Assalamualaikum

Sedang panas dan viralnya mobil listrik memang menjadi bahasan di mana-mana dengan tagline ramah lingkungan, hemat energi bisa membuat mobil listrik menjadi sorotan di negeri ini. Namun, untuk sekarang mobil listrik sendiri masih memiliki banyak sekali kendala khususnya di Indonesia.



Walaupun banyak kelebihan-kelebihan yang dikampanyekan oleh mobil listrik, banyak hal-hal yang bisa menjadi sorotan di tengah hype-hype yang ada. Hal yang paling utama adalah mobil listrik masih menjadi mobil kelas premium yang tidak semua orang bisa membelinya. Dengan kisaran harga mobil listrik termurah sekitar 400 juta, jelas harga ini belum terjangkau bagi kalangan menengah khususnya di Indonesia.

Belum lagi stasiun-stasiun pengisian kendaraan listrik yang belum merata dan hanya bisa menjadi city car di kota besar. Jika dibawa di kota-kota lain, memiliki mobil listrik akan menjadi sia-sia yang tersendiri.



Jumlah pemilik mobil listrik di Indonesia sendiri pada Juni tahun 2019 hanya mencapai 40 orang dan motor listrik di Indonesia yang telah ada sejak tahun 2015 hanya sekitar 1100 unit. Hal ini juga membuktikan bahwa rakyat Indonesia sendiri belum tertarik dengan adanya kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi ini. Selain itu faktor ekonomi dan pemerataan sarana masih akan menjadi faktor pendamping yang menarik minat mobil listrik di Indonesia.

Nyatanya sendiri ramai dibicarakan di Indonesia tentang mobil listrik karena hype-hype sesaat yang dilakukan oleh para artis dan juga youtuber seperti Raffi Ahmad, Deddy Corbuzier dan juga yang lainnya, tetapi untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan sendiri mungkin belum bisa menerima secara total tentang mobil listrik secara materi maupun secara kebutuhan.



Jadi, masih banyak hal yang dibutuhkan negeri ini agar mobil listrik bisa terintergrasi total di negeri ini. Selain harus merubah kebijakan, pola pikir dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan harus ditingkatkan. Akan tetapi, untuk saat ini boleh dibilang ramainya mobil listrik di Indonesia hanya hype sesaat yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal. Jadi, mungkin 20-30 tahun lagi Indonesia baru bisa menerima mobil listrik secara keseluruhan.