimu ke orang lain. Karena mungkin mereka hanya akan menertawakan mu dan menjatuhkan mental mu.


Semua orang pasti punya mimpi. Dan setiap masing-masing individu memiliki mimpi yang berbeda. Setelah tahu mimpi kita masing-masing, kita menuju fase selanjutnya, yaitu usaha atau proses. Fase yang sangat menentukan masa depan kita.


Lalu, darimana kita mulai usaha tersebut?

Suatu mimpi seseorang muncul ketika ia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Misal "aku ingin menjadi seperti dia". Sesuatu tadi bisa bermacam-macam seperti orang diidolakan. Apakah sebatas keinginan saja? Semua tergantung pada pola pikir masing-masing.


Jika kita hanya iri dan hanya mendambakan hasilnya saja, mimpi tak akan terwujud. Buang jauh-jauh pikiran " Kok dia hebat ya" Atau "kapan aku bisa seperti dia". Kita ubah dengan "mungkin aku bisa seperti dia dan usahanya aku contoh". Memang mimpi atau cita-cita adalah plagiasi. Tapi kita tak akan seratus persen menjadi plagiat. Berbagai faktor yang berbeda, bahkan kadang sangat tidak mendukung proses usaha yang kita lakukan. Sehingga rencana yang kita buat seringnya gagal.

Keadaan inilah yang membuat diri kita gelisah. Dan akan berpikir ulang apakah akan lanjut atau berhenti di tengah jalan? . Dari sini optimisme sangat diperlukan.

"Kegelisahan" kata Martin Heidegger "adalah sumber segala sesuatu". Untuk keluar dari perasaan takut dan gelisah memang butuh waktu yang lama. Butuh dorongan yang kuat untuk mencoba dan mencoba lagi. Ketika kegelisahan itu muncul untuk yang ke sekian kalinya. Maka kita juga akan terbiasa, akan muncul pikiran "buat apa susah, aku sudah pernah merasa seperti ini". Dan selanjutnya proses yang kita alami dan usaha yang telah kita lakukan pasti akan mempengaruhi masa depan kita nanti.


Lalu, setelah mengalami proses yang menyakitkan dengan jerih payah yang sudah dilakukan, apakah hasil yang diimpikan bakal terwujud?. Bisa iya bisa tidak, semua itu tak ada yang tahu. Karena tak ada yang mengetahui masa depan seseorang seperti apa. Sebenarnya ukuran seseorang yang berhasil itu yang bagaimana.

Kita sering termakan pikiran banyak orang jika berhasil itu yang terbaik, berhasil itu yang menang. Berarti yang gagal dan yang kalah itu dinamakan pecundang. Hal-hal itu yang membuat diri kita sulit berusaha. Pikiran seperti itu memang ada benarnya. Dan jalan roda kehidupan memang seperti itu.


Andaikan kita termasuk “orang gagal atau kalah”, apakah usaha kita selama ini sia-sia?

Jawabannya ada dalam diri kita sendiri. Adakalanya manusia akan melakukan sesuatu demi dirinya atau sama sekali tidak melakukan sesuatu. Patut diingat, “apabila manusia tidak mampu memberi arti pada sejarah” kata Albert Camus “setidaknya ia mampu bertindak agar hidupnya mempunyai makna”.

Setelah mengetahui hal-hal tersebut, apa yang akan kita lakukan?. Jawabannya mudah kita harus berusaha. Jika kita merasa gagal, cukup dengan berusaha lagi. Jika sudah lelah, setidaknya kita pernah mencobanya. Karena usaha itu penting, dan hasil hanya bonus. Untuk membuka bonus tersebut, kita butuh kuncinya yaitu konsisten. Kata Gus Dur “menyesali nasib tak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga”.



telah.ditipuAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan telah.ditipu memberi reputasi
2
473
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan