Perkembangan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Tak bisa dipungkiri kadang teknologi membuat sebagian orang seperti ane harus berburu dengan waktu agar tidak tertinggal jauh dengan yang lainnya.

Mobil konvensional yang keberadaannya makin tak terkendali, membuat jalanan sesak akibat kemacetan yang terjadi. Belum lagi polusi yang dihasilkan oleh gas buang asap knalpot yang tiada ada akhirnya. Kedatangan mobil listrik mungkin menjadi angin segar bagi orang-orang yang mampu dalam segi finansial. Konon katanya masalah polusi akan sedikit teratasi karena memang lebih ramah lingkungan, bodi yang lebih ramping hingga bisa selap-selip di gang-gang atau di tengah kemacetan.

Pemerintah sedang mengupayakan agar industri mobil listrik dalam skala besar bisa beroperasi di Indonesia. Menurut pendapat ane, orang Indonesia itu kadang emang suka "latah" ngikutin trend. Masih lekat dalam ingatan ane dulu ketika pertama kali sepeda listrik naik ke permukaan. Orang-orang berbondong-bondong ingin membelinya. Di mana ada banyaknya permintaan, maka harga jual semakin melonjak tinggi. Banyak teman-teman ane yang mengobral kembali sepeda listrik tersebut setelah digunakan sekali atau dua kali.

Latah ingin terlihat "woow", terlihat kekinian, dan pastinya bisa dipamerkan ke semesta alam. Ini yang dinamakan nggaya tok. Sama halnya menurut ane dengan mobil listrik ini, yang katanya lebih irit dalam perawatan dan irit dalam sumber energi. Dalam logika ane, jika barang mewah (ane katakan molis barang mewah karena memang harganya masih tinggi banget buat rakyat jelata) pastinya perawatannya dan onderdilnya juga mewah aka mahal. Pastinya perlu bengkel khusus yang nggak sembarang mekanik bisa pegang, belum lagi onderdilnya yang gak semua toko jual.

Bagi ane pribadi, sah-sah aja jika pemerintah ingin ikut memajukan teknologi di bidang otomotif dengan menghadirkan kendaraan listrik salah satunya mobil listrik. Namun, apakah pemerintah sudah siap dengan infrastrukturnya. Tempat pengisian daya listrik untuk men-charge baterai mobil tentunya amat sangat diperlukan di beberapa titik.

Untuk sekarang mungkin hanya kaum-kaum sultan yang bisa menikmati kemewahan mobil listrik yang ditawarkan oleh para produsen. Nggak kebayang jika nanti semakin banyaknya orang yang menggunakan kendaraan listrik, apakah pasokan listrik kita sudah memadai?

Yang ane takutkan malah nantinya tunggakan listrik ane ikut menjerit kencang dikarenakan harga listrik terus menerus naik. Ane yang belum tentu bisa merasakan naik mobil listrik, malah ikut menanggung beban tagihan listrik setiap bulannya. Ini hanya opini ane sebagai ibu rumah tangga.

Harapan ane sih, semoga perkembangan teknologi bisa membawa ke arah yang lebih baik bagi kehidupan manusia.

Sumber gambar dan referensi: 1, 2, 3, 4