Banner by. KASKUS

"Boro-boro beli mobil listrik yang harganya Naudzubillahimindzalik. Nyicil mobil LCGC aja gua kagak beres-beres"

"Mobil listrik yang masuk ke Indonesia itu cuma bisa dibeli oleh para sultan!"

"Ribet!"

Begitu kata beberapa temen gua waktu ngobrol ngalor ngidul soal fenomena mobil listrik.

Dari obrolan tersebut secara pribadi, setidaknya gua bisa mengambil beberapa kesimpulan tentang prospek mobil listrik di Indonesia.


detik.com

Yang pertama, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia (bahkan lebih besar lagi). Menganggap Mobil listrik itu harganya masih sangat mahal, mahal, dan mahal.
Makanya tidak salah juga kalo temen gua bilang "mobil listrik itu cuma buat sultan".

Bayangkan, harga mobil listrik paling murah yang sudah dijual secara umum di Indonesia adalah 'Hyundai ionic', harganya 650 jutaan. Sisanya malah banyak yang di atas 1 milyar. Busyeeet.....


Kedua, masih banyak orang Indonesia yang berpikir bahwa dibalik simpelnya sebuah mobil listrik, ternyata menyimpan banyak masalah. Sebut saja misalnya soal ketidakbiasaan menggunakannya, lalu soal suku cadang, servis berkala, dan yang ketiga soal seberapa jauh batrenya bisa dipakai?

Yang ketiga, ya tidak siap saja!

Sementara mobil listrik mungkin hanya bisa dinikmati atau dimiliki oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar saja. Itupun cuma buat mereka yang duitnya tak berseri.



Buat kita-kita yang tinggal di daerah (apalagi yang di pelosok) ya wassalam..... Jangan mimpi bisa punya mobil listrik dulu deh.....

Loh kok mimpi? Yaiyalah, soalnya masih banyak masalah. Pertama dealernya cuma ada di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Bali. Itupun masih sangat terbatas dan belum tentu siap semua


kompas.com

Kedua, bagaimana kalo batrenya habis di tengah jalan? Sedangkan tidak ada tempat ngecas yang tersedia. Bikin susah aja kalo dibawa buat mudik.....

Dan asal tau saja, bahwa di Jakarta saja, SPKLU hanya terdapat di titik-titik tertentu. Itupun sebagian besar hanya berada di kawasan elit (daerah bisnis dan mall).


otomotif.com

Sebelum gua menyelesaikan thread ini gua cuma mau bilang. Lebih baik pemerintah, stake holder dan pabrikan mikirin dulu soal regulasinya. Termasuk di dalamnya soal pemerataan lokasi pengecasan (SPKLU), suku cadang, dan perawatan.

Jangan hanya karena ingin dibilang keren akhirnya malah bikin susah pemiliknya....

Satu lagi, apakah PLN siap? Jangan sampe SPKLU byar pret byar pret seperti listrik di rumah......




Terima kasih.....


Oleh : davinof 2021 @kaskus


Source of Pictures : Google Images